3.kembali

439 54 5
                                    

Pesawat yang ditumpangi xiaozhan mendarat dg selamat dibandar udara internasional daxing beijing, setelah melakukan perjalanan selama 12jam 12 menit dg kecepatan 900km/jam.

Xiaozhan turun dari pesawatnya dan menghampiri dua orang yg sedang berbicara itu.

Xiaozhan:"paman ryu berikan kunci mobilnya aku ingin mengendarainya sendiri".

Su yeol:"tapi zhan...".

Xiaozhan:"berikan saja, kalian juga bisa naik mobil lain kan, lagipula aku sudah besar jadi tidak akan tersesat".

Su yeol akhirnya memberikan kunci itu kepada xiaozhan, karna percuma saja berdebat dg remaja tersebut xiaozhan adalah orang yg sangat keras kepala.

Su yeol:"jangan pulang terlambat, kau tau alamat rumahnya kan?".

Xiaozhan hanya menggangguk menanggapi hal itu, dia segera masuk kemobil berwarna putih tersebut.

Xiaozhan hanya menggangguk menanggapi hal itu, dia segera masuk kemobil berwarna putih tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Koenigsegg CCXR Trevita - 4,8 juta dolar AS (Rp68,2 miliar)

Mobil yang dikendarai xiaozhan perlahan mulai keluar dari area bandara dan menyatu dg para pengendara yang lain dijalanan kota beijing.

Tak banyak yang berubah dari kota ini, semakin tahun justru kota ini semakin padat.

Xiaozhan mengendarai mobilnya dg santai dia lebih memilih menikmati suasana kota yang sudah lama ia tinggalkan ini.

Beberapa memori tentang masa kecilnya terlintas begitu saja dibenak xiaozhan terlebih saat dia melewati taman kota, begitu banyak memori tentang ia dan ibu juga kakaknya disana.

Ngomong-ngomong soal kakaknya bagaimana kabar lelaki itu, apa dia sudah tau xiaozhan kembali, jujur saja dia merasa sedikit bersalah karna meninggalkan sang kakak begitu saja disituasi seperti itu dulu.

Xiaozhan berhenti di sebuah toko bunga, dia turun dari mobilnya dan masuk kedalam toko tersebut dan mulai memilih beberapa jenis bunga.

Dia memilih dua jenis bunga yg satu berjenis lily putih dan yang satu lagi adalah bunga kesukaan sang ibu yaitu lavender.

Setelah selesai membayar xiaozhan keluar dari toko tersebut dan masuk kembali ke dalam mobil, kedua bunga tersebut diletakkan dikursi sampingnya, dia mengendarai mobil tersebut kesebuah pamakaman.

Xiaozhan keluar dari mobilnya dan masuk ke area pemakaman tersebut, dia melangkahkan kakinya perlahan menghampiri batu nisan yang berada ditengah-tengah area itu.

Xiaozhan meletakkan bunga yang tadi ia bawa diatas makam itu dan duduk disampingnya.

Xiaozhan:"bu, maaf baru bisa mengunjungimu lagi setelah sekian lama". Ucapnya sambil mengelus batu nisan itu, ia menatap penuh kerinduan kesana.

Xiaozhan bercerita banyak hal, tentang apa saja yang ia alami selama 7tahun terakhir, dan apa saja yang ia lakukan saat bersama dg kakek neneknya, tentanf seberapa besar rindunya terhadap ibunya, dan banyak hal lain yg ia ceritakan.

Ditinggal pergi oleh sosok wanita yang paling ia sayangi saat usianya baru menginjak 10thn bukanlah hal yg mudah bagi xiaozhan, dunianya seakan ikut berakhir ketika melihat ibunya tiada, bahkan xiaozhan kecil pernah beberapa kali mencoba melakukan bunuh diri.

Orang-orang yang melihatnya pasti mengira dia anak yg kuat nyatanya dia hanya berusaha terlihat kuat, karna dia tidak suka menunjukkan kerapuhannya pada oranglain.

Setelah selesai dg sesi berceritanya dia memutuskan untuk pergi dari area pemakaman tersebut dan bilang akan datang lagi lain kali.

Berada disana membuat ia semakin merindukan sosok tersebut bahkan sekarang airmata nya tanpa permisi jatuh begitu saja, xiaozhan mengusap kasar airmatanya, ia benci menangis itu membuatnya tampak sangat lemah pikirnya.

Padahal menangis adalah hal yang normal itu adalah bentuk mengekpresikan emosi manusia, dan bukan berarti kau lemah.

Dia mengendarai mobil menuju kesebuah pantai yg selalu ia kunjungi dg ibu dan kakak setiap weekend dulu.
~•~

Di sebuah mansion keluarga xiao, seorang lelaki tengah duduk dg tenang sambil melihat sebuah laporan yg baru saja anal buahnya berikan pada.

"Jadi dia sudah kembali, dan alasan kenapa selama ini aku tidak bisa menemukannya karna dia mengganti identitasnya dg bantuan keluarga romanof". Gumam lelaki tersebut.

"Sialan!, berani-beraninya dia selama ini menyembunyikan putraku!". Teriaknya marah.

"Lalu, apa yg akan tuan lakukan sekarang?". Tanya seseorang yang berdiri didepannya.

"Awasi dia untuk saat ini dan cari tau dimana dia tinggal dan bersekolah". Ucapnya

Orang yg berada didepan itu menggangguk dan pamit undur diri saat ia hendak membuka pintu suara dari bosnya membuatnya menghentikan langkah.

"Beritahi haikuan tentang ini dan suruh dia untuk menemui xiaozhan, katakan padanya aku ingin bertemu dg xiaozhan".ucapnya

"Baik tuan".balasnya lalu melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Pria itu kembali menatap foto putranya yg tengah berada dibandara tersebut dia tersenyum singkat, tidak ia sangka putra nya sudah tumbuh sebesar itu bahkan sekarang dia terlihat sangat tampan.

"Ayah merindukanmu zhan, semoga ini belum terlambat".ucapnya
~•~

Xiaozhan duduk termenung sambil menatap kearah depan, dia memejamkan mata nya membiarkan rambutnya dimainkan oleh sang angin dan indra pendengarannya menikmati tiap suara deburan ombak yang selalu bisa membuatnya tenang.

Banyak memori masa lalu yang terlintas dibenak xiaozhan, tentang seorang anak yg berlari sambil membawa sebuah balon kearah seorang wanita yg menatapnya dg senyum hangat nya.

Memori indah tentang masa lalunya juga yg terburuk, ketika seorang anak pulang dari sekolah mendapati rumahnya sudah sangat berantakan dg mayat yg tergeletak ditanah dia masuk kedalam dg berlari memanggil ibunya tapi yg dia lihat malah sosok wanita yg tergeletak dibawah lantai dekat tangga dg tangan yg membawa pistol dan tubuh yg berlumuran darah serta mata yg tertutup rapat.

Xiaozhan membuka matanya ketika ingatan itu lagi-lagi memasuki pikirannya, ia mengatur nafasnya hingga stabil.

"Bahkan setelah sekian lama, aku masih dg jelas mengingat momen itu". Gumamnya.

Xiaozhan melirik kearah jam tangannya, entah sudah berapa lama dia disini sekarang jam sudah menunjukkan pukul 10malam.

Dia berdiri dari duduknya dan berjalan mendekat kearah pantai, udara malam ini terasa lebih dingin dan ombak pantai ketika malam juga menjadi lebih tinggi.

Baru beberapa langkah xiaozhan berjalan ombak itu sudah sampai pinggangnya, bisa dipastikan jika ia maju 2 atau 3 langkah lagi pasti ia akan tertelan ombak besar itu.

Baru akan melangkahkan kakinya suara seseorang yg sangat ia kenal menghentikan langkahnya.

"Tuan xiaozhan!".

Xiaozhan bebalik mendapati jhon sedang melambai-lambaikan tangan kepadanya.

Dia akhirnya berbalik dan berjalan mendekati jhon.

Xiaozhan:"Apa yg paman lakukan disini?".

Jhon:"tentu saja menjemput mu, sudah dibilangkan jangan sampai pulang terlambat".

Xiaozhan:"ini bahkan baru jam 10".

Jhon:"ayo pulang, kenapa kau malah bermain air disini".

Xiaozhan mendelik kearah jhon ketika pria itu menuduhnya bermain air, tapi seakan tidak peduli dia langsung menyeret xiaozhan masuk kemobil.

Jhon berkendara didepan sementara xiaozhan mengikutinya dari belakang, setelah sampai dia langsung masuk kekamarnya dan membersihkan diri, lalu bersiap untuk tidur.
~•~

Note: seluruh orang, organisasi, lokasi dan insiden dalam cerita ini fiktif, jangan mengaitkan cerita ini dg kehidupan nyata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Son Of The Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang