SEMBILAN

369 121 69
                                    

!Tolong tandai jika ada Typo!

"Nihh! Kalau jalan hati-hati, kena bola kan. Salah sendiri jalan dipinggir lapangan." Ujar seseorang sambil mengulurkan tangannya yang memegang buku yang jatuh tadi.

Ella mendongkak dan menatap pria tampan dengan badan tinggi tegap, kulit putih, rambut hitam acak-acakan dan headphone berwarna merah-hitam yan digantung dilehernya.

Sejenak Ella terpaku melihat laki-laki didepannya.

Ella mengambil bukunya dan mengucapkan terimakasih dengan senyum tipisnya.

"Makasih, Arzan,"

"Hm, lain kali hati-hati!" Ucapnya kemudian pergi meninggalkan Ella.

Ella menatap bukunya dan terkejut melihat buku yang dipegangnya, Ia berlari mengejar Arzan yang sudah menghilang dari pandangan.

"Kemana dia? Cepet banget ilangnya," gumamnya.

Ia melihat jam tangannya.

"Nanti aja deh balikinnya, udah mau hujan, nanti jemuran gw basah lagi." Putusnya dan pergi meninggalkan kawasan sekolah.

•••

"Woy! Dari mana aja lu, Zan? Ditungguin dari tadi,lu-nya malah keluyuran," sambut Bondan ketika ia memasuki kelas yang hanya tersiasa tiga siswa berandalan yapi ganteng, siapa lagi kalau bukan Bara,Bondan, Arzan.

"Dari kantin, gw lupa bayar tadi,"

"Ce'eleh! Sok-sok an, jadi anak jujur, biasanya lu bo'ong sama bonyok lo, bilangnya belajar kelompok, gak taunya belajar balapan," Sinis Bara.

Arzan hanya menatap malas mereka berdua, kemudian memasang Headphone ketelinganya dan hendak membuka buku. Tapi, tunggu! Sejak kapan bukunya menjadi buku IPA?!
Arzan membolak, balikan bukunya kemudian teringat kejadian dilapangan tadi.

Ia mengambil buku dilantai dengan tangan kiri, dan mengulurkan buku yang ada ditangan kanan pada Ella.

Melihat kepanikan Arzan, Bondanpun bertanya,

"Kenapa, Zan?"

"Gw cabut!" Ujarnya

"Kemana lu!" Teriak Bara, namun sia-sia. Karna, yang dimaksud sudah hilang ditelan bumi, canda bumi.

"Ck, main cabut aja tuh anak, padahal gw mau bilang kalo bentar malam ada balapan." Kesal Bara.

"Urgent kali Bar, makanya main pergi aja. Lu aja deh yang ikut balapan, gantiin Arzan, lumayan hadiahnya buat makan Bakso,"

"Iya deh, lumayan hadiahnya. Buat beli cincin batu akik, punya gw udah gak keren," ucapnya sambil meniup cincin-cincinnya

"Dihh, makan lo ni batu, tolol banget jadi manusia!" Kesal Bondan dengan menoyor tangan Bara dan membuat bibir Bara bertabrakkan dengan Batu akik kesayangan-nya.

Bara mengusap bibirnya yang sakit, kemudian menatap tajam Bondan.

Melihat tatapan Bara, Bondan hanya menyengir kuda.

"S-sory Bar, gw sengaja," ucapnya kemudian lari terbirit-birit.

"Woyy! Jangan kabur lo nyet!" Tak tinggal diam, Bara-pun mengejar Bondan, enak saja bibir seksinya digitu-in. Ia mencopot satu cincinya kemudian melemparnya.

Abriella Story  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang