SEBELAS

337 102 74
                                    

Haii,anak manusia!

!Tolong Tandai Jika Ada Typo, Makasih!

~SELAMAT MEMBACA~

"Ngambil dompet aja kok lama?" Tanya Samuel ketika Arzan menyerahkan dompetnya.

"Ada masalah kecil," jawabnya seadanya.

"Masalah apa?" Tanya Juna kepo setelah mencomot Pringles.

"Motor mogok," alibinya. Ia memutuskan untuk tidak memberi tahukan persoalan orang asing yang masuk ke dalam markas, bisa panjang urusannya jika ia memberitahukannya.

Altaris dan Axel menatap bingung Arzan, mana bisa mereka percaya bahwa motornya mogok, kan baru diservice tadi.

Menyadari adanya tatapan penasaran Arzan mengedarkan matanya dan bertemu tatap dengan Altaris dan Axel yang kebetulan sedang duduk bersampingan. Arzan menaikan satu alisnya seolah bertanya "apa?". Merasa tak ada tanggapan apapun dari mereka berdua, Arzan pun memutuskan untuk mendengarkan lagu di Youtube sambil mencomot Pringles.

•••

"Ehh, katanya ada murid baru loh!"

"Cewek apa cowok?"

"Katanya cowok,"

"Oh ya? Gue jadi penasaran sama wajahnya, kalo ganteng boleh lah masuk list pacar idaman,"

"Yeee kadal! Ehh tapi katanya ganteng-ganteng semua cok!"

"Yang bener?! Wah gak sabar deh cogan di sekolah kita bakalan nambah! Bakal betah gue di sekolah,"

Ella yang sedang duduk di bangkunya mendengar cerita 2 orang teman sekelasnya, yang baru saja sampai.

"Murid baru ya," batinnya.

Kringg...kring....
Bell sekolah berbunyi dan artinya sekarang adalah waktunya untuk kegiatan belajar mengajar.

"Selamat pagi wahai anak muridku," sapa seorang guru wanita berkacamata bulat serta buku tebal ditangannya, yang diketahui bernama bu Kalbu.

"Pagi Bu!"

"Hari ini kita kedatangan murid baru, masuk nak!"

Seorang laki-laki dengan badan ideal memasuki kelas dengan tangan yang dimasukan ke kantong celananya, yang memberikan kesan cool.

"Wahhh, mama aku mau pingsan!" Ujar seorang siswi yang duduk di bagian tengah, sambil memegang dadanya.

"Wahh, ini sih bukan cuma ganteng tapi ganteng banget!" Ucap siswi yang lain.

"Angkat aku jadi pacarmu bang!"

"Punya jedai gak bang? Gak ada kan, kalo no Wa pasti ada yaa, bagi dong!"

"Tolong tenang wahai anak muridku," mendengar ucapan sang guru, sontak membuat kelas menjadi sunyi.

"Silahkan perkenalkan nama kamu,"

"Altaris, Bandung," ucapnya datar.

Semua orang melongo heran dengan cara ajaib Altaris memperkenalkan dirinya.

Abriella Story  [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang