Kring .. kring ..
Bel sekolah berbunyi menandakan semua siswa untuk masuk ke kelasnya masing-masing.
"Eh .. buruan, nanti telat!" Ucap seorang gadis mungil bernama Vanara michelle lizora yang tengah lari-larian menuju kelasnya bersama tiga sahabatnya.
"Iya nih, telat dikit bisa-bisa kita dihukum!" Ujar valen salah satu sahabatnya.
"Bentar dong ra,len,ris, tali sepatu gw copot!" Kesal elin sahabatnya yang terkenal pemberani.
"Ah, buruan nanti bu Queenkong masuk duluan lo mau dihukum?" Tanya rissa, teman kecil Ara.
Setelah selesai, mereka segera masuk menuju kelasnya. Dengan napas setengah mati, akhirnya mereka tidak telat sedikitpun. Tak lama bu Queenkong pun memasuki kelasnya, tidak ada suara sedikitpun. Sunyi, seperti tidak ada orang.
"Pagi anak-anak!" Sapa bu Queenkong dengan muka datarnya.
"Pagi!" Balas, beberapa murid.
"Yang lain kenapa gak jawab? Gak punya mulut?" Jawabnya "Saya ucapkan sekali lagi!"
"Pagi Anak-anak!"
"PAGIIIII BUUUUUU!" Sontak semuanya membuat kuping bu Queenkong panas.
"Bisa gak, gak usah teriak teriak?" Keselnya.
•••
Setelah selesai jam pelajaran pertama, semua murid kelas 11 MIPA 2 menarik napas lega, akhirnya setelah menahan lapar, ngantuk dan suntuk, mereka bisa istirahat juga.
"Sumpah, demi apapun gw ngantuk banget kalo belajar sama bu Queenkong" Ujar valen.
"Emang lo doang? Gw juga lapar nih" Ucap rissa
"Yaudah kantin yu" Ajak elin yang di angguki rissa juga valen.
"Lo ra ikut gak?" Tanya elin.
"Gak bisa, gw ada kumpulan osis!" Jawabnya yang mulai berdiri.
"Oh oke deh"
Ya, Ara adalah wakil ketua osis di SMA PRADITA DIRGANTARA, ini mamang bukan keinginannya namun anak-anak SMA PRADITA DIRGANTARA. Ia sangat pusing dengan kegiatan osisnya, ditambah otaknya yang lemot.
"Males banget gw, rasanya pengen out dari kegiatan osis ini!" Gumamnya sembari berjalan.
Pas Ara berjalan ia melihat pintu ruang rooftop terbuka, ia sudah tau didalam itu siapa. Dan dia langsung memasuki ruangan itu.
"Mau bolos sampai kapan?" Tanya Ara membuat laki-laki didepannya itu melirik.
"Sampai gw lulus!" Ujar laki-laki itu sembari mengisap satu batang rokok.
Ara mulai mendekat dan berkata "Angkasa, kalo lo bolos terus emang lo bakalan lulus?" Tanyanya.
Laki-laki itu bernama Angkasa gibran erlangga, dia terkenal dengan sifat badboynya. Seluruh penjuru sekolah takut dengan dirinya, kecuali Ara. Dia tak pernah takut sedikitpun.
"Ya, gw jamin bakalan lulus!" Jawabnya dengan nada santai.
"Sekarang lo kelapangan lagi, hormat sama bendera!" Titah Ara.
"Kalo gw gak mau? Terus kenapa lo demen ngehukum gw jangan jangan-!" Ujarnya lalu terpotong.
"Udah, gw hukum lo karena lo bandel ANGKASA!" Kesalnya.
"Oke!!"
Angkasa mulai keluar dari ruangan rooftop meninggalkan Ara, dia akan menjalani hukuman untuk yang kesekian kalinya. Begitu juga dengan Ara dia membuntuti Angkasa. Angkasa yang sadar akan hal itupun berbalik badan.
"Kenapa ngikutin gw? Takut gw kenapa-kenapa?" Tanyanya mengangkat sebelah alisnya.
"Gak, gw cuman mastiin!" Jawabnya.
"ARA!" Tetiak seorang laki-laki dari kejauhan.
"GAVIN!" Gumamnya "Ada apa vin?" Tanyanya.
"Lo ditunggu diruangan Osis!" Jawabnya yang mulai mendekat.
"Oke, gw nyus-!" Belum juga selesai Gavin udah menarik lengannya.
"Eeh ..!" Risihnya langsung melirik Angkasa dan mulai menjauh dari hadapan Angkasa.
Gavin adalah ketua osis di SMA PRADITA DIRGANTARA, terkenal dengan kepintarannya, gayanya yang cool, disiplin dan ... ganteng? Maybe.
Angkasa yang melihat itupun terkekeh kecil, aneh? Sangat aneh. Entah kenapa laki-laki itu tidak suka melihat perempuan yang ia sayanginya bersama orang lain.
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPADKU YA
KOMEN , VOTE SEBANYAK² YA
YANG BACA CERITA AKU WAJIB FOLLOW AKUN INSTAGRAM:
@yni8749JANGAN LUPA SHARE CERITA INI BIAR MAKIN BANYAK YANG BACA!
Terima kasih sudah membaca🤗❤
Jangan lupa tinggalin jejak karna itu
Sangat sangat berharga
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗣𝗢𝗦𝗘𝗦𝗜𝗩𝗘 𝗕𝗔𝗗𝗕𝗢𝗬
Подростковая литератураBukan salah semesta , aku memang di takdir kan untuk terluka