Koh Rian

Koh Rian V (end)

Akses full ada di karyakarsa

Nama author: musclebottom

Koh Rian dan Jon selesai saat lubang penis koh Rian mengeluarkan spermanya yang terakhir. Jon memandangi tubuh koh Rian yang mulai tertutupi dengan kaos sambil tersenyum.

“dulu nolak-nolak ampe berantem di gym gara-gara ada laki-laki yang grepein, skarang udah enggak ya koh?” tanya Jon sedikit sarkas. Koh Rian sempat menengok ke belakang, lalu kembali mengatur pakaiannya agar rapih. Sembari mengatur pakaiannya, koh Rian berusaha berpikir bagaimana caranya agar semua foto dan video yang Jon katakan dapat terhapus.

“udah kan?” kata Koh Rian dengan jawaban yang sedikit menantang.

“udah apa nih?” tanya Jon pura-pura tidak tahu.

“nggak usah bego deh, lu kan bilang kelar ini lu bakal hapusin tu foto ama video?” kata koh Rian mencoba mendominasi Jon.

Jon hanya bisa tertawa melihat tingkah sok dari koh Rian. “hahaha… iya, iya” Jon berdiri dari duduknya lalu pergi keluar dari kamar kos, meninggalkan koh Rian. Mendengar jawaban yang menggantung membuat koh Rian tidak puas. Ia berusaha melihat kemana Jon pergi.

“wah anjir, kabur dia” gumam nya.
Ia berlari keluar dari kamar kos dan mendapati Jon yang sudah menuruni tangga.

“woy, jangan kabur lo, mana buktinya lo udah hapus tu foto ama video!?” teriak koh Rian berlari hingga hampir sampai di tangga.

Jon menengok ke belakang lalu kembali berjalan menuruni tangga “pake dulu tuh celana” ujar Jon yang sudah sampai di anak tangga terakhir. Koh Rian yang bingung lalu melihat kebawah dan mendapati bahwa ia belum memasangkan apapun di selangkangannya. Penisnya yang mengkerut tergantung lemas diantara paha putihnya yang gempal dan berotot “anjing…!” umpatnya lalu berlari ke arah sebaliknya sambil menutupi penisnya yang bergoyang ke kiri dan ke kanan mengikuti arah tubuh.

Bagai dikejar hewan buas, koh Rian berusaha sampai di dalam kamarnya sebelum ada yang melihat pemandangan yang sangat memalukan ini. Sesaat ia menggenggam gagang pintu, terdengar ada pintu yang terbuka di belakang koh Rian, namun ia tidak terlalu memusingkan hal itu. Dalam sekejab ia membuka pintu dan berusaha mendorong tubuhnya agar bisa masuk ke dalam kamarnya.

*buk…!!!

Bunyi bantingan pintu menandakan koh Rian yang sudah ada di dalam kamarnya. Dadanya naik turun akibat berlari seperti orang gila, bahkan detak jantungnya ia bisa rasakan sendiri yang begitu menggebu-gebu menghentak dadanya. Bukan hanya karena darah yang dipaksa memompa ke seluruh jaringan otot untuk bisa berfungsi dengan baik saat berlari, debaran dadanya juga dibarengi dengan adrenalin akibat pemikiran-pemikiran yang muncul jika ia kedapatan tidak memakai celana saat berada di luar kamar.

“hooh… hohh… hohh…” nafasnya memburu tak terkendali, mengakibatkan koh Rian yang tidak bisa menghirup udara dengan bebas dan tenang. Ia mencoba mencari celana yang ia pakai tadi, lama mencari, ia menemukan celana itu terletak di lantai. Ia mengambil celana itu lalu memasangkan asal. Terlihat ada berkas cahaya yang lewat di matanya, membuat koh Rian melihat ke arah sumber cahaya itu.

Rupanya lampu mobil baru saja melintasi kamarnya yang kebetulan jendelanya terbuka. Saat mata koh Rian melihat mobil itu, ia mengingat bahwa mobil itu merupakan mobil yang sama yang parkir ketika ia kedapatan tengah melakukan fingering di jendela. “sialan… itu siapa?” koh Rian lalu mendorong kepalanya keluar jendela hingga bisa melihat.

Setelah memperhatikan dengan seksama, terlihat wajah Jon di dalam mobil itu. Kerutan di dahi koh Rian muncul saat melihat Jon yang seperti sengaja menunjukan wajahnya dengan menurunkan kaca mobil hingga tandas. Dengan kening yang diangkat, Jon melihat koh Rian sebelum kaca mobil itu naik lagi, mobil itu menghilang di ujung jalan persimpangan. Beberapa pertanyaan yang muncul dikepala koh Rian membuat ia harus bertemu dengan Jon sesegera mungkin, besok?, lusa? Entahlah, yang pasti ia harus memastikan bahwa dokumentasi terhadap dirinya benar-benar hilang dari hp Jon.