NP: Cinta dan Rahasia by. Yura Yunifa ft. Glenn Fredly
***
"Tidak mungkin....."
door! door! door!
"Yongie, kau didalam? Baik-baik saja, hm?" panggilan Jaehyun membuyarkan lamunan Taeyong, segera ia menyimpan benda itu kedalam tasnya dengan tergesa, lalu memencet flush kamar mandi agar seakan-akan ia baru saja menggunakan.
Sore itu, bagaikan mimpi buruk yang menimpa Taeyong. Ia baru saja pulang dari bekerja seharian dan dijemput oleh Jaehyun, dengan alasan mereka satu kantor.
Satu hal lagi yang membuat keduanya semakin dekat, fakta bahwa mereka bekerja pada satu kantor yang sama.
Taeyong merasakan degupan jantungnya yang benar-benar cepat, peluh membasahi keningnya. Ia masih belum memberanikan diri untuk keluar dari toilet.
Benda dua garis itu, yang selama ini Taeyong hindari mati-matian, ketakutannya selama ini benar-benar terjadi.
Dan testpack itu membuktikan segalanya.
"Taeyong, kau dengar aku? Lee Taeyong, jawab!" terdengar nada khawatir diluar sana walaupun Jaehyun sedang berteriak. Ia melihat sendiri Taeyong yang tergesa turun dari mobil setelah ia sampai di rumah, wajahnya yang pucat seperti menggambarkan semuanya.
"Y- ya! Aku tak apa, Jae." setelah mengatakan itu, ia segera merapikan semuanya, merapikan rambutnya juga yang sempat berantakan.
Taeyong keluar dengan perlahan, tepat didepan pintunya Jaehyun menatap Taeyong dengan khawatir. Sesaat Taeyong membuka pintu, Jaehyun langsung mendekap Taeyong erat.
"Syukurlah kau tak apa, kenapa lama sekali, hm?" tanyanya sambil mengusap surai abu-abu milik Taeyong.
"Hanya gangguan perut, tak perlu khawatir Hyunie." Taeyong melepaskan pelukan keduanya. Ia beralih pada wastafel untuk membasuh wajahnya.
Jaehyun mengikuti, sambil memperhatikan Taeyong dari cermin. Walaupun Taeyong berkata ia tak mengalami masalah serius, tapi Jaehyun merasa ada sesuatu yang disembunyikan.
Firasat Jaehyun tak pernah melenceng, apalagi itu berkaitan dengan Taeyong.
"Hei, kau masih pucat. Sungguh tak apa?" Jaehyun memeluk Taeyong dari belakang, mengeratkan pelukannya pada pinggang ramping itu.
"Hm, don't worries." Jaehyun mengangguk, berusaha tenang.
Keduanya masih berpelukan, Taeyong mengelus pelan tangan Jaehyun yang berada di pinggangnya. Menikmati sesaat momen ini sebelum hal buruk dimasa depan terjadi.
"Jae..."
"Hm? Butuh sesuatu?"
"How about we're having a baby?" Jaehyun mengangkat wajahnya yang tadi sempat ia taruh dipundak Taeyong.
"Maksudmu?"
"Mmmm.. Ha- hanya bertanya,"
"Kau hamil?"
Taeyong membulatkan matanya, Jaehyun segera melepaskan pelukan mereka dan membalik tubuh Taeyong agar menghadapnya. Lelaki mungil itu membeku, Jaehyun memberikan tatapan yang menuntut Taeyong untuk menjelaskan semuanya.
"Lee Taeyong, jawab aku!" nadanya kembali meninggi seperti tadi.
"Jaehyun, aku.."
Jaehyun menahan napasnya, rasanya seperti mimpi buruk yang terlalu cepat datang.
Taeyong tak dapat melanjutkan ucapannya, air matanya keluar lagi tanpa bisa ia cegah. Jaehyun pasti kecewa, itu yang Taeyong pikirkan.
"Maaf...." hanya itu yang bisa Taeyong ucapkan sambil terisak, Jaehyun menjauh dari dirinya. Pria itu langsung keluar sambil membanting pintu, membuat Taeyong terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
jaeyong • accidentally loving you
FanfictionBagaimana bisa Lee Taeyong mencintai kekasih sahabatnya sendiri, sampai-sampai ia rela menjadi selingkuhan dan papa muda hanya demi Jung Jaehyun. • Baku • BXB / HOMO / GAY • Mpreg • Hurt comfort • Cheating • Toxic relationship