1

878 70 19
                                    

Memangnya siapa sih yang mau menjadi selingkuhan? Jawabannya tentu saja tidak ada. Begitu pula yang Taeyong inginkan, seumur hidupnya tak pernah ia bayangkan akan menjadi orang kedua diantara hubungan sahabatnya.

Salahkan saja hati Taeyong yang mudah luluh dan berlabuh hanya dengan kata-kata manis dari Jaehyun.

Sedikit kembali ke masa lalu, hubungan keduanya dimulai saat Jaehyun yang tiba-tiba saja datang ke kamar apartemennya di hari hujan lebat, bermaksud untuk berteduh.

Taeyong yang juga kasihan mau tidak mau mengizinkan lelaki itu untuk masuk, sedikit memberinya bantuan sampai hujan reda.

Dan itulah awal mula keduanya mulai dekat, lebih dari sekedar teman. Walaupun Taeyong tahu Jaehyun sudah milik Doyoung yang notabenenya adalah sahabatnya, Taeyong tetap tak bisa menahan rasa itu untuk tetap muncul.

Ditambah Jaehyun yang semakin sering diam-diam menemuinya diapartemen.

Taeyong tak risih sama sekali karena setiap Jaehyun datang, ia selalu berkata 'apa salahnya mengunjungi apartemen temanku, kau tidak kangen denganku memangnya?' dan Taeyong hanya memutar matanya malas lalu mempersilahkan lagi dan lagi Jaehyun untuk datang menemuinya.

Tak jarang keduanya bahkan secara tak sadar bermesraan, seperti memasak bersama, Netflix and Chill di ruang tamu milik Taeyong, ataupun tidur diatas ranjang yang sama.

Oh, mereka sudah seperti mengalahkan pasangan sesungguhnya yaitu Jaehyun dan Doyoung.

Lalu, bagaimana dengan laki-laki bergigi kelinci itu? Tentu saja ia tak tahu apa-apa, tak tahu bahwa kekasihnya sering kali berkunjung ke apartemen sang sahabat.

Bahkah terkadang Jaehyun tanpa malu melakukan skinship dengan Taeyong, yang Doyoung lihat itu sebagai hal biasa.

Padahal disini korban sebenarnya adalah Doyoung sendiri, hanya dengan itu semua seharusnya Doyoung bisa menyimpulkan bahwa ada yang tak beres dengan keduanya.

Nampaknya memang Doyoung yang terlalu percaya kepada dua keturunan adam yang menjabat sebagai kekasih dan sahabatnya ini.

Kembali ke masa sekarang, dimana delapan bulan sudah terlewati, dan hubungan antara Jaehyun dengan Taeyong makin terlampau jauh.

Mereka semakin nekat melakukan apa saja yang mereka inginkan tanpa memikirkan konsekuensinya, tanpa memikirkan perasaan seseorang yang mungkin saja mereka sakiti sangat dalam.

Dan, disinilah, sang pemeran utama yang tentu saja tak pernah memikirkan bahwa ada lahi orang lain yang lebih terluka karenanya, selain dari kekasihnya sendiri.

Yaitu, Lee Taeyong.

"Kondom semalam sudah habis, mau beli yang baru?" tanya Jaehyun sambil melirik Taeyong yang mendorong troli saat melewati deretan rak alat kontrasepsi.

Taeyong hanya berdecak sebal, Jaehyun memaksanya untuk menemani lelaki itu berbelanja, sedangkan Taeyong sendiri tak terlalu suka jika harus pergi keluar bersama Jaehyun. Takut seseorang ada yang mengenali mereka dan berujung membuat gossip yang memekakkan telinga.

"Untuk apa memangnya? Aku sudah tak mau lagi melakukannya denganmu!" ujar Taeyong pura-pura merajuk.

Jaehyun tersenyum menggoda lalu segera mengambil satu slop kondom yang biasa mereka gunakan, menyusul Taeyong yang sudah berjalan beberapa langkah didepannya.

"Eii, semalam saja siapa yang berteriak minta lebih, hm?" godanya sambil menjawil pipi Taeyong yang memerah.

Sial! Kalau begini siapa yang tidak jatuh hati dengan Jaehyun.

"Tutup mulutmu Jung!" kesal Taeyong, mengundang kekehan dari Jaehyun.

Sekali saja Taeyong berharap bahwa sekarang ini statusnya telah berubah, ia sangat ingin bermesraan dan bercanda seperti ini dengan Jaehyun tanpa takut ada yang memergoki.

Katakan saja Taeyong bodoh, karena memang itulah kenyataannya.

Perasaan bersalah tentunya ada, tapi saat ini ego Taeyong masih sangat terlalu tinggi.

Terkadang ia berharap bahwa ialah yang terlebih dahulu mengenal Jaehyun daripada Doyoung.

"Mau eskrim?"

"Boleh, tapi mau yang oreo."

"Apapun untukmu," lalu Jaehyun mengambil dua tempat eskrim berukuran sedang rasa oreo, menaruhnya didalam troli lalu mencuri satu kecupan dipipi Taeyong yang sedang asik melihat-lihat rak frozen food.

"Jaehyun!" pekiknya kesal, Jaehyun sudah terlalu berani sekarang.

Sedangkan Taeyong langsung menolehkan kepalanya kesana kemari karena takut misal-misal ada yang mengenali mereka.

"Jangan seperti itu lagi! Supermarket disini dekat dengan rumah Doyoung, aku takut kalau misal ada yang melihat kita."

"Iya iyaa Yongie, nanti Jeje ajak Yongie belanja yang jauuuuhhhh biar tidak ada yang melihat kita lagi," Jaehyun berucap sambil membuat nada yang seperti anak-anak.

Lelaki ini benar-benar!

Maka dengan perasaan kesal, ia mencubiti lengan dan perut Jaehyun dengan bertubi-tubi.

"Sayang! Iya iya ampun," pekik Jaehyun kesakitan. Lalu tak lama Taeyong melepaskan cubitan, kemudian berlalu sambil membawa troli ke arah kasir.

Lelah sekali berbelanja dengan Jaehyun.

"Jangan marah lagi, nanti es krim mu kumakan semua, loh." goda Jaehyun lagi.

Fyi saja, Jaehyun itu senang sekali menggoda Taeyong, ia pikir bahwa Taeyong terlihat lebih menggemaskan berkali-kali lipat ketika sedang merajuk atau malu-malu karena ia goda.

Sedikit berbeda dengan Doyoung yang terkadang selalu menanggapi serius godaan dari Jaehyun.

"Makan saja semua! Aku bisa beli sendiri, huh!" Taeyong memalingkan wajahnya, tak berniat melirik Jaehyun yang sekarang ikut antre membayar.

Dan sekarang rasanya Jaehyun seperti diabetes melihat tingkah laku Taeyong. Ingin rasanya lelaki itu mengukung Taeyong seharian diapartemen agar tidak ada seorangpun yang dapat melihat kegemasan dari laki-laki bermarga Lee ini.

Jaehyun segera menarik pinggang Taeyong agar semakin mendekat kearahnya, dengan Taeyong yang masih setengah merajuk.

Perlahan Jaehyun mendekatkan wajahnya, mengecupi kecil pipi dan jawline Taeyong, membuat Taeyong menahan geli.

"Lucu sekaliii, selingkuhan siapa sih ini," bisik Jaehyun pelan dicuping Taeyong.

Taeyong hanya membulatkan matanya, sungguh! Jaehyun semakin membuat Taeyong tertampar oleh kenyataan.

Mungkin maksud Jaehyun adalah candaan, tapi seketika perasaan bersalah kembali menyeruak di dada Taeyong.

Salahkan lah mulut tak beradab Jung Jaehyun.

"Jae...." sungguh, rasanya sekarang Taeyong ingin menangis saja.

Dasar, Jung bastard Jaehyun.














TBC

hehe, gimana chap awalnya? ini sedikit flashback yaa, sebelum aku lanjut gimana jadinya pas bubu tau dia ada dua garis merah.

oiya, disclaimer! ini hanya fiksi! jangan dibawa ke real life, jangan marah kepada semua cast yang ada disini, mereka hanya visualisasinya ajaaa. okeeeehhhh?

jaeyong • accidentally loving youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang