_______________________
Di pagi hari yang cerah ini Rina bersama keenam temannya memutuskan untuk pergi ke bioskop, Rina mengajak mereka untuk menonton film dark.
Rina membeli popcorn dan Sera yang membeli tiket selebihnya mereka hanya menunggu sambil duduk-duduk santai, sesudah Rina membeli popcorn dan Sera yang sudah mendapatkan tiketnya mereka bergegas mencari tempat duduk dan film tersebut yang sebentar lagi akan dimulai.
Di dalam film yang mereka tonton , mereka kurang mengerti akan alur kisah nya, cuman yang dapat mereka simpulkan adalah film ini mengandung adegan kekerasan dan penuh Blood.
"Ini film sikopat ya?"bisik Arsya pada Megan di sebelah nya
"Lo gak liat noh, dia bunuh orang sambil ketawa, udah fiks sikopat" jawab Megan berbisik bisik
"Menurut gue sih ini mafia" sela tutor yang duduk tepat di belakang mereka berdua
"Stttt! , Mas, maaf tolong diam ya , di sini gak boleh berisik" ujar seorang gadis memperingati mereka bertiga
Tiga manusia yang berbisik bisik itu pun seketika diam , mereka memilih untuk fokus menonton ya walaupun mereka tak mengerti alur nya , dari pada berisik dan berakhir di seret keluar ruangan, lebih baik mereka menurut saja.
___________
Di luar bioskop , setelah mereka menonton satu film yang membosankan mereka memutuskan untuk pergi ke restoran didekat sana , dalam perjalanan menuju restoran--
BRAKK
"Aw!" rintih Rina , bukan karena kesakitan cuman yang menabrak Rina badan nya lebih besar dari nya, jadi Rina rada kaget mendadak.
"Rina!, Lo gak kenapa Napa kan? , badan Lo gak lecet kan ?atau sendi and tulang Lo gak ada yang patah kan?"heboh Zian , selain kena panic attack , Zian juga memeriksa tangan yang di tabrak lelaki tadi, masalah nya tabrakan tadi cukup kuat hingga Rina mundur lima langkah.
"Wehh bro , Lo gak minta maaf gitu?" Tanya Riko pada lelaki itu lalu mencegah nya yang ingin beranjak pergi, Riko ini termasuk mudah marah jika melihat teman nya di tabrak seperti itu dan si pelaku tidak merasa bersalah Sama sekali.
Megan menepuk pundak lelaki itu" Lo punya, rasa bersalah gak sih, minta maaf kek!, Kalau dia jatoh terus kepala nya kebentur keramik gimana?"kesal Megan menatap lelaki itu , biar dia deskripsi kan bentuk lelaki ini hm.. badan nya tinggi hampir sama seperti Zian tapi lebih tinggi lelaki ini mungkin kisaran 187cm terus lelaki ini memakai topi hitam di kepalanya, menggunakan jaket kulit hitam , kaos hitam , celana jins hitam , jam nya juga hitam , gelang nya juga hitam , sepatunya juga hitam , hitam semua kek orang mau ngelayat .
"Kalau gue laporin Lo kek bapak nya bisa mampus lo!" Sambung Megan
"Bisa bisa rumah Lo di bom sama bapak nya" sela Arsya ikut ikutan
"Heh! , ngomong dong!, Lo bukan temen nya limbat!" Bentak Riko , ia kesal pada lelaki itu yang sendari tadi masih diam tak mengeluarkan sepatah kata pun.
"Gais, udah lah gue gak kenapa Napa kok , masih sehat walafiat" ujar Rina lalu mengajukan jempolnya di depan teman-temannya.
"Udah ayok ayok kata nya mau ke restoran itu tuh"tujuk Rina pada restoran yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINGGAR
Teen Fiction[Chapter awal emang agak membingungkan, tapi terus ada bacanya pasti suka , sengaja aku bikin di chapter-seterus nya kisah aslinya dari cerita ini (◕દ◕)]