T U J U H

6.7K 576 36
                                    

Nathan membawa Echa ke meja hidangan yang berisi banyak makanan. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutup, tak terlewat juga berbagai minuman dari minuman biasa hingga minuman beralkohol.

Nathan mengedarkan pandangannya ke meja dihadapannya untuk mencari makanan yang cocok untuk Echa, hingga tatapannya berhenti pada cake coklat yang berada di tengah meja itu.
"Itu mau?," tanya Nathan pada Echa yang berada digendongannya dengan tangan yang menunjuk kue yang Ia maksud.

Echa melihat kearah yang ditunjuk Nathan lalu mengangguk saat tau kue yang ditunjuk.

Nathan mengambilnya lalu memberikan kue itu pada Echa, "Nih sayang,"

"Nathan!!,"

Panggilan itu membuat Nathan menoleh, terlihat segerombolan pemuda seusianya.

"Nyulik anak dimana lo?," ucap salah satu pemuda.

"Mana imut banget lagi anjir," timpal pemuda lainnya dengan menatap Echa.

Nathan memutar bola matanya malas meladeni pertanyaan tidak penting dari teman temannya dan berlalu begitu saja.

"Heh!! malah pergi,"

Nathan mengecupi pipi Echa yang mengembung terisi oleh kue tadi, terlihat sangat menggemaskan.

"Kak athan mau?," tawar Echa dengan menyodorkan kue yang ada ditangannya.

Nathan terkekeh lalu menggeleng, "Buat Echa aja, abisin,"

Echa kembali makan kue tersebut dengan khidmat digendongan Nathan yang berjalan membawanya ke meja mereka.
Sesampainya di sana, Keyra dan Deon sudah tidak ada, entahlah mereka pergi kemana. Mungkin menyambut para tamu?.

"Belepotan gitu Cha," ucap Daniel saat melihat Echa dengan area bibir yang kotor oleh coklat.

Nanny yang melihat itu segera mengambil tissue dari tas yang Ia bawa berisi keperluan Echa. Echa bergerak ingin turun dari gendongan Nathan, "Tulun ," ucapnya.

Nathan mengecup pipi penuh coklat itu lalu menurunkan Echa dari gendongannya. Echa langsung berlari kearah abangnya.

"Jangan lari sayang," Raynzal menegur saat melihat Echa berlari kearahnya.
Gadis mungil itu tak menjawab namun justru menunjukkan tangannya yang kotor pada sang abang.
"Abangg," Mengadu pada sang abang, merasa risih dan tak nyaman dengan tangan yang penuh coklat itu.

"Sini nona tangannya dibersihkan dulu,"ucap Nanny Kia dengan tangan membawa tissue.
Echa berjalan kearah Nanny untuk membersihkan tangannya.

"Tadi lo dicariin nyokap lo, Nath," beritahu Aldo pada Nathan.

Nathan mengerutkan alisnya heran, "Ngapain?,"

Daniel memutar bola matanya, "Ya mana kita tau!!,"

Nathan tersenyum memamerkan giginya yang putih dan rapih, "Yaudah kalo gitu gue ke nyokap gue dulu ya," pamitnya lalu pergi meninggalkan meja itu.

Echa, gadis mungil itu berjalan ke arah abangnya setelah tangannya dibersihkan.
"Abang, langg," ucap si mungil itu.

Raynzal mengangkat Echa ke pangkuannya, "Pulang?," Echa mengangguk.

"Nanti sayang,"

"Amauu, lang cekalang"

Mengecup bibir mungil itu lalu, "Acaranya belum selesai hm,"

Bocah itu mulai merengek, Daniel yang melihat itu tak tinggal diam.
"Cha, kesana yuk liat ikan tuh," ajaknya sambil menunjuk ke sembarang arah, namun dijawab oleh Echa dengan gelengan kepala. 

Little Sister Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang