5. HERO

4.9K 903 306
                                    

"Jennie.."

Jennie tidak menghiraukan panggilan asisten rumah tangganya, dia yang baru sampai dirumahnya langsung berlari naik ke atas kamarnya dengan sedikit terburu-buru.

Sudah berapa kali jantungnya berdebar begitu kencang hari ini? Jantungnya benar-benar di uji hari ini, untung saja organ tubuhnya itu tidak melompat keluar!

Sesampai di kamar Jennie langsung menutup pintu kamarnya, dia berdiri bersandar ke pintu berwarna coklat itu, memegangi dadanya, sial, apa yang baru saja terjadi? Dia barusan di tilang oleh pihak berwenang dan Lisa lah yang malah mengantarnya pulang, dia tidak bisa melupakan bagaimana pemandangan indah yang barusan dia lihat, bagaimana ahlinya Lisa menyetir mobilnya.

"Apa semuanya sudah selesai, Ahjussi?" Tanya Lisa ramah, satu tangannya bertengger dengan begitu santai di bahu Jennie, seolah tidak menghiraukan bagaimana gugupnya Jennie saat ini.

Di hadapannya ada polisi yang dia yakini sudah berusia lima puluhan tahun dan gurunya datang sebagai pahlawan, mengaku sebagai kakak perempuannya di tambah sekarang gurunya merangkulnya tanpa rasa bersalah.

Situasi ini benar-benar membuat kakinya lemas, untung saja dia masih bisa berdiri dengan baik sekarang.

Polisi itu kemudian menghitung lembaran uang lima puluh ribu won yang diberikan oleh Lisa, ada surat ijin mengemudi internasional milik Lisa dan surat-surat kelengkapan mobil Jennie di tangannya.

"Sudah, jangan sampai hal seperti ini terjadi lagi, kau bisa mengantar dan menjemput adikmu, perhatikan dia dengan baik." Lisa tersenyum, dia kemudian menerima surat-surat itu kembali dan memasukannya ke dalam saku celananya.

"Kalau begitu, aku dan adikku akan pulang terlebih dahulu, selamat bertugas kembali, Ahjussi!" Balas Lisa konyol, bahkan menjabat tangan polisi di hadapannya sebelum polisi itu akhirnya berbalik dan menjauhi keduanya.

"Miss Manoban.." panggil Jennie, Lisa terkekeh dan membukakan pintu untuk Jennie, "masuklah, aku akan menyetir mobilmu dan mengantarmu pulang agar polisi-polisi itu benar-benar percaya."

Jennie hanya bisa mengikuti ucapan gurunya, dia duduk di kursi penumpang dan tak berapa lama Lisa masuk ke dalam mobilnya, Jennie menoleh ke belakang, ada beberapa paper bag dari brand-brand ternama di sana, dia memang membeli beberapa baju dan aksesoris tadi.

"Sudah aku katakan dari kemarin bukan? Jangan lewat jalan besar seperti ini, kau belum memiliki SIM." Ucap Lisa sambil mencolek hidung Jennie, dia kemudian memundurkan kursi dan mulai melajukan mobil setelah membunyikan klakson dengan pelan

"Aku baru saja mengantar Jisoo.. rumahnya memang dekat dari sini jadi.." Lisa menoleh, dia kemudian menatap ke belakang dan berdecak.

"Anak muda ini, kenapa kalian suka sekali menghabiskan uang orang tua kalian?" Jennie memilih untuk diam, dia tidak menghiraukan ucapan Lisa, meski usia gurunya masih muda tapi Lisa sama saja seperti guru-guru lain yang suka menceramahinya.

"Dimana rumahmu? Masukkan alamatnya." Jennie langsung memajukan tubuhnya, dia memasukan alamat rumahnya pada navigasi mobilnya.

"Kau bermain jauh sekali Nini.. bukankah seharusnya kau langsung pulang dan mengerjakan pekerjaan rumahmu?" Lisa berdecak berkali-kali sambil menggelengkan kepalanya begitu mengetahui dimana alamat rumah muridnya, perkiraan maps mengatakan itu memerlukan waktu hampir setengah jam dari tempat mereka sekarang.

"Aku akan mengganti uang tilangnya, Miss Manoban." Ucap Jennie, dia meraih tasnya dan mengambil dompetnya namun Lisa langsung menahan tangannya dengan memegang lengannya.

PERFECTLY WRONG - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang