2

12.1K 540 40
                                    

Suasana dipagi hari sangat amat disukai tania. Anginnya sejuk dan tenang. Kini tania sudah berada didalam kelas bersama sahabat sahabatnya. Kalian pasti sudah tau. Jika ciwi ciwi berkumpul mereka akan melakukan apa. YAP BENAR. ghibah. Tiada hari tanpa ghibah.

"Kalian udah ngerjain tugasnya bu melodi?" Tanya nandin.

Mereka kompak mengangguk.

"Kan semalem lo yang ngasih tau kita" Ucap hanin sambil memakan cemilan yang ia bawa dari rumah.

"Ternyata doa doa yang kita minta kemaren ga dikabulin" Ucap fisya.

"Gue dikabulin tuh" Ucap tania.

"Dih suka ya lo, bu melodi sexy banget mengalahkan tante dara" Ucap fisya. Tania tersenyum bangga. Fisya yang melihat memutar matanya jengah.

"Semoga aja doa gue terkabul yah ga pelit nilai" Ucap hanin.

"Kalo ternyata pelit?" Tanya nandin.

"Gue traktir kalian dikantin tiga hari"

"OKEY!" Kompak nandin, fisya dan tania.

"Keliatannya si ga pelit ya" Ucap hanin.

"Kita liat aja nanti" Ucap tania.

"Ta lo ga ada niatan deketin bu melodi?" Tanya fisya.

"Lo gila? " Ucap tania dengan tatapan tajam.

"Hehe becanda"

"Udah udah itu bu melodi masuk" Ucap nandin.

Seketika kelas menjadi hening. Mereka serempak mengambil buku tugasnya yang berada di dalam tas.

"Selamat Pagi Anak Anak"

"Pagi buuu"

"Semua buku tugas sudah dimeja kalian masing masing?"

"Sudah bu"

"Baik, ibu akan menilai tugas kalian. tetap ditempat, biar ibu nilai di meja kalian masing masing"

Melodi pun beranjak dari kursi. Dan berjalan menuju meja barisan paling kiri dan dimulai meja paling depan. Banyak yang kagum dengan kecantikan melodi. Sampai sampai siswi buku yang sedang dinilai melihat melodi tanpa berkedip. Melodi menyadari sedang ditatap pun melihat siswi tersebut dan tersenyum tipis.

"kamu citra?"

"I-iya bu"

"Ohh kamu yang sering dibicarain guru karena pinter, okey bagus citra tingkatkan yah. nilai kamu sempurna" Ucap melodi dan tersenyum manis. Semua siswa siswi yang melihat pun terperanga. Masyaallah nikmat mana yang kau dustakan.

Melodi pun berpindah kemeja belakang citra. Yaitu meja fisya dan hanin. Melodi pun menilai buku mereka.

"Kalian contekan?" Tanya melodi

"Engga ko bu" Jawab mereka dengan yakin. Melodi menggelengkan kepalanya dan menilai dibawah KKM. Fisya dan hanin pun lagi lagi terperanga. Fisya cepat cepat meminjam buku citra. Jawaban semua sama. Citra mendapatkan nilai 100 sedangkan dia mendapatkan 50.

"Dasar pelit"

"Kamu ngomong apa?" Ucap melodi yang sedang memeriksa buku nandin.

"A-ah engga bu"

"Ini kamu juga contekan sama mereka?" Tanya melodi kepada nandin. Nandin diam tidak bisa menjawab.

Melodi pun menilai nandin dengan nilai yang sama seperti fisya dan hanin. Dan kini melodi mengambil buku tania dan menilainya. Tania cukup deg degan karena melodi disampingnya persis. Tania bisa menghirup wangi parfumnya yang sangat manis dan melihat wajahnya yang cantik. Tania menggelengkan kepalanya. Tiba tiba ia teringat dara.

"Kamu kenapa?" Tanya melodi.

"Engga papa ko bu" Ucap tania dan tersenyum. Beberapa detik melodi menatap tania. Tania heran. Dengan pelan memegang lengan melodi.

"Bu?"

"A-ah iya, kamu temannya mereka bertiga kan" Tanya melodi. Tania mengangguk.

"Bagus kamu tidak seperti mereka. Nilai kamu sempurna"

Nandin, fisya dan hanin terlihat kesal. Padahal tania pun menyontek. Tidak adil. Fisya yang akan protes ditahan oleh hanin. Saat melodi berpindah meja. Nandin langsung melihat buku tania.

"Kita beda sama tania karena tania pakai soal kita engga" Ucap nandin.

"Cuma gitu doang?" Ucap fisya kesal

"Astaga pelit banget" Ucap hanin.

"Kemaren kan bu melodi nyuruh pakai soal"

"Masa si?" Ucap hanin.

"Nanti kita makan apa dikantin?" Tanya tania.

"Yang banyak aja kita kan mau ditraktir tiga hari sama hanin" Ucap fisya. Mereka kompak tertawa sedangkan hanin mendengus kesal.

***

Tania pulang kerumah dengan muka lesu dan cape. Ia baru pulang yang waktunya hampir maghrib. Dengan lemas tania membuka pintu rumahnya. Dan ketika melihat dua orang duduk berhadap hadapan di ruang tamu seperti sedang kissing tania langsung menjatuhkan tasnya. Mereka yang mendengar langsung melihat kesumber suara.

"Sayang?"

Tania tidak menjawab, diambilnya tasnya dan berlalu begitu saja. Kini tania lelah. Berdebat dengan dara pun tidak sanggup. Tania langsung mandi dan berendam air hangat. Agar badan dan pikirannya fresh. Ia tidak ingin memikirkan dara dan cewe entah siapa yang bersama dara. Namun tiba tiba tania ingat.

"Itu kan cewe kaya dimajalah" Ucap tania dengan kesal. dengan buru buru tania menyelesaikan mandinya dan keluar kamar mandi dengan kesal. Tania melihat dara sedang menunggunya duduk dikasur. Tania membiarkannya dan menuju lemari untuk mengambil pakaiannya. Namun tangan tania ditahan oleh dara.

"Sayang, dengerin dulu penjelasanku ya" Ucap dara.

"Silahkan"

"Dia cewe yang kamu liat di majalah-"

"Oh jadi bener mau sama dia aja? okey silahkan"

"Bukan gitu sayang, dengerin dulu. Jadi yang kemaren cewe yang kamu liat di majalah, dia salah satu model dan kamu tau mamah punya butik? dia mau jadi modelnya. Karena mamah hari ini libur ga ke cafe, mamah suruh kerumah aja. Cuma bahas kerjaan sayang"

"Harus yah hadap hadapan ke gitu? Itu udah kissing atau hampir mau?" Tanya tania.

"Ga gitu tania ayna zagna"

"Terus apa? mamah ga bisa jelasin kan?"

"Mau mamah jelasin kaya gimana pun kamu ga bakalan percaya"

"Oke" Ucap tania.

Tania yang akan mengambil pakaian, ditahan lagi. Dan dara mendorong tania ke ranjang. Tania kaget.

"Tania mau pakai baju mah"

"Gausah" Ucap dara sambil menaiki ranjang.

"Mah please tania cape"

"Sebentar sayang" Ucap dara dan membelai pipi tania dan dikecupnya bibir lembut tania.

"Tania cape mah"

"Mamah pengen sayang, mamah ga bisa tahan dari tadi liat badan kamu cuma ditutupin handuk"

"Mah-" Tania belum selesai bicara, dara langsung melumat bibir tania dengan ganas.

SEQUEL STEPMOTHER (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang