Lia PoV
Tatapan mata kak Vincent sedikit berbeda dari biasanya tatapan mata yang selalu membuatku takut kini tidak nampak sama sekali diwajahnya, tatapannya kali ini adalah tatapan Kak Vincent yang penuh rasa khawatir, tatapan kasih sayang, tatapan yang sudah lama hilang namun selalu aku rindukan, tatapan seorang kakak pada adiknya.
Tatapan seorang kakak yang sedih karena adiknya terluka, benarkah ini kak Vincentku yang dulu penuh kasih dan sayang padaku telah kembali?
Dia sedikit melirikku saat aku mengatakan pada ibuku kalau dia sudah punya pacar, meski pacarnya seorang wanita brengsek tukang selingkuh yang sangat ku benci.
"Beneran.? Kenalin mama ya" Ucap ibuku menggoda kak Vincent
Karena digodain ibuku, dia segera berdiri dan kabur ke ruang TV
Sedikit ada Rasa senang saat menatap Kak Vincent karena cara dia memandangku, meski masih ada rasa takut karena mengingat kejadian di sekolah saat dia akan menampar wajahku.
"Mama bangga sama kamu nak, kamu siap bertanggung jawab dengan perbuatanmu dan dengan jujur mengakui kesalahanmu" Ucap Ibuku sambil membelai kepalaku saat tinggal kami berdua di meja makan.
Akupun memeluknya, Ibuku adalah ibu terbaik.
"Makasih ya ma" ucapku.
Setelah makan aku segera ke kamar, kak Vincent masih duduk di depan TV, aku sedikit melirik kearahnya nampak wajahnya begitu serius menonton TV.
Setelah kejadian disekolah aku benar-benar mendapatkan pelajaran berharga, aku sadar sepenuhnya bahwa yang aku lakukan selama ini salah dan benar-benar salah, apalagi sampai membuat ibuku harus kesekolah karena ulahku.
Meski ibuku tidak marah sedikitpun terhadapku namun aku tahu ada sedikit rasa kecewa dalam dirinya.
Aku berjanji pada diriku sendiri kejadian di sekolah adalah masalah terakhir yang aku buat disekolah. Aku harus lebih dewasa lagi untuk menyikapi sikap kak Vincent terhadapku dengan tidak membuat Ulah ataupun keributan disekolah lagi.
Lagi pula sekarang aku tahu kak Vincent masih sangat peduli terhadapku, sikap kasarnya mungkin karena dia tidak sanggup lagi dengan tingkahku yang ke kanak-kanakan dalam mencari perhatian darinya.
Kurebahkan tubuhku yang sudah sangat lelah di tempat tidurku, kejadian yang kulami benar - benar menguras tenaga, pikiran bahkan perasaanku.
Sesaat aku terbayang kejadian saat kak Vincent yang akan memukulku ada rasa sesak karena tidak menyangka hal itu akan terjadi, aku tidak pernah menduga sedikitpun kak Vincent bisa bertindak seperti itu.
Karena selama ini setiap aku membuat ulah, kak Vincent hanya marah-marah dan membentakku, dia tidak pernah akan menamparku.
Saat otak dan pikiran ini dipenuhi dengan sikap kak Vincetnt disekolah tadi, tiba-tiba wajak kak Farhan nongol di pikiranku, ahhh merusak suasana hatiku yang lagi bersedih.
Akupun tersenyum sendiri saat wajah imut penuh pesona muncul dalam memori di otakku
Kejadian disekolah saat dengan gagahnya kak Farhan melindungiku bagaikan pangeran tampan dalam dongeng yang rela mengorbankan nyawanya dengan gagahnya untuk melindungi sang ratunya.
Belum lagi senyuman manis dengan gigi putihnya yang berjejer Lurus menambah ketampanan wajahnya.
Jika di ingat-ingat kembali wajah kak Farhan bisa mendamaikan hati yang lagi gundah gulana ini.
Adakah dijual ditoko, pingin banget beli agar bisa memilikinya sehingga menjadi obat hati agar melenyapkan rasa sedih dalam diri ini.
Aku jadi merindukan sosok makhluk yang bernama Farhan padahal aku belum lama berpisah dengannya, namun hati ini sudah sangat ingin segera bertemu dengannya.
Waktu terasa sangat singkat saat didekatnya dan terasa begitu lama saat jauh darinya.
"Kenapa gua nggak minta no HPnya sih Tadi" aku berucap sendiri
"Bodoh, bodoh, Lu sih dhe terlalu cepat terpesona jadi lupa sama hal yang penting" akupun mengomel pada diri sendiri.
"Abisnya wajahnya guanteng, ngemesin dan manis banget, jadi pingin icip" Ucapku lagi
Yah, kenapa aku ngomong sendiri ya, wah kacau ini otak, ada yang nggak beres denganku.
Tiba-tiba suara azan terdengar akupun segera melakukan kewajibanku sebagai muslimah yaitu sholat setidaknya dengan sholat bisa sedikit mengobati jiwaku yang sudah mulai ada gangguan jin, setan dan keluarganya.
Habis sholat aku segera tidur karena rasa capek dan ngantuk yang begitu beratnya, mungkin tubuh ini sudah di ambang batas pemakaiannya, dia butuh charge dengan tidur pulas agar energi dan ketuantannya kembali pulih.
Tubuhku sudah pada mode Lowbet total.
Bersambung...
_________________________________
Nasehat :
Jika hati telah terpesona pada satu manusia maka pusat pikiran bahkan tujuan akan tertuju padanya.Maka Janganlah mudah hati terpesona, jagalah hati dengan Iman biarkan Allah yang menuntunnya.
Karena takdir Ilahi adalah yang terbaik dalam hidupmu
Yang Baca di vote ya
🙏🏻🥰🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruskah ?
RomanceSemuanya terlalu menyakitkan jika harus mengingat sikapmu terhadapku, Kakak yang seharusnya melindungi adiknya justru orang pertama yang selalu menyakitiku, Kakak yang seharusnya membuat adiknya bahagia justru sering membuat diriku berurai airmata...