Vegas POV
04.00 GTH
Lorong Kampus Chulalongkorn universityAku melihat dia sedang mengisi air minum di salah satu Water Tapping Kampus.
Aku mengikuti dia dari belakang masih sambil memikirkan setiap kemungkinan yang bisa saja terjadi. Namun kali ini aku sangat yakin bahwa tindakanku adalah satu-satunya cara menghentikan semua itu terjadi.
Tapi tiba-tiba
BRUKH!
Kepalaku terasa pusing
Vegas : FUCK! WHAT IS THAT?!Tanpa kusadari aku sudah mengumpat dengan keras. Segera aku membuka mata dan melihatnya. Aku tak dapat menyembunyikan senyum di wajahku, melihatnya menutup mata karena takut sangatlah imut dimataku. Menurutku tendangan tadi sepadan untuk pemandangan seindah itu.
Pete : Shiaa! Siapa lagi yang harus ku tanggung biaya pengobatannya kali ini. Ai satt Pete...
Walaupun hampir setengah mencicit, suaranya tetap terdengar merdu ditelinga ku.
Belum sempat ia mengulurkan tangan, si bodoh Porsche segera membantuku. Kau selalu merusak suasana di waktu yang tidak tepat Ai-Porsche. Jika sampai rencana ku kali ini gagal, jangan harap kau bisa kembali ke pelukan suamimu.
Pete : I'm sorry
Sambil mengulurkan tangan
Vegas : it's okay. Next time try to check before you kick a person behind you.
For god's sake
Kau selalu membuatku jatuh cinta di setiap kali aku melihatmu.Aku menyadari tatapan yang diberikan olehnya ditujukan untuk diriku, namun tanpa dia sadari aku juga memandanginya tanpa berkedip sedikit pun.
Tubuh rampingnya terbalut dengan dobok (celana Taekwondo) dengan kaos tanpa lengan, seharusnya ia terlihat kuat dimata orang yang melihatnya. Tetapi dimataku ia bak porselen langka yang harus kulindungi, pipi merah dengan poni yang sudah berantakan akibat keringat membuatku ingin membawanya kedalam pelukkan ku.
Dirasa terlalu lama menatapnya, Porsche segera menyikut pinggangku. Si bodoh ini masih saja tidak tau tempat.
Pete : I'm really sorry. Can you speak Thailand?
Belum sempat kubuka mulutku ini, Porsche sudah menjawab pertanyaan tersebut.
Porsche : Hai namaku Porsche, mahasiswa semester 4. Ini saudara ku Vegas dia semester 2. Vegas bisa berbahasa Thailand hanya saja dia terbiasa dengan bahasa Inggris
Vegas : Hi, Vegas. And You?
Aku mengulurkan tangan berharap dapat merasakan kembali kehangatan dari tangan yang tidak halus tersebut, namun juga tidak kasar.
Pete : Hai, aku Pete mahasiswa jurusan ekonomi semester 4.
(Vegas : Hai, aku Pete mahasiswa jurusan ekonomi semester 4.)
Ucapku dalam hati.
Aku tahu Pete, kita sudah berkenalan sebanyak 518 kali. Hari ini adalah hari ke-519 kita berkenalan untuk pertama kalinya.Tringg! Tringg!
Pete : sebentar ya Porsche, Vegas
Lamunanku buyar ketika Porsche berbisik di telingaku.
Porsche : Air liurmu sudah menetes sejak tadi, apakah tendanganya merusak syaraf mulutmu?!
Vegas : Diam dan tutup mulutmu bodoh. Waktuku tidak banyak, jadi aku harus melihatnya sebanyak yang aku bisa
Bztttt!!! Bztttt!!!
Sengatan listrik menyakiti kulit tangan ku.
Sialan! Waktuku sudah benar-benar habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our 520 Days
FanfictionVegas yang berusaha menyelamatkan Pete dari kecelakaan yang dialaminya. Ia hanya memiliki waktu 520 untuk menyelamatkan Pete dari kematian. Based character dari novel KinnPorsche karya Daemi dan hak milik dari author yang bersangkutan. Karakter ter...