CHAPTER 1

33.1K 813 11
                                    

Happy reading
.

.

.

Beberapa uang berhamburan di lantai, dan tampak seorang pemuda sedang menunduk pasrah saat di marahin oleh pria yang umurnya jauh lebih tua dari nya.

pemuda itu menghela napas lelah, ia baru saja pulang kerja tapi kejadian seperti ini terjadi lagi.

"APA APAAN INI? KENAPA UANGNYA CUMAN SEGINI?LO PIKIR INI CUKUP BUAT MAKAN KITA SEHARI HARI?!" Bentak seorang pria tua yang sedang berdiri di depan pemuda, yang baru saja pulang bekerja.

"M-maaf paman kalau uangnya cuman segini, So-soalnya tadi Ryu harus bayar uang yang sudah Ryu pinj-"

"Akkkkh!!"

Pria tua yang tadi membentaknya, kini menjambak rambut Seorang pemuda yang berada di depannya hingga terjatuh ke lantai. Kemudian tak hanya itu ia juga menyeret tubuh mungil sang pemuda

"Agkkkkh...eughh...paman maafin Ryu,tolong jangan kunciin Ryu di dalam kamar mandi lagi hiks....Rr-ryu ttakutt...." Mohon dan isakkan keluar dari bibir kecil ryu yang merah Dan tipis,
ia menangis seraya memohon kepada orang yang ia sebut paman.

BRUGH!!

"Eughh..ssakit hiks"

"MASUK!" Titah pamannya sambil mendorong tubuh Ryu masuk kedalam kamar mandi yang gelap dan tanpa ventilasi.

setelah itu ia menutup pintu kamar mandi, hingga menimbulkan suara debrakan yang keras.

"paman maaf hikss,maafin Ryu hiks"

Ryu berlutut di depan pintu, seraya mengedor kecil pintu Kamar mandi menggunakan kedua tangannya.

"Hikss...hiksss paman tolong maafin Ryu,Ryu janji bakalan cari-" kalimat yang ingin ryu ucapkan tiba tiba berhenti, karna mendengar kata kata yang menyakitkan dari pamannya.

"DIAM LO BRENGSEK, LO TAU GAK, LO SAMA ORANG TUA LO ITU SAMA AJA, SAMA SAMA NYUSAHIN GUE. WALAUPUN DIA NINGGALIN WARISAN BUAT LO, LO PIKIR ITU BAKALAN CUKUP??" Amarah terus keluar dari mulut paman Ryu, Began, "LEBIH BAIK LO MATI AJA,IKUT AYAH DAN IBU LO DI SANA!!"

"Hiksss hikss....P-ppaman..."

Ryu yang mendengar kata kata menyakitkan itu hanya bisa terdiam sambil menangis Tersedu sedu, ia tidak bisa melakukan apa apa,Ryu hanya pasrah dan selalu menerima perlakuan buruk Began.

Karna mau sebanyak apa pun ia memohon kepada began. pria itu tidak akan pernah mendengarkannya,apalagi peduli kepadanya, jadi semua itu akan sia sia.

Dia hanya menumpang di sini, tidak ada hak apa apa atas perlakuan began.

Kamar mandi terasa sunyi kata kata yang menyakitkan itu tidak lagi terdengar di depan pintu kamar mandi. Began pergi begitu saja meninggalkan Ryu di dalam kamar mandi yang gelap dan lembab itu.
_______________

"CEKLEK"

Ryu terbangun, mengerjapkan pelan kedua matanya dan beranjak dari duduknya, began yang baru saja pulang ke rumah dengan segera membuka pintu kamar mandi

saat Ryu keluar dari kamar mandi ia melihat kearah jendela di mana ternyata matahari sudah terbit, Ryu bahkan tidak sadar bahwa ternyata ini sudah pagi, waktu berlalu begitu cepat.

Ryu langsung ke kamarnya untuk mengambil handuk dan bergegas mandi, setelahnya selesai ia pergi ke dapur untuk membuatkan pamannya sarapan.

Beberapa jam kemudian, sarapan yang ia buat sudah jadi. Ryu menyiapkan makanan yang ia buat dan meletakkan di atas meja. Kedua kakinya melangkah menuju kamar began.

"Paman, sarapannya udah jadi" Ujar Ryu sembari mengetuk pintu kamar began, tapi di dalam sana ia tidak mendengar jawaban apa pun "paman tidur ya? Ryu izin buka pintu ya"

Tangannya membuka knop pintu, Ryu masuk ke dalam dan melihat bahwa pamannya sedang tidur. Ia pun menghela napas dan mulai mendekati kasur sang empu, tangannya ia bawa untuk menepuk pelan badan began.

"Paman sarapannya udah jadi, ayo kita makan" Ucapnya pelan, tak selang berapa lama akhirnya began pun bangun. Kedua matanya terbuka dan menatap tajam Ryu di depannya, tanpa mengucapkan apapun ia beranjak dari kasur dan pergi keluar, meninggalkan Ryu sendiri.

Sedangkan Ryu yang hanya diam tau apa yang harus ia kerjakan sekarang, ia menurunkan seluruh bantal dan membereskan kasur yang  berantakan. Kemudian menyapu seluruh lantai kamar began.

"Selesai" Gumamnya sambil menyeka keringat di dahi, ia mengambil sapu dan meletakkannya di pojok.

Ryu keluar dari kamar, menoleh ke arah meja makan di mana terdapat began yang masih menyantap makanan. Ia berjalan ke arah sana lalu mengambil piring di atas meja yang sudah ia siapkan tadi.

Mengabaikan tatapan sinis yang began tujukan padanya "paman.. Ryu makan" Ucapnya yang di abaikan oleh began. Ryu mendudukan dirinya di lantai , tepat di bawah began.

Ryu pun mulai menyantap makanannya dengan nikmat, ia sudah biasa duduk di lantai, alasannya karna began tidak ingin melihat ia duduk bersama dengannya di atas meja makan.

3 jam kemudian

sekarang sudah menunjukkan pukul 11 siang, Ryu bergegas ke kamar untuk bersiap siap karna ini waktunya ia bekerja.

"paman Ryu pergi kerja ya"ucap Ryu.

Tidak ada sautan apa pun dari dalam rumah.

Ryu bergegas menaiki sepeda, kakinya mengayuh pelan engkolan sepeda, tetapi saat di depan gang secara tidak sengaja Ryu menabrak mobil mewah berwarna hitam yang tengah terparkir ditepi jalan, dan hal itu menyebabkan sedikit lecet di mobil

Ryu yang kehilangan keseimbangan terjatuh dari sepeda, tetapi untungnya luka yang Ryu dapatkan tidak terlalu parah walaupun harus membuat celananya sedikit robek dan membuat beberapa luka di sekitar lutut dan tangannya

Pria di dalam mobil itu keluar "fuck..." ujar pria yang memakai blazer hitam saat melihat mobilnya lecet. Ryu yang panik langsung beranjak berdiri dan meminta maaf.

"S-ssaya minta maaf pak, saya gak sengaja,maaff, sa-saya janji saya akan tanggung jawab buat menanggung kerusakan yang sudah saya buat" ucap ryu panik, kedua matanya yang memerah menatap takut pria di depannya.

"Kamu gak lihat kalau mobil saya ada di sini ?seharusnya kamu hati hati, terus kamu yakin bisa ganti rugi? Benerin ini semua gak murah dan kalau saya lihat kayanya kamu orang yang kurang mampu...." Jawabnya seraya menyeringai remeh, kedua tangannya menyilang di depan dada. Menatap tajam ryu yang melihatnya dengan tatapan sayu

"I-iya, saya minta maaf, saya janji saya akan tanggung jawab, T-tapi apa saya bisa menyicilnya? karna uang saya tidak akan cukup untuk menganti semuanya sekaligus" Ucap Ryu gugup, tangannya meremas jemari yang sejak tadi terus bergetar.

"Hmm" suara gumaman berat serta tatapan menyeramkan dari pria tersebut membuat Ryu merinding, kedua matanya melihat Ryu detail dari atas hingga bawah bawah.

"Baiklah saya setuju, tapi... " Pria itu berjalan pelan menghampiri Ryu yang berada di depannya, sedangkan yang di hampiri melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit kebelakang hingga terpojok ke tembok.

Ryu berusaha menenangkan dirinya yang bergetar, melawan rasa takut yang mendera dirinya. Pria itu mendekatkan wajahnya ke telinga Ryu dan membisikkan sesuatu yang membuat Ryu terdiam.

Ryu tidak berkutip apa apa, wajahnya tampak ketakuttan , serta kaki dan tangannya bergetar tidak karuan. Kedua matanya melihat tubuh pria di depannya "M-maaf.... " Lirihnya pelan

To be continued....



You are mine forever, baby(END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang