CHAPTER 4

23.8K 663 49
                                    

Happy Reading

.

.

.

"Ugh...eumm? lepaskan saya... "

ternyata dari arah belakang sana clark sudah menyiapkan sebuah kain yang berisikan cairan bius, lalu ia membekap hidung dan mulut Ryu.

Ryu memberontak tapi sayang tenaganya tidak sepadan dengan tenaga yang dimiliki oleh clark, yang tinggi tubuhnya tinggi sekitar 187cm, tak hanya itu badannya juga begitu besar dan gagah.

Berbeda dengan Ryu ia memiliki tubuh yang sangat mungil,tingginya hanya mencapai 160cm, dan berat badannya mungkin hanya sekitar 42kg.

Dan alhasil perlawanannya tidak menghasilkan Apa apa, Ryu yang menghirup aroma bius itu langsung kehilangan kesadaran dan akhirnya..

"Brugh..."

Tubuh Ryu seketika ambruk dan terkapar di depan pintu rumah Clark, "Kamu pikir bisa pergi begitu saja dari saya?Tidak manis, saya gak akan pernah melepaskan mu!"ucap clark dengan alis kirinya yang menukik tajam sembari tersenyum remeh.

setelah rencananya berhasil clark menarik kerah baju Ryu dan menyeretnya paksa, ia memasukkan tubuh Ryu ke dalam sebuah ruangan yang begitu gelap tanpa jendela dan ventilasi.

di sana hanya terdapat sebuah double bed yang sudah berdebu dan meja yang di atasnya terdapat benda aneh yang sudah tersusun rapi.

Clark meletakan tubuh ryu di atas kasur, lalu tak hanya itu clark juga melucuti semua pakaian yang Ryu gunakan hingga membuat sang empu telanjang bulat.

ia datang ke sebuah meja yang terdapat benda benda aneh yang ternyata itu alat sex seperti sounding round,but plug,dildo dan masih banyak lainnya.

Clark mengambil sebuah handcuff, rantai dan chocker rantai dengan klip penjepit puting. Ia memakaikan handcuff ditangan Ryu dan mengaitkan rantai di dipan besi kasur lalu kakinya juga diikat dengan rantai.

Clark mengambil segelas air penuh dan dengan sengaja menuangkannya ke wajah Ryu yang kini sedang tak sadarkan diri, "ughkk..uhuk..!!"suara batuk Ryu yang tersedak karna air masuk ke dalam hidungnya

"Hey bangun"ujar clark dengan tangan yang menepuk pelan pipi halus Ryu, "Akh....ssaya ddi mana?kenapa?ehh....." Perkataan Ryu terhenti saat ia merasakan tangan dan kakinya yang tidak bisa bergerak.

"Tolong llepaasin saya,saya mohhon.....!!" ucapnya sambil memberontak, "Kenapa saya harus melepaskanmu?" Ungkapan itu berhasil membuat Ryu terdiam heran, rasanya ia ingin menangis.

"Saya sedikit merasa canggung saat ngomong formal gini, kamu gak perlu formal gitu ke saya, Ryu, gimana kita bikin kesepakatan saja" Ucapnya bertanya ke Ryu, sedangkan sang empu yang di tanya hanya diam.

"Kamu berbicara layaknya seorang teman, bagaimana? " Sambung Clark pelan, kedua netranya menatap fokus Ryu yang tidak menggunakan baju.

Ryu hanya diam, tak mengindahkan ucapan Clark "oke karna kamu diam, saya anggap kamu setuju " Balasnya dengan senyuman tajam.

"Hikss....ttolong,maafkan aku....hiks lepasin" ia menangis sambil memohon pada clark, tapi clark tidak memperdulikannya

"Huhu,hiks..hikss..hiksss tolong.."

"Shut,diam Ryu, jangan bikin saya muak! " clark menghampiri Ryu dan membawakan sebuah chocker rantai dengan klip pencepit.

"Arghh akhhh...S-sakit!!"

You are mine forever, baby(END) RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang