Prolog

38 9 1
                                    

Welcome!!, makasih udah mampir

∆Happy reading∆

~There is no such thing as happy ending in this world, there will only be happy moments~


Rintikan hujan mulai terdengar, udara malam yang dingin tembus kedalam kulit gadis itu bak jarum jarum kecil yang menusuk kulitnya. Tubuhnya mulai basah karena diselimuti air hujan yang mulai menderas, air matanya jatuh perlahan-lahan.. Tak terlihat, namun nyata. Air matanya tertutupi oleh hujan yang turun dengan deras, arah jalan gadis itu tidak pasti.. Dia hanya pergi kemana kakinya membawanya, hidupnya terasa sangat hancur sekarang ini, ia ingin mengakhiri segala penderitaannya malam ini juga,

"Tuhan.. Apa aku boleh menyerah saja?"
Gadis itu menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong, keputus asaan dapat terlihat dalam kedua netra itu, mata yang biasanya terlihat bercahaya dan indah itu sekarang terlihat redup dan kosong.

Gadis itu berada di jembatan sekarang, dibawahnya adalah sungai yang dalam, terlihat sangat gelap dan dingin didalam sana.. Terlihat mirip dengan tatapan gadis itu..

Perlahan ia menaikki pembatas jembatan itu, ia dengan berhati-hati menaikkinya dengan perlahan, ia pun berdiri dan merentangkan kedua lengannya, memejamkan matanya secara perlahan, menarik nafas yang dalam, dan membuangnya dengan pelan,ia merasa bebas.. Merasa seperti seketika semua bebannya lenyap begitu saja.. Perasaan yang selama ini ia harapkan, perasaan yang selama ini ia inginkan. Gadis itu membuka matanya untuk terakhir kalinya, menatap kearah atas, lalu berkata.

"Tuhan.. Maafkan aku karena pilihan ku yang telah aku pilih ini..."

Jeda beberapa detik lalu ia melanjutkan kalimatnya

"Selamat Tinggal Dunia.. Terima kasih atas segala kepahitan dan segala kemanisan yang telah aku rasakan selama ini disini..

Aku pergi sekarang, aku pamit untuk terakhir kalinya.. Sekali lagi, selamat tinggal..."

Setelah mengatakan kalimat itu, ia mulai memejamkan matanya dan mulai menjatuhkan dirinya kebawah sana.. Kedalam sungai gelap yang teramat dalam dan dingin itu. Tubuhnya terasa seperti sedang terbang

'Jadi begini yah, ternyata rasanya terbang seperti seekor burung..

Aku selalu ingin merasakan ini hhh.. '
Batinnya.
Kedua sudut bibirnya sedikit terangkat, sambil memejamkan mata ia sedikit tersenyum.. Dalam hati dia bahagia karena akhirnya ia merasakan bagaimana rasanya terbang sepertu seekor burung yang terbang bebas di udara.

Beginilah akhir dari cerita ku, aku sedikit kecewa karena ceritaku tidak berakhir dengan happy ending seperti yang kuinginkan, tapi setidaknya aku sudah sempat menjalankannya, dan merasakan secubit kebahagiaan.. Walau tak bertahan lama.. Aku tetap bahagia dan bersyukur karena tuhan masih memberi ku kesempatan untuk bahagia, pada akhirnya aku tetaplah gadis yang menyedihkan. Dasar gadis bodoh.. Seharusnya aku tidak usah berekspektasi tinggi dari awal, karena ekspektasiku yang tinggi lah aku jatuh dengan sangat keras seperti ini..
Terimakasih takdir.. Terimakasih dunia.. Terimakasih teman-teman.. Terimakasih..-












BYUSHH!!




















Ninooo... Ninooo... Ninooo...




















MARAAA!!!!


.....

"Gua kangen sama lo"
???

"Makasih udah kangen sama gua"
???

.....

"Lu sama gua aja mending"
???

"Gua juga maunya gitu sihh, tapi
hati gua nggak bisa di ajak bicara baik-baik"
???

.....

"Lu sempurna dimata gua"
???

"Nggak ada orang yang sempurna didunia ini, tapi makasih yahh!!"
???

.....

"Maaf, gua nggak bermaksud.."
???

"Gapapa kali, santai aja
gua udah biasa kok!"
???

.....

"Kenapa kamu harus jadi anak saya?"
???

"Aku juga nggak tau kenapa"
???

---

Thankyou for coming by!!
mohon maaf jika ada banyak kesalahan dalam pengejaan atau typo, maklum lah yah aku masih perlu belajar banyak lagi hehehe:D

bakal aku usahain buat update dengan cepat, dan dengan alur cerita yang nyambung dan bisa 'menghibur' kalian

Okeyy sekian, mohon dukungannya untuk seterusnya yahh!! Once again thankyou all very muchh!!

-Author

TAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang