Hurt (Chap 6)

0 2 0
                                    

Happy reading!∆

Please Vote or Comment TYSM!

~i'm just a human who can be tired and can be hurted, but it dosen't mean you can hurt me as you wan't~

Pulang sekolah

Saat sedang berjalan pulang, Mara melihat seorang penjual Martabak dipinggir jalan. Mara Suka Martabak!

Gadis cantik dengan rambut sebahu dan mata coklat yang indah itu langsung bergegas kesana lalu memesan 2 Martabak coklat keju
Dan 1 martabak coklat kacang, Mara memesan 3 Martabak. Ya! Sesuka itu Mara dengan martabak.

"Mas, pesan 2 Martabak Coklat kejunya sama 1 Martabak Coklat Kacangnya yah!"

"Siap neng, tunggu bentar yah"

Saat martabaknya sudah siap, Mara membayar Mas penjual martabaknya sambil menatap martabak didepannya itu dengan mata berbinar,

"Neng ini kembaliannya 5 ribu"

"Nggak, buat masnya aja, anggap aja rejeki dari Tuhan"
Ucap Mara tulus, Mara menolak Uang kembalian dari Mas penjual Martabak, itung-itung rasa terimakasih karena sudah membuatkannya jajanan Favoritnya.

Tapi tiba-tiba ada seseorang yang menghampiri Mara.

"Loh? Mara?.."
Ucap lelaki itu, tak lupa senyumannya yang mempesona, mencetarkan, membahana shining  shimmering splendid itu.

"Ehh? Noel??..." ada jeda sebentar sebelum Mara melanjutkan Kalimatnya. Mata berbinar Mara kini tambah berbinar karena sosok yang berada di sampingnya ini.

Yupp! Orang itu adalah Noel. Noel sang lelaki pujaan Mara, yang telah Mara kagumi selama 2 Tahun ini.

"Lu juga mau beli Martabak?"-Mara

"Iya gua juga mau beli martabak"
Ucap Noel,

"Mas, martabak Coklat nya 1"-Noel

"Tunggu bentar yah mas"
Ucap penjual Martabak itu

"Ouhh gitu toh, ternyata lu suka martabak yah" -Mara
Mara menghabiskan 1 Martabak Coklat keju di sana, dan akan membawa pulang 2 Martabak lainnya.

Noel yang melihat teman sekelasnya itu makan dengan begitu lahap, hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Kayak nggak makan seminggu aja lo" ucap Noel bercanda.

Pipi Mara merona. Sudah pernah dikatakan kan? Kalau Interaksi sekecil apapun dengan Noel bisa mengakibatkan jantung Mara berdetak semakin kencang.

Mara berusaha menghadap arah berlawanan dari Noel, ia tidak ingin Noel melihat wajahnya yang sudah seperti tomat matang sekarang. Mara berusaha bersikap normal.

"Y-ya gua kan suka sama martabak, jadi gua habisin satu kotak"
Selang beberapa detik, Mara merutuki dirinya sendiri. Ia terkesan seperti wanita kelaparan yang hobinya makan, makan, dan makan. Sekotak?!! Yang benar saja!!.

"Ck ck ck, hadeuhh ya udahlah awas bentar lo pulang sampe rumah sakit perut, mampus" ucap Noel lalu terkekeh pelan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

'Tuhan.. Please, jantung Mara gak bisa dikondisikan.. Aaaaa mau culik Noel, damagenya gak ngotakk!' batin Mara, muka Mara yang tadinya sudah bersemu Merah, tambah merah akibat kekehan mencetarkan yang damagenya +1000 milik Noel.

TAMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang