"Mm, kurang 1% kalian pikir orang itu hidup?"
Makhluk yang berbicara itu melihat orang-orang berlari dengan harapan dari jauh.
Seketika makhluk itu teringat manusia yang di ajak berbicara pertama kalinya dan manusia yang membebaskan dari tugas itu.
"Haa, kurasa aku tidak bisa membiarkan ini"
"Karena aku masih mengembangkan hati nurani aku akan melengkapi kekurangan 1% mu itu"
"Meskipun aku akan mendapat hukuman, tapi itu tidak papa dan.."
Lalu makhluk itu telah melengkapi ceritanya dan sebelum anak itu bangun, dia berbisik sambil menghilang.
"...Sebagai gantinya kuharap kau merespon surat anonim ku"
Anak laki-laki berambut hitam itu bangun dengan ekspresi agak terkejut, dan bergumam 'aku hidup?' sambil melihat ke jendela.
Anak itu merasa tadi ada orang berbicara dengannya.
.
.
.
Pada saat itu.
Han Sooyoung, Yoo Jonghyuk, Yoo sangah, Shin yoosung dan Lee Gilyoung yang sudah dewasa, teman-teman Kim dokja semuanya berlari sekuat tenaga ke arah tempat khusus rumah sakit itu, tempat dimana seseorang yang sangat berharga bagi semuanya .
Semua berharap.
Han Sooyoung dan Yoo Jonghyuk sudah berada di depannya dan akan memastikan apakah harapan mereka menjadi nyata ataukah hanya sebatas prasangka?
Itu mungkin dia, benar. Itulah harapan mereka.
Han Sooyoung sampai di depan pintu itu lalu perlahan membukanya dengan harapan putus asa.
Tangan gemetar Han Su-Yeong menggenggam gagang pintu.
Dia takut. Bagaimana jika tidak ada apa-apa di luar pintu ini?.
Bagaimana jika semua ini tidak lebih dari kebohongan manis?.
Dia melihat ke sisinya, dan melihat Yu Jung Hyeok mengangguk.
Tidak peduli apa yang menunggu mereka dibalik pintu ini, mereka sekarang siap untuk menyaksikannya.
Pintu itu berderit dengan berisik saat pintu itu terbuka. Sinar matahari redup masuk melalui jendela terbuka lebar.
Halaman-halaman naskah yang dia habiskan sepanjang malam merevisi bertebaran di angin. Sambil memikirkan kalimat-kalimat itu, Han Su-Yeong menyeringai seperti orang idiot.
[Kisah ini hanya untuk satu pembaca saja].
Han Su-Yeong menyeringai seperti orang idiot itu.
Dia melihat dan mendekati tempat tidur dimana saat itu hanya anak yang berbaring seperti orang mati kini anak itu sedang bersandar di tempat tidur dan melihat jendela.
Mereka semua sudah sampai.
Anak laki-laki itu melihat ke mereka semua dengan ekspresi pucat, lelah karena baru bangun serta dengan ekspresi lega, senang, terharu, lalu menoleh kearah kita dan tersenyum.
"Hai"
"Kenapa kalian begitu terlihat sangat tua?"
"Haaaa" Han Soyoung
"Ah-ahjussi!!" Shin yoosung
"Hyuung!!" Lee Gilyoung
"Kim dokja!"
"Dokja ssi!"
Lee jihye, Jung haewon, lee hyunsung, semuanya terharu berlari menuju Kim dokja, mereka memeluk Kim dokja dan menangis dengan kesenangan bercampur aduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reaction TOCF and ORV
Fantasy"Haa, kurasa aku tidak bisa membiarkan ini" "Karena aku masih mengembangkan hati nurani aku akan melengkapi kekurangan 1% mu itu" - "..Sebagai gantinya kuharap kau merespon surat anonim ku" - - "Baiklah kita mulai!!!" ••• Hiatuss 人 Fanfic karya send...