Kursi Puduk

4 2 0
                                    

"Napa ada form gua ada disini?!"

Rangga mencoba menarik kertas formulir miliknya dari bawah celah pintu. Ia membukanya, dan mencoba membaca ulang formulir pendaftarannya itu.

Sekilas, tidak ada yang aneh. Ia sudah menuliskan namanya dengan benar, begitupun NIS-nya, dan lain-lain. Semuanya sudah tertulis dengan jelas.

Srak!
"Lah terus apaan anjir?! Napa gua sampe dikurung begini?!" teriak Rangga jengkel, dan menjauhkan kertas formnya dari wajahnya.

Ia menghembuskan nafas tenang, selagi masih terduduk di depan pintu. Ia melirik kesana kemari, mencoba mencari sesuatu yang bisa ia temukan untuk membantunya keluar dari ruangan itu.

"Jendela gak ada, ruangan lain ga ada, WC pun ga ada, yang ada mana ruangannya berhamburan gini. Mana foto pak presiden aja kebalik-balik gitu," gumam Rangga kesal.

Tak lama kemudian, ia pun mencoba bangun dari duduknya, dan ia pun tiba-tiba menyadari sesuatu.

"Eh? Tunggu bentar," ketus Rangga melotot.

Ia menyadari perkataan gurunya sebelum masuk ke dalam ruangan itu.

"Ya sudah, saya tinggal ya. Semoga berhasil."

Setelah mengingatnya, mata Rangga semakin melotot.

Apa maksudnya? Semoga berhasil? Rangga mulai mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan di benaknya.

"Apa gua, sekarang lagi di tes?"

Ia mencoba kembali membaca form pendaftarannya, dan menyadari sesuatu yang aneh dari syarat mendaftarnya.

"Lima buah prestasi akademik, dan lima buah prestasi ekstrakurikuler. Eh ngomong-ngomong, bukannya yang ikut segitu banyaknya lomba akademik sama ikut sekaligus lima ekstrakurikuler itu cuma gua?..."

Ia terdiam sekejap, dan mencoba mengambil sebuah kertas dari atas meja, dan mengambil pensil dari kantung seragamnya.

"Ah, ga mungkin. Masa tes buat beasiswa sampe ngurung muridnya, sampe porotin muridnya begini. Paling gue dikerjain.."

Rangga membuka tutup pulpennya, dan menuliskan,

Prestasi dan Eskul Gua

- IPA
- Kajian Sosiologi
- Matematika Tahap I
- Sains SMA/SMK
- Pidato Bahasa Inggris

- Karate
- Jurnalistik
- Debat
- Sastra Indonesia
- Penelitian Sejarah

Rangga memperhatikan tulisannya, dan mencoba menelaah kemungkinan banyak cara yang bisa ia lakukan untuk keluar dari ruangan kepala sekolah dan kembali ke kelas.

"Akademik.. lalu ekstrakurikuler.."

Ia kemudian menuliskan masing-masing huruf depan dari masing-masing kategori.

I-K-M-P-S

D-J-K-P-S

"Hmm.. apa mungkin huruf belakangnya ya?"

Rangga terus mengamati, dan berpikir. Ia terus menatap huruf-huruf itu dengan penuh konsentrasi, dan menyadari sesuatu.

"Tunggu bentar.. Bukannya ini kode guru?" bisiknya bingung.

Tak lama kemudian, ia pun mencoba mengelilingi ruangan dan mencari file-file bertuliskan kode dan hanya mengambil file yang menggunakan kode huruf.

Srarak!
"Wah anjir, segininya cuma buat ngerjain gua? Hah? Sialan," gumam kesal Rangga.

Ia mencari dan mencocokkan kodenya dengan file-file yang sudah ia kumpulkan. Tak lama kemudian, ia menemukan file dengan kode yang cocok dengan kode miliknya.

MAY #NumiEueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang