BRAK!!
"Pak! Vina kenapa tadi?!"Guru laki-laki itu mulai resah. Ia berwajah panik, langsung menggenggam kedua pundak Rangga, dan menatap mata Rangga dengan tatapan serius.
"Rangga. Dengarin bapak."
"I-iya pak?!"
"...... mulai sekarang, masa depan sekolah ini akan ada di tanganmu."
"Ha-hah?! Ke-kenapa pak?!"
"Kamu harus menang, Nak. Menangkan beasiswa itu. Oke?!"
"Ma-maksudnya pa-"
"Sebentar ya, bapak urusin yang lain dulu."
Dap! Dap! Dap!-
Guru laki-laki itu langsung berlari kembali ke arah ruang kepala sekolah, dan nampak murid-murid OSIS datang dan mengikutinya dari belakang."Siapa lagi yang ada di dalam?!"
"Ada anak kelas satu pak! Soaln-"
***
Rangga lagi-lagi hanya bisa terdiam. Ia mulai menyadari, bahwa ada sesuatu yang salah. Masa hanya karena ia mengikuti suatu event beasiswa, masa depan SMAN Z tiba-tiba langsung jatuh ke tangannya?
Apa maksudnya? Mengapa semua ini bisa terjadi?
"Ada yang gak beres. Gua yakin!"
Pikirannya itu membawa Rangga menuju ruang guru. Di pikiran Rangga saat ini, mencari tahu seluk beluk event beasiswa yang ia ikuti adalah satu-satunya cara agar tidak terlalu tenggelam ke dalam semua tipuan ini.
"Gua ditipu! Pasti ini!!"
BRAK!
Rangga membuka pintu ruang guru dengan kasar, dan mencoba mendatangi wali kelasnya, Bu Ani.Rangga mulai berjalan, dan menemukan situasi ruang guru yang begitu tenang, seolah tidak terjadi apa-apa.
Tidak ada yang menelepon orang tua, membantu murid yang terluka, dan lain-lain.
Benar-benar anteng seperti hari biasa.
"Anjir," bisik Rangga heran.
Dari jauh, Bu Ani sudah memperhatikan Rangga yang berperilaku aneh. Ia segera mengambil kacamatanya, dan memanggil Rangga.
"Rangga! Sini, Nak!"
Rangga merapatkan mulutnya, dan menghampiri Bu Ani dengan perasaan tegang.
"Bu, maaf mengganggu. Sebelumnya ibu tahu kan kalau saya sedang ikut event buat beasiswa?"
"Oh, iya! Selamat ya, Rangga. Kamu berhasil mendapat peringkat satu di tes pertama tadi. Gimana? Ada soal yang sulit?"
"Ha-hah?.. A-anu bu, ngomong-ngomong ini event beasiswanya siapa ya yang ngadain bu? Bukan kepala sekolah ya?"
"Ah, kepala sekolah cuma ngedaftarin sekolah aja biar ikut event-nya. Selebihnya, OSIS yang ngurus. Kalau mau minta kisi-kisi soa-"
"A-ah bukan bu. Saya mau ngundurin diri dari event-nya."
"Lho?! Kenapa mengundurkan diri, Rangga?"
"Ng-nggak papa sih, bu. Saya cuma mau mengundurkan diri aja."
"Hmm, kalau mau mengundurkan diri coba datangin OSIS. Minta surat pengunduran diri di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
MAY #NumiEue
Mystery / Thriller"Satu-satunya cara agar bisa lulus dari sekolah ini adalah, dengan tidak mengetahui apapun." Rangga, seorang insan terus mencoba berjalan di atas paku-paku panas, sembari mencari tahu apapun yang ia bisa, terus menggerakkan tubuh dan pikirannya, men...