Prolog

22 3 0
                                    

Kamu canda yang candu
...

"Senja... Senja ayo bangun sayang ini sudah pagi loh"

"Iya bentar lagi bu, lima menit lagi ya"

"Kamu ini gimana sih dari tadi lima menit mulu, liat nih udah jam 6:20" ucap Ibu agak frustrasi

"Iya-iya Senja bangun, tapi besok hahaha"

Belum sempat tawaku reda ibu malah menimpuk badanku pakai bantal. Sakit sih enggak cuman kagetnya itu loh. Mau gak mau mataku langsung melek seketika. Mau marah takut dosa gak marah nyesek. Susah emang kalau punya orang tua kek tentara.

"Nih kenapa diam? Kesurupan kamu?"

"Ih ibu gitu amat sih, ini kan Senja jadi kaget banget" keluhku sambil manyun supaya ibu kasihan kali ya biar durasi bobo cantiknya bisa nambah.

"Makanya Nja, kalau udah shalat Shubuh jangan tidur lagi, biar ibu gak naik tensi bangunin kamu pagi-pagi"

"Hehe, iya bu namanya udah nyaman sama nih bantal makanya pengen diboboin mulu"

"udah ngelesnya, pergi mandi sana kamu bau iler"

"Ih ibu ma gitu"

"Udah sana"

Dengan langkah gontai dan sama sekali gak ada
semangat-semangatnya, aku pun melangkahkan kakiku ke kamar mandi. Ini bukan pertama kalinya ibu harus dengan sabar membangunkan aku di pagi hari. Aku sedikit merasa bersalah pada ibu tapi mau gimana lagi trauma itu masih ada sampai sekarang. Iya trauma sama pagi hari, kalian percaya? Wajib karena udah ada aku yang jadi buktinya.

"Senja, mandinya jangan kelamaan ya. Ibu turun kebawah dulu" ucap ibu lalu berlalu dari kamarku

"Iya ibunya Senja yang cantik segalaksi bima sakti" ucapku malas walau tau ucapanku sudah tak didengar ibu yang telah turun ke lantai bawah.

"Aku lelah bu" batinku sambil menikmati air dingin di tubuhku dan mencoba melupakan kepingan-kepingan mimpi yang sudah dua tahun ini mengganggu tidurku.

*
"Loh, Senja dimana bu?" Tanya ayah

"Biasalah yah, anak kamu jam segini baru bangun. Sekarang lagi mandi, gak tau itu lagi mandi atau molor lagi" ucap ibu sambil memijit pelipisnya

"Hehe,,,mirip ibunya walau suka molor tapi tetap cantik" goda ayah sambil mengedipkan matanya ke ibu

"Ih ayah, ingat umur gak usah ngegombal mulu ah" ucap ibu dengan wajah memerah antara malu dengan fakta atau baper sama gombalan ayah. Entahlah...😁

10 menit kemudian

"Nja, sini sarapan" panggil ayah saat aku baru saja turun ke lantai bawah

"Gak yah, Senja bawa bekal aja. Soalnya udah mau telat, and gak usah anter ya, aku udah janjian sama feli mau berangkat bareng"

"Oh gitu, yaudah nanti ayah jemput ya"

"Ok, yah. Bu bekal aku yang ini kan?" tunjukku pada kotak pink di meja

"Iya, jangan lupa lo dimakan bekalnya, entar di lupa lagi kayak kemarin" ucap ibu sambil pura-pura cemberut

"Hehe iya bu pasti dimakan. Kalau gitu Senja pamit. Assalamu'alaikum"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DARK JOKESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang