Bab 1. Dua Putra Mahkota
•••
Kerajaan Barat saat ini begitu ramai dan meriah. Perayaan besar yang telah mereka nantikan akhirnya tiba. Hari ini, di musim gugur, Putra Mahkota Zee akan merayakan ulang tahunnya yang ke-25. Tentu saja ini disambut hangat oleh rakyat terutama pada mereka yang sudah tidak bersabar untuk mengetahui siapa pasangan yang akan dipilih oleh Putra Mahkota sebelum ia naik tahta.
"Kira-kira siapa pasangan Yang Mulia Putra Mahkota yang sangat tampan itu, ya?"
"Mungkin seseorang yang pastinya sangat cantik juga."
"Tapi bukannya Yang Mulia selama ini belum punya pasangan?"
"Benar, bahkan rumor Yang Mulia dekat dengan seseorang pun belum pernah kita dengar, kan?"
Bisik-bisik mengenai siapa yang akan menjadi pasangan Putra Mahkota terdengar jelas hingga istana kerajaan. Semua orang penasaran kepada siapa hati Putra Mahkota akan berlabuh. Bagi semua orang, mereka merasa punya kesempatan untuk menjadi pendamping Putra Mahkota negeri ini. Namun, beberapa merasa hal ini sangat mustahil mengingat sang Putra Mahkota adalah seseorang yang sangat berhati dingin.
"Sepertinya Putra Mahkota kita saat ini sudah menjadi sang bintang."
"Aku tahu Putra Mahkota adalah orang yang paling terkenal kedua setelah Raja, tapi aku tidak menyangka bahwa Putra Mahkota adalah orang yang populer."
Zee melayangkan tatapan tajam pada dua sepupunya yang saat ini sedang mengunjungi ruang kerja. Kedua sepupunya, Pangeran Max Kornthas dan Pangeran Net Siraphop juga bekerja bersama Zee walaupun mereka masing-masing memiliki daerah kekuasan yang berbeda. Namun ketiganya memiliki hubungan yang baik dan senang berdiskusi bersama.
"Pangeran Net, sepertinya kepopuleranmu saat ini sudah menurun. Terutama semenjak kamu mengumumkan akan menikahi James."
Dari ketiga pria tampan ini, hanya Net-lah yang senang mencari pasangan. Ketiganya memang sangat tampan tapi memiliki aura yang berbeda. Zee adalah pria tampan dengan aura pria berhati dingin. Wajahnya selalu tanpa ekspresi dan tidak ada yang bisa menebak apa yang ada dipikirannya. Sementara Max memiliki wajah yang tegas serta galak. Nada suaranya yang tinggi seringkali membuat orang lain takut. Sedangkan, Net adalah pangeran yang benar-benar keluar dari buku cerita. Semua orang menyukainya—ketampanan, sifat yang ceria dan kebaikan hatinya. Hingga beberapa orang salah memahami dan menaruh hati. Ia pun dijuluki sang cassanova.
"Menikahi? James bahkan membuang muka ketika ia mendeklarasikan akan melamarnya. Bukankah itu seperti sebuah penghinaan?"
"Yang Mulia Putra Mahkota selalu saja bermulut tajam. James hanya malu padaku, dia pasti akan menerimanya."
Zee dan Max hanya mengangkat bahu. Mereka tahu, tidak mudah mematahkan semangat sepupunya ini terutama pada obsesinya akan satu hal. Net menyukai tantangan, karena itu ia menyukai James.
"Jangan terlalu percaya diri. Banyak yang menyukai James dan sepertinya kamu hanya satu dari sekian banyak pilihannya."
"Tapi aku pangeran. Siapa yang pangkatnya lebih tinggi dari ku?"
"Karena itu aku katakan padamu, jangan terlalu percaya diri. Oh ya, Putra Mahkota—"
"Zee!"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Monarch (Buku 1) - ZeeNunew
FanfictionDalam 25 tahun hidupnya, Putra Mahkota Kerajaan Barat-Zee Pruk Panich-tidak menyangka bahwa syaratnya untuk naik tahta adalah hal yang paling tidak ia inginkan di dunia. Bersahabat dengan Putra Mahkota Kerajaan Utara membuat Nunew Chawarin harus di...