Sukuna's side.

248 20 0
                                    

hubungan kami berjalan dengan lancar selama 2 tahun belakangan ini. aku juga tak mengerti mengapa sialan manis itu mengakhiri hubungan yang kita lalui bersama.

aku tidak melakukan kesalahan apapun, aku juga tidak melakukan hal brengsek apapun terhadapnya. tapi kurasa memang dia yang sangat bajingan. dia bilang, dia akan mencintaiku selamanya. dan takkan berpaling begitu saja.

dia begitu manis, begitupun dengan ucapannya yang sangat manis, bahkan sampai manis itu berubah jadi pahit.

kemarin, aku melihatnya berjalan dengan gadis lain di taman. dia melihatku, dan hanya mengacuhkan ku begitu saja, itu hari setelah kita mengakhiri hubungan ini.

sekarang aku mengerti, kenapa dia mengakhiri ini. dia sudah bahagia dengan gadis pilihannya, dia pasti lebih bahagia dengan gadis itu. tentu saja, bukan?

aku frustasi, aku fikir aku cukup untuknya. aku sangat menyayanginya, mencintainya, aku memberikannya apapun yang ia inginkan, bahkan aku selalu ada sisinya. apa yang kurang dariku? apa aku tak cukup untuknya?

hubungan kita memang dilarang dunia, dunia mempunyai norma. dunia memang menentang hubungan antara sesama jenis. Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan jenis yang berbeda, dan itu untuk saling menjalin kasih. bukan seperti hubungan kita.

aku paham, Fushiguro Megumi pasti sudah memilih jalan yang benar. dia pasti sudah mencintai gadis pujaannya, dan memilih meninggalkan ku yang masih menentang norma dunia.

hari hariku sangat membosankan tanpa kekasih manisku. aku merindukan pelukan hangatnya sebelum kami berangkat sekolah, atau kecupan hangat yang ia berikan setiap jika aku sedang dalam terpuruk.

aku merindukan semua yang aku lakukan bersamanya.

lamunanku buyar begitu mendengar gertakan dari seorang wali kelasku, "oi, Sukuna berhenti melamunkan hal tidak jelas. kau bisa ketinggalan pelajaran!"

"maaf, sensei. kepala ku sakit, izinkan aku pergi ke ruang kesehatan." guru tersebut menghela nafasnya pelan lalu mengangguk.

langkah kaki ku berjalan dengan berat menuju atap sekolah, ku rasa merokok dapat menghilangkan sedikit rasa bebanku.

di atap aku bisa melihat beberapa murid berandalan yang biasanya memang pergi saat pelajaran berlangsung. aku memang mantan anak berandalan, tapi itu semua berhenti ketika aku berpacaran dengan kekasih manisku.

apa aku harus menjadi berandalan lagi karena berpisah dengannya? tentu tidak. aku tidak akan menjadi bajingan lagi seperti kekasih manisku.

"sialan itu memberiku pelet atau apa sih. bisa bisanya aku masih memikirkannya disaat ia malah selingkuh ria dengan kekasih barunya, bangsat!" gumam ku penuh emosi sambil menghirup batang rokok yang sudah menyala, aku merindukan momen ini. sudah lama sekali aku tidak merokok.

telingaku dapat mendengar beberapa obrolan dari murid yang memang tak jauh dari tempat aku merokok, itu hanya obrolan tidak penting. namun aku hanya mematung ketika mendengar salah satu topik pembicaraan mereka.

"kau tahu Fushiguro kan Kugisaki? ku dengar beberapa teman sekelas ku membicarakan mereka"

"mereka membicarakan Fushiguro apa?"

"mereka bilang Fushiguro mengidap penyakit leukimia. aku jadi sedikit prihatin terhadap Fushiguro, pasti ia sangat lelah."

aku yakin aku tidak salah mendengar. kekasih manisku- maksudnya mantanku memiliki penyakit berbahaya itu? haha. tidak mungkin, dia pasti hanya mengada ngada saja.

"si bangsat itu benar benar mencari perhatian semua orang, ya. memang dasar sok polos. padahal aslinya bajingan." lirihku sambil tersenyum remeh.

tiba tiba pintu atap terbuka memperlihatkan se sosok laki laki yang sedang mengatur nafasnya.

"Junpei! Nobara! kalian berdua dipanggil Gojou Sensei untuk membantu salah satu murid yang jatuh pingsan karna- kekurangan darah!" teriak lelaki tersebut kepada oknum yang membicarakan mantanku.

"kenapa harus kami?"

"karna yang Gojou Sensei tahu kalian sedikit mengenal Fushiguro kan? cepatlah!"

deg.

Fushiguro Megumi, ya..

"aku juga mengenalnya. biarkan aku yang membantunya." atensi mereka bertiga sontak melihat ke arahku, aku tak mempedulikan mereka dan segera menuju ke kelas mantanku.

Megumi memang tidak mempunyai teman di sekolah ini, dia hanya mengenal beberapa saja. dan hubungan kami tentu saja tidak diumbar publik. Megumi bilang dia tidak ingin seseorang tahu tentang hubungan mereka.

dan sejak kapan Megumi mengidap penyakit itu? apa separah itu? dan apa memang ia sengaja menyembunyikan hal itu padaku? tapi mengapa?

"dimana Megumi?!" teriakku kepada seluruh oknum yang ada di kelas Megumi.

mereka menunjuk Megumi yang tak berdaya di gendongan Gojou Satoru- salah satu guru di sekolah ini.

aku menghampirinya dan berteriak dihadapan Gojou, "serahkan dia padaku sensei, aku mengenalnya. aku kekasihnya. biarkan aku membawanya ke rumah sakit sekarang juga!" aku merebut paksa Megumi dari gendongan Gojou. dan bergegas membawa Megumi ke rumah sakit. sedangkan orang orang yang ada di sana hanya terdiam mendengar pengakuanku tadi.

kenapa malah jadi seperti ini..?

Maybe, In Another Life. [sukufushi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang