16. Bertemu ayah Doyoung

387 49 25
                                    

"Ayo ke dokter." Ajak Jeongwoo pada kembarannya. Mereka sudah berbaikan secara baik baik oleh Jihoon. Dan sesuai dengan ekspetasi, mereka sudah tidak marah lagi dan mulai mengobrol meski Haruto jarang meresponnya.

"Gak, itu bakal sakit." Haruto menyembunyikan kepalanya di punggung Jihoon. Ia tidak mau ke dokter, ia hanya akan membiarkan lukanya mengering dan semua berjalan seperti biasa.

"Si tukang labrak takut sama dokter?? Cemen banget?" Sindir Jeongwoo.

"Gue gak bilang takut ya!" Seru Haruto.

"Dokternya ayahnya Doyoung kok, kita bukan ke rumah sakit, ke rumah Doyoung yang emang ayahnya bangun sendiri buat pekerjaannya. Bangun usaha sendiri lah, gak kerja di rumah sakit." Jelas Jeongwoo.

"Takut infeksi, nanti di amputasi, mau?" Jaehyuk menakut nakuti pemuda jangkung itu.

"Ruto gak mau di amputasi!! Ihh, yaudah deh ayo." Ia merengut kesal, berjalan ke anak tangga untuk segera berganti baju. Yang dipikirkannya sekarang hanya berobat, nanti kalo tangannya ilang gabisa nonjok Jeongwoo lagi dong? Gaseruuu!

"Jeongwoo juga ganti baju, nanti kamu yang temenin dia ke dalem yah? Kakak tunggu di mobil sama Jaehyuk." Jihoon mengusak rambut si bungsu sebelum ia pergi ke kamarnya untuk mengambil dompet dan kunci mobil.

"Heh, jangan gelut lagi yah. Kasian Jihoon stress terus di kampus." Pesan Jaehyuk sebelum ia juga pergi menyusul Jihoon.

.

"Ih, bby, temenin kita. Gimana kalo ayah lo ternyata berjenggot tebal kaya santaclaus?!" Jerit Haruto di telepon. Doyoung yang dipanggil 'bby' dari 'dobby' itu menghela nafas jengah, ia lelah dengan kelakuan temannya.

"Ayah orang baik dan ramah kok." Jawabnya halus.

"Gak boleh percaya omongan buaya kata bang Hyunsuk. Ayo sini ke lobi, lo temen kita kan?! Ayo dongg, masa gak ramah sih sama pasien?!"

"Elo yang kurang ajar sama anak dokter!" Sembur Doyoung. Haruto benar benar menyebalkan. Mana dia dibilang buaya, kan Doyoung tuh ganteng kaya pangeran sama princessnya. Cungg dulu princess Doyoung??!!

"Heh, Doyoung, sini buruan setan, ini Haruto malah nempel nempel mulu ke gue kaya lagi nge gay kita. Cepet kesini!! Gue ngeri di tatap tajem sama orang orang!!" Jeongwoo ngambil alih handphone Haruto terus ikut nge gas.

"Anjir, nge gay!" Pekik Doyoung kaget tambah ngakak.

"KIM DOYOUNG!!"

"Maaf dek, dimohon untuk tidak teriak teriak disini."

"Iya maaf kak, ini temen saya kaya babi ngeselin banget."

"Hahaha, iya deh sayang sayangku gue ke bawah ya." Doyoung akhirnya mematikan sambungan telepon dan menyambar jaket yang khusus dipakai oleh karyawan di tempat Ayahnya.

Sebelum ia pergi ke lobi, ia menghela nafas panjang, "Harus sabar ngadepin dua anak kembar. Harus kuat dua kali lipat!"

#dobbyseterong
#dobbyanakkuat
#justicefordobby


"DOYOUNGG!!" Haruto melambai lambaikan tangannya setelah berteriak dengan bar barnya. Kakak perawat yang awalnya ingin menegur Haruto jadi diurungin karna Doyoung udah keburu ngedeket ke mereka.

"Ngapain kalian kesini sih? Perasaan gak ada yang pucet, sarap kalian?"

"Hehe, Doyoung tau ajahh" ujar Jeongeoo sambil bergelayut manja.

"Jamet najiss!" Julid Haruto.

"Pasien nomor 34, atas nama Haruto."  Suara speaker membuat mereka bertiga bangkit dari duduk. Lalu segera menghampiri ruangan ayah Doyoung dengan Doyoung di tengah tengah mereka dan masing masing menggenggam lengan Doyoung.

"Kak bby, ruru takutt,"

"NAJIS SUMPAH NAJIS RUTOK!"

Doyoung senyum senyum sendiri, "Gemes juga lo, to."

"DOYOUNG SARAPPPPP!!!"


















.
.
To be continud

Member Treasure-nya belum pd keluar semua yach

Diantara kita - Hajeongwoo [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang