semesta, hari di bulan september
"Butuh waktu untuk mengarungi dalamnya jiwa bersama pemiliknya."
***
Setelah bersiap meysha turun ke bawah untuk sarapan sebelum berangkat ke kampus. kelas akan dimulai pukul 08.00. Meysha meliht ke arah jam dinding yang menunjukan pukul 07.30, masih ada beberapa menit untuk menyempatkan sarapan hari ini. Meysha bukanlah tipe orang yang selalu mengawali hariny dengan sarapan, karena dirasa sarapan hanya membuat perutnya terasa mulas. Hari ini ada presentasi dan beberapa kegiatan kelompok, mebayangkan saja sudah malas ditambah lagi semalam ia tidur larut malam karena harus mengerjakn tugas dan menyipkan materi presentasi hari ini.
" mama masak apa hari ini?" meysha dengan semangat bertanya pada ibunya yang masih sibuk dengan urusan di dapur.
" liat sendiri, ga liat mama lagi sibuk. kamu enak bangun-bangun tinggal makan." jawab mama meysha dengan nada sinis.
meysha mengurungkan niatnya, menaruh kembali piring ditanganny ke tempat semula.
" padahal tinggal jawab aja ga sih, kenapa harus diperpanjang." batin meysha.
meysha beranjak pergi tanpa berkata sepatah katapun, akan jadi masalah jika ia membalas perkataan ibunya.
" ada ga sih yang ibunya kayak gue " gumam meysha dengan senyum simpul walau dirasa sedikit membuat hati meysha terluka karena perkataan ibunya.
meysha bukanlah anak satu-satunya dirumah itu, ia punya seorang adik perempuan yang duduk di bangku SMA. Perlakuan ibunya sering berbeda dalam memperlakukan mereka berdua. jika ada waktu luang meysha selalu menyempatkan membantu urusan rumah, termasuk mengurus keperluan adiknya.
***
meysha berjalan disepanjang koridor menuju kelasnya, melewati banyaknya orang yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing.
"sha sini." amira memanggil meysha yang berdiri didepan pintu sambil menunjuk kursi kosong disebelahnya.
meysha menghela nafas panjang. amira mengamati mata sayu meysha yang menunjukan bahwa ia kurang tidur semalam.
"bener-bener ya semalam gue tidur malem banget gara-gara tugas yang bejibun. lu tidur jam berapa sha semalem." raut wajah amira yang menunjukan kekesalannya.
" jam satuan mungkin." meysha menyimpan tasnya, mengeluarkan laptop dan mempersiapkan materi presentasi yang akan ia bahas hari ini.
" selamat pagi, yang hari ini presentasi saya persilahkan mempersiapkan diri dan menyegerakan diri untuk maju." suara pak anton mengalihkan seluruh padangan semua orang untuk menghadap ke sumber suara.
"semangat meysha!!" meysha tersenyum dan mengacungkan jari jempolnya pada amira, sambil beranjak dari tempat duduknya.
kelas hari ini berjalan dengan baik dan cukup melelahkan, meysha dan amira mulai mengemasi barangnya untuk melanjutkan mengerjakan tugas kelompok di salah satu cafe dekat kampus. Kebetulan meysha dan amira satu kelompok, bukan kebetulan sih memang mereka selalu dalam satu kelompok yang sama.
"sha kita kerja kelompok di tempat biasanyakan?" amira masih setia menunggu meysha mengemasi barangnya
"iyaps"
***
Meysha memesan beberapa makanan dan minuman untuk teman nugas, mengingat sedari pagi dia belum makan. Terasa hawa panas diluar cafe yang masih melekat terbawa sampai dalam cafe. meysha melirik arloji miliknya menunjukan pukul 12.15, tak heran bila panas terik matahari serasa menembus kulitnya saat ia menuju kesini. Akhir-akhir ini cuaca tidaklah bagus kadang hujan kadang panas, bahkan di siang hari cuaca sangat panas dan malam hujan sampai menjelang pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lembar Semesta
Romance"Dimana akhir dari penantian ini, jika permulaan itu ada."