Rambut panjang yang terurai bergelombang di ujung rambut dan dress panjang yang terbentuk padat melekat sempurna di badan mungil seyla,berhasil membuat semua tamu undangan dan calon tunangan pria terpana akan kehadiran seyla.
Di acara seperti ini bisa menjadi peluang pembisnis untuk perusahaan mereka termaksud seyla yang menarik perhatian mereka sejak tadi banyak para petinggi menghampiri gadis itu untuk memperluas koneksi mereka.
Niat ingin mencari perhatian doi,malah kejebak di antara pria paruh bayah yang ujung unjungnya hanya membahas profil perusahaan mereka masing-masing.
"Mrs nayna,saya perkenalkan ini putra sulung saya"ujar pria paruh bayah itu yang hendak memangil anaknya.
Pria yang memiliki wajah lumayan tampan,berjas navy mendekat ke arah mereka.
Tanpa basa basi ia langsung memperkenalkan diri ke seyla.
"Andra saputra jaya,senang bertemu"pintahnya sambil tersenyum membuat seyla sedikit terpesona.
Cewek mana yang gak nolak kalau senyuman pria itu manis,bahkan gadis SMA saja bakal teriak hiteris melihat senyuman itu.
"Seyla naynafrala,senang juga bisa bertemu"
"Baiklah,kami akan meninggalkan kalian,semoga saja kalian jodoh"ujar ayah andra dan benar mereka langsung pergi sehingga seyla dapat bernafas legah.
"Akhirnya terbebas juga"gumam seyla yang masih bisa di dengar andra.
"Maaf ya,gara gara ayah,lu jadi gak nyaman"ujar andra meresah bersalah karna ayahnya.
"Eh bukan cuma ayah lu doang,tapi makasi kalo bukan karna lu gue mungkin masih ngobrol dengan mereka sampai acara ini selesai"
"Berarti gue bisa nemanin lu?"
"Bisa,kalo lu pergi mereka bakal kesini lagi"
"Lu sendirian kesini?"
"Tadi sama teman,eh gak tau dia kemana"
"Nih kartu nama gue"
"Buat apa?"
"Mungkin bisa jadi teman lu?"
"Wait,nih kartu nama gue juga"
Acara pengikat pertunangan belum di mulai juga,
Dari kejauhan seseorang menatap panas terhadap pasangan yang saling bertukar kartu nama itu,
Aska.
Ia pun berjalan cepat untuk menarik gadisnya agar bisa pergi jauh dari tempat ini.
Seyla yang merasa ini seperti mimpi,pria yang selama ini hanya ada dipikiranya kini benar benar ada di depanya,
ia memang kesulitan mengikuti langka aska sehingga seyla tidak peduli mereka menjadi tontonan sampai hilang di balik pintu keluar.
Tidak mempertanyakan mereka akan kemana,seyla hanya diam membiarkan aska fokus menyetir.
Seyla memperhatikan jalan,sepertinya ini jalan pulang menunjuh rumahnya.
Berhenti sudah mobil aska tepat digerbang rumah seyla.
"Kenapa gua dibawah balik kerumah?"batin seyla bingung.
"Turun"pintah aska dengan nadah dingin.
Seyla hanya terdiam,untuk apa aska menariknya hanya untuk pulang.
"Lu gadis bodoh atau memang pura pura sok kuat?buat apa lu hadir disana?"tanya aska yang masih berwajah datar sejak tadi.
"Gua emang bodoh aska,bodoh karna masih cinta sama lu"ujar seyla dan keluar dari mobil aska tanpa berbalik melihat wajah pria itu.
"Udahlah buat apa gue berjuang kalo orangnya gak mau gue perjuangin"batin seyla.
*Skip
"Hiks,jangan biarin beris sama mom masuk,ka arka hiks"ujar seyla yang terisak di pundak sarka.
Menangis,karena sikap aska semakin dingin kepadanya.
"Iya iya eyla,berhenti dong nangisnya,kalo gak berhenti kak arka gak bakal beliin ice cream vanilla"bujuk sarka seperti membujuk anak kecil.
"Eyla gak mau ice cream hiks"
"Permen bulat warna warni yang jumbo mau?"
"Gak mau,eyla mau permen kapas"
"Oke,cuss kita cari akang permen kapas"
"Tapi beris sama mam masih diluar gak?"
"Beris udah balik kerumahnya,momi lagi arisan dirumah tetangga"
"Ohya?eyla kira mereka bakal nungguin eyla berhenti nangis"ujar seyla sambil manyun merasa kesal dengan beris dan mom yang tidak mau tanggung jawab oleh ulah mereka yang menyuruh eyla hadir di acara pertunangan aska.
***
_pembaca silent yo seyla cuma butuh votenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Unchanged (Seyla 2)
General FictionHanya ingin kau tau perasaan ini tidak perna berubah. -Aska Egois tentang hati ini yang masih mencintaimu dan butuh kamu. -Seyla (Di saran jika ingin membaca disimpan dulu di perpustaka,bacanya entar kalo udah banyak partnya karena aku sebagai penul...