01| Young man

2.1K 153 1
                                    

    "Besok datanglah, Yoojin akan libur sekolah. Jika kami tak pulang besok sampai jam sepuluh, menginaplah. Ada kamar tamu yang bisa kau gunakan!"

   "Baik tuan. Saya permisi dulu!"

Seorang gadis cantik dengan rambut sebahu berjalan keluar dari kekediaman keluarga Oh, melangkah tanpa ragu dan menaiki sepedanya.

Keesokan harinya dia benar-benar kembali. Rumah yang memiliki halaman luas itu terlihat sangat sepi penghuni, bahkan pos satpam pun tak ada penghuninya. Begitu dia menekan bel, seorang anak yang berusaha sekitar enam belas tahun membukakan pintu.

   "Hai!" sapanya mencoba untuk bersikap ramah.

   "Buatkan aku sarapan, cepatlah aku harus melanjutkan gameku!" balasnya tak sopan dan langsung melenggang pergi menaiki anak tangga.

Gadis yang diketahui bernama Naeun itu membuang napasnya dengan perlahan dan berjalan menuju dapur. Untunglah kemarin si pemilik rumah sempat mengajaknya berkeliling agar dia tahu letak ruangan yang akan dia kunjungi nantinya.

Setelah membuat sarapan, dia membawakannya ke kamar anak itu. Dia mengetuk dengan pelan, lalu pintu terbuka dan dia mengizinkan Naeun untuk masuk.

Dia meletakan sarapan di atas nakas dan berniat keluar, tetapi di tahan oleh anak itu.

   "Tetap disini, temani aku bermain game."

   "It-"

   "Jika kau menolak, aku akan mengadu pada papa dan mengatakan kalau kau menyiksaku!" ancamnya dengan pandangan yang terfokus pad monitor komputer dengan tangan yang cekatan menekan beberapa tombol di papan ketik.

Tentu saja Naeun tidak mau jika harus di pecat secepat ini. Dia hanya meng-iyakan ucapan anak berumur enam belas tahun itu dan duduk tepat di sampingnya.

   "Suapi aku!"

Naeun mengambil sarapan dan menyuapi Yoojin dengan sabar, setelah suapan terakhir Yoojin tiba-tiba menatap ke arah Naeun dengan tatapan datarnya.

   "Aku sudah kenyang, kau habiskan sarapanku!"

Dia kembali melihat ke layar monitor dimana dia memenangkan gamenya. Naeun pun menyuapi dirinya dengan sarapan sisa Yoojin. Dia sudah terbiasa sebenarnya, mengingat dia pernah menjaga anak tetangga yang umurnya masih sekitar empat tahun.

Naeun hendak pergi keluar, berniat untuk mencuci piring dan mulai membersihkan rumah, tetapi lagi-lagi Yoojin menghentikannya.

     "Tolong siapkan air hangat untukku dan juga baju, lalu antarkan aku ke mall. Ada yang harus ku beli!"

    "Baik."

Yah, Naeun hanya bisa menuruti anak itu. Toh, memang sudah tugasnya sebagai seorang babysitter yang menjaga anak-anak. Saat dia sedang menyiapkan air hangat, Yoojin yang saat itu masuk dengan hanya memakai celana pendek pun menatap Naeun dengan tatapan yang sulit diartikan.

Setelah menyiapkan air hangat, dia keluar dan mencarikan baju yang cocok untuk Yoojin. Hari semakin siang, keduanya kini sedang berjalan di mall, dimana Yoojin meminta Naeun untuk mengantarkannya ke tempat yang menjual mainan. Awalnya Naeun berpikir mungkin hanya mainan seperti robot atau semacamnya, tetapi dia salah.

Itu bukan hanyan mainan, tetapi sebuah action figure yang harganya berjuta-juta mahal. Begitu Yoojin mengeluakan black card, Naeun hanya bisa terdiam.

   "Aku akan memilih beberapa action figure, tolong kau bayarkan untukku. Tunggulah aku di kasir!"

Yoojin memberikan black card pada Naeun dan mulai memilih. Setelah beberapa menit lamanya, beberapa box dengan gambar anime demon slayer pun datang. Beberapa pria meletakannya di atas meja dan menyuruh temannya untuk segera men-scan semua barangnya.

Setelah di scan, Naeun segera memberikan black card tersebut dan beranjak dari sana setelah urusan mereka selesai.

   "Ayo makan dulu."

Yoojin menarik tangan Naeun dan mengajaknya ke salah satu restoran yang berada di dalam mall, di mana harga makanannya terbilang cukup mahal dengan menu yang tidak pernah Naeun lihat. Maklum saja, Naeun hanya akan makan makanan yang disediakan oleh rumah dirumah.

Steak, salah satu menu dimana sangat amat direkomendasikan oleh salah satu pekerja di sana. Pria dengan senyum ramah, menatap Naeun dengan kagum.

Setelah steak datang, Naeun segera menyantapnya. Daging yang lembut sangat enak saat di kunyah, dia memakannya dengan penuh kesenangan. Saat suapan berikutnya, Yoojin dengan cepat melahap potongan steak yang akan Naeun masukan ke dalam mulutnya.

   "Eh?"

   "Suapi aku!"

Yoojin mendorong steaknya dan membiarkan Naeun untuk menyuapinya. Setelah acara makan selesai, keduanya kembali ke rumah.

   "Simpan black cardnya, kau juga boleh menggunakannya untuk keperluan pribadimu, jangan membantahku."

Naeun hanya mengangguk paham, mengapa anak yang masih dibawah umur bisa berbicara layaknya orang dewasa? Bahkan nada bicaranya yang serius itu menandakan bahwa tidak ada satupun kalimat main-main di dalamnya.

    "Satu lagi, jangan pernah masuk ke kamarku kecuali aku yang menyuruhmu!"

   "Iya."

Sepergian Yoojin, Naeun duduk di sofa dan mencoba untuk menetralkan napasnya. Karena kelelahan, tiba-tiba Naeun tertidur pulas dengan keadaan pintu terbuka dan dia bahkan tak sadar dengan apa yang sedang terjadi.

Hari menjelang malam, Naeun terkejut bangun apalagi melihat Yoojin tengah duduk di sampingnya dengan posisi sedang memainkan ponselnya.

Dia lantas berdiri dan mencoba untuk meminta maaf, karena tertidur selama ini.

   "Tidak perlu minta maaf. Siapkan saja air hangat untukku dan juga papa bilang kalau mereka akan berada diluar kota selama seminggu. Kau harus tidur di rumah ini selama seminggu juga."

Bersambung...

Ekhem...
Setelah sekian lama akhirnya kita bertemu😗
Jangan lupa KOMEN WOE KOMEEEN

The Babysitter-Yoojin (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang