05| Help ends in misery

1K 112 3
                                    

🔥P, WOE INI RATENYA 1821+ JADI TOLONG KESADARANNYA... YANG MASIH DIBAWAH UMUR, JANGAN BACA DEEEK🔥

Malam itu menjadi saksi bisu, bagaimana Naeun dengan mati-matian melawan hawa nafsunya. Di sisi lain, Yoojin nampak berdiri di hadapan Naeun dan menunjukan sifat aslinya.

   "Aku akan membantumu untuk lepas dari siksaan itu, tetapi ada syaratnya."

Naeun menatap Yoojin dengan was-was, tetapi pikirannya hanya dipenuhi dengan hal-hal kotor.

Dengan kacamata bulatnya, Yoojin mengelurkan sebuah kamera dan mereka Naeun.

   "Berjanjilah kau harus menuruti senua keinginanku. Untuk konsekuensinya, akan sangat berat. Dengan adanga rekaman ini, sudah menjadi bukti bahwa kau menyetujuinya!"

Naeun yang awalnya ingin menolak, akhirnya mengangguk. Detik berikutnya dia sadar, bahwa sebenarnya semua ini ulah dari Yoojin.

   "K-kau?"

   "Apakah kau memasukan obat perangsang pada minumku?" tanya Naeun curiga.

    "Tepat sekali. Sekarang berbaringlah di tempat tidur, aku akan membantumu agar merasa lebih enak!"

Naeun pun menggeleng. Ini sudah tidak benar, anak tersebut memang sudah aneh sejak awal.

    "Aku akan melakukannya sendiri. Kau tak perlu membantuku."

Tubuh mungil Naeun pun mencoba bergerak, tetapi dia tumbang. Tubuhnya gemetar tak kuat, rasanya ingin sekali dia melakukannya sekarang. Sepertinya obat yang Yoojin berikan berdosis tinggi.

Ini bisa membuat si pengonsumsi menjadi semakin tak sadar.

    "Kau itu butuh bantuanku. Apapaun yang kau lakukan, harus ada campur tanganku."

Yoojin bergerak menuju laci, dia melihat beberapa borgol yang sudah disiapkan dan mengambil salah satunya. Dia bukan sembarang anak SMA. Tubuhnya seperti orang dewasa, makannya Naeun sedikit menjaga jarak dengan Yoojin, tetapi seperti ya dia gagal sekarang.

Yoojin mengangkat Naeun dan memborgol tangan gadis itu pada tiang dashboard ranjang. Dengan mata yang sayu, Naeun mencoba agar tak kehilangan kendali.

Yoojin menampakan senyuman khasnya, menatap tubuh Naeun yang berkeringat.

   "Seksi!" itulah kata nakal pertama yang Yoojin ucapkan.

   "Mau langsung ke intinya atau bagian awalnya dulu?"

Naeun tak peduli dengan pertanyaan Yoojin, dia lebih sibuk melawan rasa nafsu dan berusaha melepas borgol tersebut.

   "Oke, kita akan membuat tubuhmu menikmati setiap sentuhan yang kuberikan."

Yoojin pun memasukan tangannya ke dalam rok Naeun. Gadis itu terkejut, otaknya berusaha menolak respon yang diberikan oleh Yoojin, tetapi tubuhnya menolak akan hal itu.

Sesuatu yang basah mulai Yoojin rasakan, dia tersenyum intens.

   "Sudah basah rupanya."

Yoojin menyentuh area intim Naeun, membuat gadis itu mendesah tak karuan.

   "Be-berhenti ... Aah!"

   "Mulutmu mengatakan berhenti, tetapi tubuhmu menerimanya. Akui saja bahwa kau menginginkannya."

Ini sudah tidak benar, seharusnya dia tidak menerima bantuan dari Yoojin. Akhirnya dia yang sengsara sendirian sekarang.

Malam itu, suara desahan Naeun memenuhi kamar Yoojin. Beberapa kali Yoojin mengecup kasar bibir Naeun dan meremas payudara gadis itu.

Keesokan paginya, Naeun terbangun dengan posisi dia tak memakai apapun, sementara Yoojin baru saja keluar dari kamar mandi.

Naeun terkejut dengan penampakan tubuh Yoojin yang sangat seksi. (Gue keringet dingin ngetik part ini)

Naeun bergegas memalingkin wajahnya dan menutupi tubuhnya dengan selimut, detik berikutnya dia menangis. Bagian bawahnya sangat sakit apalagi ketika dia merapatkan kedua kakinya.

   "Sesuai kesepatakan, kau harus mengikuti semua yang ku katakan. Jika menolak, video kita semalam akan kusebarkan."

Naeun hanya terdiam, merenungi nasibnya yang benar-benar buruk. Sungguh, dia terjebak sekarang dengan iblis kecil yang licik.

   "Semalam desahanmu sangat indah. Kau bahkan melumat bibirku dengan kasar. Jika kau mau, kita bisa melakukannya sekarang sampai malam!" Yoojin tersenyum jahil, sementara Naeun masih terdiam.

Dia takut sekarang, tidak mau terjebak dengan iblis kecil itu. Sejak kapan anak yang dia jaga menjadi semenakutkan itu?

   "Berdiamlah dirumah, jika kau memaksa pergi ke kampus, maka jangan salahkan aku jika nanti malam kau harus bekerja sampai pagi."

Naeun mengerti dengan ucapan Yoojin, tetapi dia memilih bungkam. Dia kotor sekarang, pria manapun pasti akan menolak dirinya dengar kasar, mengingat dia sudah tak lagi perawan.

Yoojin pun pamit pergi sekolah. Naeun lantas memikirkan nasib keluarganya yang menaruh harapan besar padanya. Mereka berharap gadis itu bisa menjadi gambaran agar adik-adiknya mau berusaha belajar dan menjadi sukses.

Hari semakin siang, terlihat Naeun yang sedang berjalan tertatih-tatih dengan cara memegangi apapun yang bisa dia jadikan sandaran. Selangkangannya masih sakit, tetapi dia tak bisa hanya berdiam diri di dalam kamar saja.

    "Uh, sakit!"

Setelah selesai membuat nasi goreng, Naeun duduk di meja makan dan menyantapnya. Setelah menghabiskannya, Yoojin pulang dengan raut wajah kesal. Dia menatap Naeun yang saat itu berusaha berdiri untuk mencuci piring bekas makannya.

Dengan langkah cepat, dia memeluk Naeun dari belakang. Gadis itu terkejut dan hampir saja menjatuhkan piringnya, untunglah Yoojin dengan cekatan menangkapnya.

   "Masih sakit?" tanya Yoojin manja, dia mengecup tekuk Naeun dengan sensual.

   "Y-ya!"

   "Ayo ke kamar, aku obati. Semalam aku bermain kasar jadi sobek."

Naeun yang mendengar itu menjadi ngilu. Tak berani membantah, ia hanya mengangguk.

Bersambung...

Ck ck ck! Bayangin Naeun kabur? :v

Awogawog canda kabur

The Babysitter-Yoojin (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang