03| Slandered

1K 112 1
                                    

Malam itu terlihat Naeun tengah menatap layar laptop dengan seksama. Tiba-tiba sebuah pesan masuk, tetapi dia  menghiraukannya. Malam semakin larut, pintu kamarnya terketuk dan sudah jelas bahwa itu adalah Yoojin.

Gadis itu bergegas membuka pintu dan membiarkannya masuk. Saat sedang asik dengan dunianya, sebuah panggilan masuk. Naeun pun mengangkatnya dengan malas dan itu adalah panggilan dari Janghyun.

   "Tumben? Hal-"

   "Maksudmu apa?"

   "Ha? Maksudnya?" Naeun kebingungan dengan Janghyun yang tiba-tiba bertanya begitu.

    "Ternyata sifatmu begini, benar kata Mitsuki. Kau sama buruknya dengan perempuan diluaran sana."

   "Hei, kau menuduhku tanpa alasan yang jelas padahal aku tidak tahu apa-apa. Coba jelaskan, apa yang membuatmu marah begitu?"

Naeun mengernyitkan dahinya, tak mengerti dengan ucapan Janghyun yang terkesan jahat.

    "Aku melihatmu jalan berdua dengan ayahku, bahkan ada buktinya!"

   "Dengar, sejak pulang dari kampus aku sama sekali tidak keluar. Jika kau tidak percaya, tanyakan saja pada Yoojin!"

   "Halah. Kau pasti memaksa anak itu untuk tidak memberitahukan yang sebenarnya kan? Kau pikir aku bodoh? Ibuku sampai menangis dan meminta cerai pada ayahku. Ku pikir kau perempuan yang benar-benar dapat kupercaya, ternyata tidak. Mulai sekarang kita tidak ada hubungan apa-apa lagi. Anggap saja kita tidak pernah bertemu."

Panggilan pun dimatikan, Naeun menatap ponselnya dengan wajah keheranan. Awalnya dia kesal karena dituduh tanpa alasan yang jelas, padahal setelah pulang dari kampus dia berdiam diri dirumah mengurus Yoojin.

Naeun lantas mendapat beberapa pesan makian dari para gadis yang mengagumi Janghyun. Itu berarti beritanya sudah tersebar?

Naeun frustasi dan memilih untuk menutup laptop dan tidur. Saat akan memejamkan mata, dia tiba-tiba teringat bahwa saat pulang dari kampus, Naeun dan Yoojin sempat mampir di salah satu toko roti langganan keluarga Oh. Di mana saat itu Yoojin ingin memakan roti, pada saat yang sama pulak Naeun melihat pria yang mirip dengan ayah Janghyun tengah keluar dari sana dan menggandeng seorang wanita muda.

Tinggi wanita itu memang sama dengan Naeun bahkan dari proporsi tubuhnya juga begitu, wajar saja jika Janghyun salah paham.

Naeun pun berniat saat pulang kampus, dia akan mampir ke toko kue tersebut dan mengecek rekaman CCTV. Dia yakin, pasti rekamannya masih ada karena kejadiannya baru kemarin.

~~~

Langkah Naeun seketika melambat, menyadari beberapa mahasiswi dikoridor menatapnya dengan tatapan jijik. Bahkan tak jarang ada yang melemparinya dengan kertas. Naeun ingin sekali membalas perbuatan mereka, tetapi itu hanya akan membuat reputasinya semakin buruk.

Begitu dia melewati kelas yang dihuni oleh mantan kekasihnya, Naeun melihat Janghyun yang sedang bermesraan dengan Mitsuki. Siapa, sih yang bisa menolak gadis Jepang itu? Bahkan ketua geng motor terbesar di Jepang pun takluk padanya.

Naeun tak peduli, toh yang mengakhiri hubungan ini Janghyun sendiri. Walau sebenarnya dia masih sangat amat sayang pada pria itu, bayangkan saja mereka berpacaran dari SMA dan putus begitu saja dengan sebuah tuduhan yang sama sekali bukan dia pelakunya.

Melihat Naeun yang baru saja lewat, Janghyun sedikit terguncang hatinya. Dia pikir mantan kekasihnya itu akan menangis atau shock ketika melihat dirinya yang sedang bersama Mitsuki. Namun, rasa kesal pada Naeun tentu saja membuatnya buta.

Semua berawal dari saat Janghyun yang sedang sibuk di kamarnya, mendapatkan sebuah video dari Mitsuki. Awalnga dia tak berniat untuk membalas pesan gadis itu, karena menurutnya hanya membuang-buang waktu, tetapi Mitsuki seakan memaksanya untuk melihat isi video tersebut.

Tentu saja, setelah melihat isinya Janghyun naik pitam. Detik berikutnya kedua orang tuanya bertengkar. Mendengar ibunya ingin bercerai, saat itu juga Janghyun menelepon Naeun.

Saat pelajaran hampir selesai, dosen menatap Naeun dengan sedikit rasa resah.

   "Naeun, setelah ini kamu ke ruangan saya. Ada hal penting yang harus kita bicarakan!"

Naeun mengangguk paham dan membereskan buku-bukunya, lantas mengikuti langkah dosen tersebut. Di ruang dosen, Naeun duduk dengan gugup.

   "Ibu sudah tahu beritanya dan melihat videonya. Ibu yakin kamu bukan anak yang seperti itu."

   "Jadi ibu percaya sama saya?" tanya Naeun antusias.

   "Tentu, tetapi ibu tidak bisa menjamin kamu akan aman dikampus. Banyak yang secara terang-terangan membicarakan kamu bahkan saat jam kuliah tadi."

   "Saya akan membuktikan pada publik kalau saya tidak salah. Begitu saya mendapatkan bukti, saya akan membersihkan nama baik saya."

   "Ibu percaya sama kamu, nak. Semoga saja Tuhan mau menolongmu. Kamu bisa pergi."

   "Terima kasih bu."

Dikoridor, tiba-tiba mitsuki datang menghadang Naeun. Wajahnya yang cantik mampu memikat siapapun yang melihatnya menjadi tertarik. Disebelahnya ada Janghyun yang memasang wajah masam saat menatap Naeun.

   "Kenapa?" tanya Naeun polos.

   "Tidak tahu malu. Sudah jalan dengan ayahnya Janghyun, sekarang terang-terangan menampakan diri disini!" sindir Mitsuki dan seketika beberapa orang melemparinya dengan telur dan tepung. (Kurang air biar jadi adonan. Canda)

   "Makan, tuh. Gatel, sih!"

Naeun nampak menahan amarahnya, dia mulai menarik napasnya dan mengembuskannya secara perlahan.

   "Tunggu sampai aku mendapatkan buktinya, akan kubuat kalian semua bungkam, terutama kau!" ucapnya dengan menatap tajam pada Janghyun.

   "Kasian, padahal kau lebih dulu mengenaliku, tetapi mudah terkecoh dengan video yang entah dari mana kejelasannya. Jika memang aku jalan dan berselingkuh dengan paman, bibi tentu saja sudah mendatangiku. Buktinya, sampai sekarang bibi tidak mencariku? Itu artinya bibi tahu, bahwa perempuan yang jalan dengan ayahmu bukalah aku."

   "Kau-"

   "Janghyun. Kau terlalu buta untuk melihat kebenarannya. Sungguh, kau pria paling munafik yang pernah aku temui. Semoga kau tidak menyesal sudah memutuskan aku dan memilih Mitsuki."

Bersambung...

Hayolo, Naeun ngamok kan
Kena fitnah tuh gak enak gaes wkwk
Bayangin klean diposisi Naeun, gak dipercaya sama orang yang udah bareng kita selama lima tahun dan putus begitu saja?

Hm, kalo aku sih beneran ku rebut bapaknya :v canda gaes

Komen + vote woe woeeee

The Babysitter-Yoojin (Lookism)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang