DTE : PART 2

1.6K 172 0
                                    

HAPPY READING
_____________

Setelah acara sedak tersedaknya dan berakhir sang protagonis pria terkena semburan mbah dukun. Disinilah digo berada, di rooftop dengan satu batang rokok di tangannya.

"Tumben lo ngerokok?" Tanya siswa berambut ikal dengan anting hitam ditelinga kanannya. Ia tengah menatap digo dengan penuh tanda tanya.

Tak ada jawaban dari digo. Digo tetap fokus menghisap rokoknya dan mengepulkan asapnya keudara.

"Ada masalah lo?" Lanjutnya bertanya. Jika boleh jujur, ia kurang nyaman dengan sikap digo saat ini. Terlihat aneh baginya.

Bagaimana tidak? Digo yang petakilan, tengil, bin lambe turah tiba - tiba jadi kalem, tenang, dan pendiam.

"Dari mana aja lo tadi?" Celetuk siswa bertato naga di leher, yang baru saja keluar dari balik tembok.

"Kebelet BAB" jawab digo seadanya, ia benar-benar sangat malas berbicara.

Oke sedikit perkenalan tentang sahabat seorang Digo Gwardion.

Cowok dengan rambut ikal dengan anting di telinga kanannya bernama Kenzo Fadlian atau kerap dipanggil zozo. Ia adalah salah satu sahabat Digo Gwardion yang paling receh dan minus akhlak. Dia juga adalah partner kegilaan seorang Digo Gwardion.

Sedangkan cowok dengan tato dileher, dia adalah Alardo Bedros atau orang-orang mengenalnya ardo. Dia paling netral di antara yang lainnya.

Lanjut dengan cowok berambut mangkuk dengan luka jahitan ditengah halis kirinya, yang kini tengah fokus bermain game online. Dia bernama Nathan Arkasa atau nama akrabnya athan. Sikapnya sebelas duabelas dengan zozo dan digo asli. Tak heran jika mereka selalu tampak kompak dalam setiap hal. Contohnya, menghujat orang.

Dan terakhir cowok yang berada di pojok rooftop, yang sedang fokus dengan ponselnya. Dia adalah protagonis pria, Gledvin Zordan atau kerap disapa gled. Dia paling mencolok diantara yang lainnya. Wajahnya datar namun tampan bak dewa yunani dengan tatapan sedingin es batu.

BRUK!

"Anjing goblok sia!" Latah ethan yang spontan melempar ponselnya dan mengenai wajah zozo yang sedang tiduran dilantai.

"Bangsat!" Umpat zozo mengelus hidung mancungnya yang terkena ponsel athan. Demi apapun hidungnya serasa ingin patah.

"Lo kalo ga butuh lagi hpnya kasih ke gua aja nyed, bukan malah di lempar, sakit nih idung seksoy gua" omel zozo menatap garang ethan.

"Refleks pren" ucap ethan nyengir.

"Lo juga! Kalo mau masuk ucap salam dulu bego! Bukan dobrak pintu! ngagetin aja lo!" Hardik zozo melotot kearah seorang siswa yang tengah terduduk lemas dengan nafas tak teratur.

Tampak siswa bermata sipit yang sepertinya asli keturunan china itu mengangkat dua jarinya, tanda berdamai. "Hah, sorry bang gua cape abis lari naik tangga dari lantai bawah sampe sini" ujar siswa tersebut.

"Ngapain lo lari? Latihan marathon?" Celetuk ardo menatap siswa itu dengan sinis.

"Bukan bang, itu gua cuma mau ketemu bang gled mau ngasih tau- eh apa ya lupa" ucap linglung siswa itu.

"Goblok! Kalo gak penting mending pergi aja lo, ganggu su-"

" OH IYA! GUA INGET BANG! ITU SI BIANCA BULLY REVA DI KORIDOR KELAS 12 IPA 6!" Potong siswa tersebut yang mana membuat gled mengeraskan rahangnya.

"Cabut" ucap dingin gled. Lalu berlalu dan diikuti ardo yang menatap datar siswa tadi.

"Apa lagi nih" ucap malas ethan. Seakan sudah biasa dengan kejadian seperti ini. Zozo mengangkat bahunya acuh, lalu menepuk pundak ethan dan digo. Kemudian berlalu dengan bersiul siul diikuti siswa tadi.

Digo The Extra ( Transmigrasi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang