Selama bersamanya, aku tak pernah meminta lebih padanya...
Selama bersamanya, aku selalu mempercayainya juga...
Dan selama mengenalnya, aku berharap bisa menemukan kebahagiaanku bersamanya...
Namun nyatanya tak sama dengan yang ku harapkan, ia memberikan rasa sakit yang membuatku sulit untuk mempercayai cinta dan takdir lagi...
~ Halfway house ~
Hari demi hari telah berlalu, begitu juga rasa sakit yang ia torehkan padaku telah menghilang dengan sendirinya.
Tahun demi tahun juga sudah berlalu, dan kini aku sudah bahagia dengan hidupku walau tanpa seseorang di sisiku.
Aku bahagia dengan kesendirianku, dengan begitu aku bisa fokus dengan impian dan masa depan yang cerah.
Benar. Selama 2 tahun terakhir aku sibuk menyelesaikan pendidikanku hingga hari wisuda pun telah tiba.
Aku mengenakan toga di atas kepalaku setelah 4 tahun menempuh pendidikan, hingga sesaat ada kerinduan yang menggerogoti hatiku.
Tidak. Aku tidak merindukannya sebab ia tak ada di sisiku. Aku merindukan ayahku, cinta pertamaku sebagai seorang anak.
Aku berharap ayahku bisa berdiri di sampingku dengan bangga. Tersenyum cerah sembari melihatku memegang ijazahku yang sudah susah payah aku dapatkan.
Tapi semua itu hanya sia-sia. Ia tak sudah tak ada di sampingku lagi dan aku terpaksa tersenyum seorang diri sembari membayangkan sosoknya di sampingku.
Sesaat aku juga teringat kebencianku pada seseorang yang pernah menyakitiku. Kebencian yang ia torehkan padaku sebab pergi meninggalkan ku di saat aku sangat-sangat terpuruk dan membutuhkan sosok lelaki di sampingku.
Aku benci dia. Dia yang hanya datang lalu pergi ketika diriku sudah tak bersinar lagi.
Di saat aku termenung, ponselku tiba-tiba saja berbunyi dan menampilkan pesan dari nomor asing yang tak tersimpan di kontakku, namun setelah membaca pesan pendek itu, aku tahu dia lah pengirimnya.
'Selamat atas wisudamu dan maaf telah menyakitimu'
Hahahahaha.
Aku tertawa dalam hatiku, merasa lucu dengan dengan pesan yang ia kirimkan untukku.
1 hari sama dengan 24 jam dan 2 tahun sama dengan 17.520 jam.
Ada banyak waktu yang ia lewatkan untuk meminta maaf padaku, namun mengapa ia baru meminta maaf sekarang? Jika saja dia memang menyesal telah menyakitiku, harusnya dia meminta maaf lebih awal.
Apa baginya aku adalah lelucon?
Apa dia pikir aku akan memaafkannya setelah apa yang ia lakukan padaku?
Ya. Tanpa sadar aku membalas pesannya dan menerima permintaan maafnya.
Kenapa aku lakukan? Aku memberinya kesempatan. Kesempatan untuk menebus kesalahannya padaku di masa lalu.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Halfway House
FanfictionA Short Story Jimin x Yn Layaknya rumah singgah. Kau hanya singgah di hatiku, tidak untuk menetap. Genre : Hurt. Start : 7 Juli 2023 - 29 Agustus 2023.