Masalah selalu saja datang. Rintaro kebingungan karena hari ini [Name] sangat berbeda, tak ada senyuman yang selalu dia berikan secara diam-diam, hari ini dipenuhi dengan acuhan. [Name] entah mengapa memiliki aura yang berbeda hari ini, biasanya sangat ceria tetapi kali ini suram.
Terus menyembunyikan wajahnya di antara tangan yang terlipat diatas meja. Entah itu karena mengantuk atau bukan, tapi ini sangat tidak wajar. Rintaro yang duduk di belakang [Name] tentu saja sadar dengan gerak-gerik mencurigakan dari siswi itu, tak biasanya dia seperti ini. [Name] adalah gadis yang cukup ambis, berusaha untuk menjadi murid terbaik.
"Ada yang ingin bertanya?" Seorang wanita paruh baya yang memegang penggaris menatap semua anak ajarnya yang berada di kelas.
"Tidak ada, Bu," Jawab mereka dengan serentak.
Mata guru itu akhirnya melihat kearah [Name] yang tak memperhatikan papan tulis."[Full Name], kamu sudah paham dengan apa yang saya jelaskan tadi?" Tanyanya.
Tak ada jawaban, [Name] masih menyembunyikan wajahnya di tangannya yang terlipat diatas meja. Rintaro sudah menendang-nendang kecil bangku [Name], karena guru ini termasuk guru killer.
"Saya ulangi. [Full Name], apakah kamu paham dengan apa yang saya jelaskan tadi?"
Brak!
[Name] bangkit dari kursinya,"tidak, Bu." Jika bisa, Rintaro ingin tersedak sekarang juga. Mengejutkan, [Name] sangat berani mengatakan itu sambil berdiri di bangku.
Wanita yang berkerja sebagai guru itu pun menghelakan nafas panjang."ke kantor guru sekarang. Selain [Name], tunggu bel istirahat." Semua murid di kelas bangkit untuk memberi salam ke guru yang telah memgajari mereka hari ini. Bersamaan dengan perginya wanita itu, [Name] juga pergi menyusul keluar kelas.
"Ih, ngeri banget. [Name] yang kena kok gue yang deg-degan?" Ujar salah satu siswi.
"Halah, lo mah alay," Balas temannya.
Semua siswa dan siswi yang berada di kelas mulai saling bertukar canda dengan temannya, melupakan kejadian tadi. Beda dengan Rintaro, dia memilih untuk memikirkan gadis itu. Kenapa dia seperti itu? Ada masalah atau bagaimana? Kenapa dia tidak pernah cerita? Ya, walaupun [Name] sangat jarang bercerita tentang masalah pribadinya tetapi terkadang dia akan membuang stres dengan cara bermanja-manja pada dirinya.
Beberapa menit kemudian akhirnya bel berbunyi, menandakan sudah waktunya para murid mengistirahatkan otaknya. Semuanya berbondong-bondong ke kantin. Walaupun dia belum makan apapun dari pagi, Rintaro lebih memilih melangkahkan kakinya menuju kantor guru, dimana [Name] berada.
"Saya harap kamu tidak mempermalukan keluargamu, [Name]."
"Iya, Bu."
"Jangan ulangi lagi, kamu adalah anak paling beruntung bisa lahir dikeluarga itu. Jangan mempermalukan nama baik ayah kamu, ini demi kebaikan kamu." Rintaro menghentikan langkahnya di depan kantor guru saat pendengarannya mendengar suara [Name] dan juga guru tadi.
"Iya, Bu. Maafkan saya," Ujar [Name] sambil menunduk. Rintaro mengintip dari jendela, dia bersyukur memiliki tinggi badan yang cukup tinggi dibandingkan yang lain. Mata rubahnya melihat kekanan dan kekiri, guna mengetahui siapa saja yang berada di kantor guru disana. Ternyata hanya ada mereka berdua.
Rintaro melihat [Name] yang diceramahi. Ya, sedikit fakta yang jarang diketahui. [Name] bisa dibilang adalah anak dari laki-laki yang cukup penting, tetapi [Name] tidak mengakui bahwa dia adalah ayahnya.
Rintaro pertama kali tahu juga saat mereka sedang pergi untuk jalan-jalan, tiba-tiba seseorang yang memakai jas hitam menghampiri mereka dan menyuruh [Name] pulang. Raut wajah yang kesal terlihat dengan jelas kala gadis itu tahu siapa yang menyuruh orang ini. Besoknya, karena Rintaro adalah tipikal orang yang mudah penasaran, maka dia langsung saja menanyakan dan [Name] menceritakan semua latar belakangnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/311524377-288-k132947.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
【Fanfiction Haikyuu】 SECRET [Suna Rintaro] ⚠
Короткий рассказSemua orang memiliki rahasia, bukan? begitu juga dengan Suna Rintaro dan [Full Name]. Mereka memiliki rahasia yang saling melengkapi. Omegavers!¡ Femdom area¡! !READERS X KARAKTER HAIKYUU¡ language: Indonesian warn! OOC, typo bertebaran Haikyuu...