Epilog + Announcement

1.7K 193 18
                                    

[Name] pov

Aku benci diriku. Ya, aku benci diriku dan ayahku. Semuanya, terkecuali Suna Rintaro. Lelucon aneh. Dunia memberikan lelucon aneh padaku dan dia, termasuk lelucon tentang keluarga tempat dimana aku dilahirkan.

Ayahku, tergila-gila akan percobaan yang aneh. Semenjak hari itu, aku terus diperlakukan bak kelinci percobaan, entah itu disuntik zat kimia atau dipaksa untuk mengeluarkan cairan semen. Lebih buruk dari neraka, bagiku.

Untungnya, dia ditangkap polisi karena kasus korupsi lalu meninggal dunia di sel penjara. Aku cukup senang saat mendengar bahwa pria tua itu meninggal karena dibunuh oleh salah satu tahanan disana. Serius, aku bahagia sekali.

Aku bebas dan aku berterimakasih kepada Tuhan karena masih membiarkan aku hidup dengan sehat.   Kini tahun demi tahun telah berlalu, cukup lama aku memulihkan diri dan mulai mengambil pekerjaan.

Aku bekerja menjadi seorang guru. Rintaro mengatakan bahwa aku cocok menjadi guru dan sudah 5 tahun aku mengajar. Aku memang cocok menjadi guru, dikenal oleh guru-guru dan orang tua murid.

Semenjak hari itu, aku tak pernah melihat Rintaro. Ya, tentu saja dia telah pergi. Dia 'kan sudah bilang, jika aku Berbohong maka jangan harap aku bertemu dengan dia lagi. Aku bahkan belum sempat mengatakan kata maaf.

Aku hanya bisa memikirkan dirinya dirumah. Apa kabar dirinya? Anakku bagaimana? Aku harap dia tumbuh dengan baik. Aku juga sangat berharap bisa bertemu dengan anakku, tapi sayangnya tak bisa. Aku cuman bisa menganggap anak-anak yang aku didik sebagai anakku.

Walaupun merepotkan, tapi sifat anak-anak mereka menghiburku. Termasuk Ryouta, anak yang sangat manis. Dia biasanya tak pernah telat dijemput, tapi hari ini entah mengapa orang tua dia telat.

"Ryouta~ belum dijemput, ya? Mau ibu temenin?" Tanyaku sambil mengusap rambutnya. Dia mendongak, menatapku dengan senyuman. Aku menyukai matanya, cantik.

Astaga, apakah aku menjadi pedofil semenjak kepergian Rintaro? Lagian, aku benar-benar tak bisa melupakan dia!

"Ibu guru! Hehe, boleh-boleh! Hari ini aku dijemput papa karena ayah kerja, makanya telat." Aku hanya mengangguk sebagai respon, lalu mendudukan diriku tepat disampingnya.

"Cita-cita Ryouta udah ada belum?" Anak itu mengangguk. Kemarin saat perkenalan diri dikelas, dia mengatakan bahwa dia masih bingung tentang cita-citanya.

"Aku ingin jadi superhero buat papa dan ayah!" Dia menjawab dengan penuh semangat, aku hanya bisa tertawa.

"Ibu guru!" Panggilnya tiba-tiba. Aku menjawab, "iya?"

"Ibu guru alpha, ya?" Aku kembali mengangguk. Yeah… seluruh dunia harus berterimakasih kepadaku. Karena aku, zat kimia yang dibuat oleh seorang profesor gila membuat populasi alpha perempuan meningkat.

"Keren!!" Aku hanya tersipu malu mendengarnya.

"Ryouta suka a--"

"Ryouta, ayo pulang." seorang laki-laki mendekat, aku langsung berdiri. Aku awalnya ragu itu adalah orang tua Ryouta, tapi melihat anak itu langsung berlari ke pelukannya sambil berteriak 'papa'. Membuatku yakin bahwa itu adalah ibunya.

Berkenalan dengan orang tua murid itu wajib, bukan?

"Salam kenal, saya adalah guru Ryouta. Senang bertemu dengan…anda," Aku ternganga lebar. Itu! Itu Rintaro! demi Tuhan, aku hampir melupakan wajah itu. Tapi aku mengingatnya, bentuk wajahnya, matanya, bibir, hidung dan yang lainnya. Terkecuali rambutnya yang dipotong pendek.

Rintaro sama terkejutnya dengan diriku. Tak tahu ternyata selama ini aku mengajari anakku sendiri.

"Oh, hai?" Sapanya. Suara yang lama tak aku dengar, sontak aku memeluk dirinya sampai-sampai Ryouta mundur ke belakang.

"Papa sama ibu guru saling kenal?" Melihat kami yang berpelukan, mungkin dia mengira aku adalah teman Rintaro. Tidak, aku adalah orang tuamu.

"[Name], lepas." sungguh kecewa hatiku saat Rintaro melepaskan pelukannya. Satu ide terlintas di otakku, ide untuk menahan Rintaro sedikit lebih lama.

"Ryouta mau es krim? Ayo kita pergi ke toko es krim." Sorak gembira anak mu-- maksudku anakku membuatku sedikit senang. Aku menggandeng tangannya sambil membawa ke mobil, menuju toko es krim.

Sedangkan Rintaro, aku bisa melihatnya menghelakan nafas panjang karena kami.

Di toko es krim, kami akan membicarakan semuanya.

Fin.



Wah, apa-apaan ini? Happy ending👏👏 niatnya mau bikin season 2 sih, baru niat. Season 2 konfliknya bakal lebih… rumit? Soalnya ini ada sangkut pautnya sama perasaan Ryouta yang masih kecil dan Osamu.

Kalo season 2, mau bikin di book ini juga sih karena males bikin book yang baru. Bincang-bincang dulu sama pikiran, suasana hati dan waktu yang padat. Karena ketikan saya, tergantung sama tiga hal itu.

Nah, sesuai janji. Saya baru publish book baru, all chr hq x Readers femdom vers. Yang ini waras kok, mungkin disini banyak yang bingung sama ceritanya.

Kayak, 'cewek bisa jadi alpha?' 'loh? Cara hamil gimana?' bla bla bla, alpha perempuan itu fisiknya masih layaknya seorang perempuan cuman ada alat kelamin laki-laki. Ya, jangan bayangkan. Mending baca komik atau manhwanya aja biar langsung paham.

Terimakasih telah membaca sampai sekarang dan silahkan pindah ke sebelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Terimakasih telah membaca sampai sekarang dan silahkan pindah ke sebelah. Saya ucapkan terimakasih sekali lagi, sampai jumpa~

❘❙❚❘❘ ❚❚ ❚❘❙❚ ❙❚ ❘❚❙❘❘❙❚❘❘❘❙❚❘❘ ❚❚ ❚❘❙❚ ❙❚ ❘❚❙❘❘❙❚❘❘ ❚
Minggu, 31 Juli 2022.
Haikyuu, @Haruichi furudate
778 kata.
@Ravellienih

【Fanfiction Haikyuu】 SECRET [Suna Rintaro] ⚠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang