P R O L O G

42 8 0
                                    

•••

Manchester, Juli 2022, jam 06.35

Terlihat seorang gadis muda berpakaian rapih berjalan mendekat ke jendela kaca, ia menyentuh permukaannya dengan ujung telunjuk kananya. Gadis yang memakai jaket kulit tebal itu sedikit menggigil kala hawa dingin segera menjalari wajah dan lengan kanannya.

Dari balik kerai tipis di lantai tiga ini, salju tampak turun menggumpal-gumpal seperti kapas yang dituang dari langit. Tidak begitu deras namun cukup membuat jalan aspal apartemen itu tertutup oleh salju.

Di sebelah timur matahari pagi tampak masih malu-malu untuk menampakan diri, cahayanya perlahan mulai muncul kepermukaan walau masih terhalang kabut menyebabkan sunrise pagi itu begitu indah.

Udara hangat yang berbau agak hangus dan kering menderu-deru keluar dari alat memanas di ujung ruangan. Mesin itu menggeram-geram karena berkerja maksimal. Walau begitu badannya tetap menggigil melawan suhu ruangan yang anjok.

Gadis itu menatap ponsel yang berada ditangan kirinya yang mencatat suhu diluar 7 derajat celcius. Suhu yang cukup dingin namun tidak menjadi hambatan bagi gadis itu untuk tujuan awalnya yaitu pulang ke Indonesia setelah 1 tahun menetap di negeri orang ini.

Clek

Suara pintu apartermen terdengar dibuka oleh seseorang dari luar sana. Gadis itu menoleh dan terlihat wanita berpakaian seragam masuk kedalam kamarnya, setelah mendapat anggukan dari gadis itu.

"Excuse me miss, the flight will start in 45 minutes, please get ready soon," ucap wanita itu.

Gadis itu tersenyum sebelum membalas ucapan wanita itu. "Okay, thanks for reminding, I will be ready in 10 minutes."

Setelah mengatakan hal itu, wanita tadi segera pergi dari kamarnya. Gadis itu juga segera bersiap, sebenarnya sudah siap sejak tadi namun ia harus mengecek kembali barang bawaannya siapa tau ada yang tertinggal.

Setelah di rasa sudah siap semuanya, gadis itu membenarkan sebentar surai panjangnya mengunakan tangan lalu mengambil sesuatu dari saku jaketnya.

Senyuman manis langsung terukir kala melihat benda yang sangat berharga baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyuman manis langsung terukir kala melihat benda yang sangat berharga baginya. Sebuah boneka rajut kelinci berwarna brown yang selalu ada menemaninya sejak 10 tahun lalu.

"Makasih udah nemenin aku sejauh ini."

•To be continued•

Guys-guys aku kembali dengan cerita yang baru, jujur ini alur udah lama banget bersarang diotak aku tapi belum sempet aku tulis, and finally setelah mikir panjang akhirnya aku memaksakan buat nulis cerita ini, ya walaupun masih prolog tapi semoga aja cerita aku yang kedua ini bisa konsisten sampe end.

Tapii.. keknya gak bakal deh..

Tuh kan udah pesimis duluan.. ayo semangat nad!!

Buat kalian yang selalu nanya "kak kapan up mfy?" Aku gak bisa jawab, karena aku juga gak tau sampai kapan otaku ngelegnya. Sebenernya aku nulis mfy udah banyak tapi aku merasa tulisan yang aku tulis kek kurang dapat feel nya gitu. Jadi aku tahan deh di draft 😁

Sebagai gantinya aku bikin cerita baru yang lebih fresh semoga kalian suka dan terhibur, terakhir makasih banget buat kalian yang masih stay nunggu updatetan cerita" aku, sayang banget sama kalian.

Sebagai apresiasi nya aku cuma pengen kalian vote dan komen, kritik juga gpp aku seneng malah karena aku bisa dapat ilmu baru xixi. Makasih ya yang udah baca dari awal sampai akhir 🤍

Ig: @_.ndsyh

Favorite BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang