03 • Back to school

42 9 14
                                    

"Pertemuan yang tidak sengaja terjadi, dan hati yang tidak sengaja nyaman."

***

Tahun ajaran baru sudah dimulai kini Naya sudah menginjak kelas 12, ia memilih untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia. Baginya sudah cukup belajar 1 tahun di Inggris, kini ia ingin menghabiskan masa-masa SMA yang kata orang-orang.

"Masa SMA adalah masa yang terindah." Naya tidak percaya akan hal itu, tapi jika orang-orang sudah menyimpulkan ya mau tidak mau Naya harus punya masa SMA yang indah.

"NAYANIKA!"

Suara nyaring yang sangat khas masuk begitu saja ke telinga cewek yang dipanggil Nayanika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara nyaring yang sangat khas masuk begitu saja ke telinga cewek yang dipanggil Nayanika. Gadis itu menoleh ke sumber suara, terlihat gadis berambut panjang dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya, gadis itu berlari-lari kecil menuju ke arahnya.

Selang beberapa menit gadis itu sudah berada dihadapan Nayanika, dan didetik berikutnya mereka berpelukan sangat erat seolah mencurahakan semua rasa rindunya selama 1 tahun lewat pelukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa menit gadis itu sudah berada dihadapan Nayanika, dan didetik berikutnya mereka berpelukan sangat erat seolah mencurahakan semua rasa rindunya selama 1 tahun lewat pelukan.

Mata gadis itu sudah basah karena menangis, Naya yang merasakanya tersenyum. "Lo nangis lagi? Berarti banget ya gue buat hidup lo?"

Gadis itu memukul pundak Naya sebelum melepaskan pelukanya. "Balik dari Inggris, gue kira tingkat narsis lo udah turun, ternyata makin jadi ya!"

"Dih, gue gak narsis ya. Emang kenyataanya begitu, Tasya Ayu Lestari." Ucap Naya tanganya mencubit gemas pipi cabi milik sahabatnya itu.

"Aww sakit bego, lo kira pipi gue bakpau apa dicubit-cubit gitu?" Tasya menepis pelan tangan Naya.

Naya tersenyum geli, melihat ekspresi sahabatnya itu. "Tapi yang tadi bener 'kan kalo gue special banget buat lo?"

"Heh special-special, lo kira martabak apa?!"

"Enak dong!"

"Dih, udah ah yuk masuk kelas," Tasya menarik lengan Naya agar mengikutinya.

"Ih gak usah ditarik juga, Sya. Gue 'kan bisa jalan sendiri." Omel Naya, plis dirinya sekarang jadi pusat perhatian bayak orang.

Favorite BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang