HAPPY READING
Brian terbangun dari tidurnya saat alarm berbunyi nyaring dan segera ia matikan setelah itu beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Setelah membersikan diri selama bermenitan dan juga sudah rapi dengan jas kantornya brian turun menuju meja makan yang sudah ada papa dan mama dan adiknya.
"Pagi" Sapa Brian
"Hm"
"Ya"Mereka makan tanpa banya bicara dan setelah usai sarapan brian pergi begitu saja, percuma dia berpamitan ke orang tuanya yang hanya dibalas muka datar mereka.
🐰🐰
Dilain tempat allera sedang mengemasi barang-barang nya untuk pulang kenegara aslinya.
Kemarin randy nelfon kalau dia akan menikah seminggu lagi dan terpaksa allera harus pulang, kan tidak mungkin disaat kakanya menikah dia tidak ada.
Dan masalah alsen dia tidak bisa ikut karna tubuhnya memang sudah melemah.
Kini allera sudah selesai dengan barang barangnya dia berniat menelfon opanya karna tidak sempat lagi datang kerumah sakit karna penerbangan kenegaranya sekitar 30 menit dan untuk menuju kebandara sekitar 20menitan lebih jadi allera tidak sempat berpamitan secara langsung.
"Iya opa aku akan baik baik saja lagian disana juga ada papa mama sama ka Randy"
"......"
"Iya opa"
"....."
"Iya, yasudah aku tutup ya, opa jangan lupa makan dengan teratur maaf tidak bisa kesana"
"....."
"Baik bay opa"
Tut
Allera mengakhiri telefonnya dan ia segera menuju kamar anaknya.
"Al kamu sudah siap sayang"
"Cudah ma"
"Yasudah ayo kita berangkat tidak banyak waktu lagi"
"aik ma"
Allera keluar dari aprtnya dan segera mencari taksi bukan tidak ada sopir hanya saja semua sopir dan para pembantunya ia liburkan.
Allera sekarang sudah ada dipesawat VIP bersama arland pastinya. Dan istirahat sejenak, allera harap dia tidak akan jumpa dengan pria BRENGSAKEE itu, ya dia harap seperti itu.
Setelah berjam-jaman dipesawat akhirnya allera sampai di negaranya dengan selamat.
"Al bangun yuk sudah sampai"
"Eungh bental agi ma"
"Hey kok bentar lagi emang kamu mau disini terus nanti mama tinggal lo"
"Iya iya Al angun"
🐰🐰
"ALLERA PULANG" Teriak allera dan gak lama datang wanita paruh baya Menghampirinya kaget campur kesel.
"Yaampun alle kamu ini kok ga bilang kalau sudah sampai terus kenapa pake teriak teriak segala udah malem udah punya anak juga ga malu apa" Ucap Nia panjang lebar sembari meluk anaknya "Kangen banget tau" Lanjutnya.
Nia melepas pelukannya dari anaknya dan beralih kecucunya "Yaampun cucu nenek ganteng banget" Sembari mencium cium arland.
"Ini ga disuruh masuk cape lo ma"
"Eh iya heheh masuk sayang"
"Papa sama kakak mana ma"
"Mereka belum pulang"
"Padahal sudah larut gini kenapa belum pulang"
"Sudah biasa mereka seperti itu, yauda gih sana kekamar kamu si Al kayanya uda cape banget ya sayang ya"
"Iya nek"
"Yauda alle kekamar dulu ya ma"
"Iya sayang"
Allera dan arland sudah berada didalam kamarnya untuk istirahat sejenak.
"Al mandi yuk, uda mama siapin air hangatnya"
"Ayo"
Setelah memandikan arland dan memakaikan bajunya alerra menyuruh arland naik kekasur.
"Ma al oyeh anyak ndak?"
"Boleh"
"Celama ini papa tok ndak puyang puyang ma?, emang papa kelja apa ci?
Deg
Allera yang sedang memasukan semua baju kedalam lemari terdiam. Lagi dan lagi anaknya menanyakan seorang papa.
Arland menatap mamanya yang terdiam dan tidak merespon ucapan.
"Ma, mama, MAMA"
"Eh, ah ap-apa sayang kenapa kamu kenapa teriak uda malem lo"
"Mama dianyain maya iem" Keselnya.
Setelah selesai dengan kegiatan nya allera melangkah kaki menuju kasur.
"Kamu tadi nanya apa sayang" Sembari mengusap kepala anaknya itu.
"Al anya papa tok ndak puyang puyang?" Tanyanya sembari menatap allera yang kini juga menatapnya.
"Papa kamu sibuk"
"Cibuk"
Allera menganggukan kepalanya
"Papa kamu sibuk kerja untuk kita sayang" Mati matian allera menahan air matanya untuk tidak jatuh."Oh, apan apan atu au tetemu papa oyeh ndak ma, atu ndak pelna iat muta papa"
Allera mengalihkan pandangannya dari anaknya. Allera menarik nafas dalam-dalam. "Tentu kenapa tidak"
"Yey"
"Yauda kamu bobo gih uda malem mama mau mandi sebentar oke"
"Ote mama"
Allera melangkah kan kakinya menuju kamar mandi dan menatap dirinya dari cermin yang sudah tidak bisa menahan tangisnya itu.
Jauh dari lubuk hatinya, dia tidak akan pernah mau menjumpai anaknya dengan pria BRENGSAKEE itu, dia hanya mengiyakan anaknya supaya seneng.
Setelah selesai acara mandinya ia keluar dari kamar mandi dan menatap kearah kasur dimana anaknya sudah tidur pulas. Allera menuju kasur dan tidur disamping anaknya itu.
🐰🐰
Dilain tempat dimana brian sedang emosi dengan karyawan nya itu.
"Kenapa bisa seperti ini ha!"
"Maaf pak ini kesalahan kami"
"Cepat perbaikan semua berkas-berkas ini sebelum saya memecat kalian"
Para karyawan itu mengambil semua berkas yang ada di mejanya dan pergi dari ruangannya.
Brian memijit kepalanya yang serasa mau meledak itu, gimana dia tidak pusing melihat semua berkas-berkas yang dikasih sama karyawannya padanya yang isinya pada salah semua hadeh pusing dah pusing.
Tidak terasa waktu sudah larut malam dan brian langsung merapikan mejanya dan pergi untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALLERA [END]
Short Story"THE REAL" Jangan menyepelekan yang menurutmu biasa-biasa saja, karna bisa saja itu terjadi, bahkan diluar ekspektasimu. Belum revisi, masih berantakan. Ingat belum revisi yaa, jadi kalo ceritanya rada² aneh mohon dimaklumi, and murni dari pikiran a...