"Eh? Loh? Diva? Tumben ikut kesini?" tanya Elfa.
"Hehe.. Iya kak, soalnya ga mau jalan sendiri ntar malem" cengir diva.
"Adik lo?" tanya bian kepada Elfa.
"Oh iya, kenalin ini diva adik gue, div kenalin ini Bian abng deswita" ucap Elfa, ya memang diva tidak pernah ikut ke rumah deswita, ikut pun tidak pernah bertemu bian.
"Cantik ya adik lo" ucap bian.
"Ya seperti yang lo liat, tapi gue ga kalah cantik kok" bangga Elfa.
"Pede banget dh lu Fa" ucap ana terkekeh ringan.
"Yodah yok siap siap" ucap diva.
"Yakali div, ini masih jam 2 loh" ucap lina.
"Yaudah mending kita makan aja dulu" saran Elfa.
"Gue yang masak!!" teriak bian membuat semua menutup telinga masing masing.
"Gue dongg!! Lu mah cowo, palingan asin ntar" ucap Elfa.
"Daripada ribut mending lo berdua aja yang masak gimana?" saran deswita.
"Yaudah!"
Bian dan Elfa pergi kedapur.
Sesampainya di dapur.
"Fa! Ini gimana cara masaknya?" tanya bian.
"Astaga bian! Tau gitu tadi gue ajak deswita aja masak, lo kalo kaga tau masak tadi ngapain sok iye?" tanya Elfa.
"Yaa pengen nyoba masak aja" ucap bian membuat Elfa menepuk jidatnya, Frustasi.
"Yaudah lo masak telur aja deh, tau kan?" tanya Elfa.
"Nnah tau dong"
1 jam kemudian.
"Yuhuu makanan siap" seru Elfa dari dapur, seketika semuanya pergi ke dapur bersamaan.
"Widdih enak nih" lina langsung mengambil nasi dan mengambil ayam dan sup beserta telor.
"Nih div, segini cukup ga?" tanya bian saat mengambil kan nasi kepada diva.
Deswita yang melihat itu langsung tersenyum kecut Dirinya saja tidak pernah diambilkan nasi seperti itu.
"Ciee, demen lu sama diva?" tanya lina.
"Nggk, cuma nganggep adik aja" ucap bian tanpa sengaja meriris hati deswita.
"Matang?" gumam deswita saat melihat telurnya matang, gumamnya tadi didengar oleh lina yang duduk di dekatnya.
"Lah iya, Elfa, bang bian, kan dedes kaga suka telur matang, dia sukanya telur setengah matang" ucap lina langsung dipelototi deswita.
"Lah bukan gue yang goreng telurnya, tuh si bian" ucap Elfa melirik bian.
"Oh iya gue lupa, soalnya tadi kata Elfa, diva suka telur matang jadi masaknya matang aja deh" ucap bian.
"Lah itu kan diva! Bukan dedes!" gerutu ana.
"Yaudah sii, tinggal makan aja susah banget" ucap bian.
Uhukk.. Uhukk.. Uhukk..
Deswita terbatuk, dan bian langsung mengambil kan air.
"Nih div minum lu harus banyak minum biar ga kurus gini" bukan!! Bian bukan mengambil kan air buat deswita, dia malah mengambil kan air buat diva.
'Segitunya ya bang' batin deswita dan langsung pergi ke kamarnya.
"Deswita kenapa?" tanya diva.
"Mungkin kecapean, udah lah dia emang biasa gitu, yuk kita lanjut makan" ucap bian tanpa memperdulikan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CattyFlow
Teen Fiction"Aws" ringis Deswita memegang dahinya. "Deswita!!" "Eh hati hati lah, kan jalan banyak itu!!" "Yang ditabrak siapa, yang marah siapa"