'Three

1 4 3
                                    

Dirumah deswita.

"Syutt, jangan berisik, kita masuk kamar tanpa suara oke?" bisik bian dan diangguki deswita.

"Darimana kalian?" ucapan tegas itu terdengar dibalik pintu, membuat deswita dan bian menoleh dengan cengirannya.

"D-dari cafe mah" ucap bian dengan hati hati.

"Dari cafe sampai jam segini? Kamu lagi mell! Kamu itu cewe! Gausah pake motor kaya abng kamu ini!" ucap mama deswita.

"Loh? Kalian udah pulang?" suara itu terdengar dari arah belakang.

"Papa, liat mama marah sama kita gara gara pulang malem, iya sih kita salah tapi kan kita ga tau kalo udah malem, karna kita keasikan bercanda tadi pah, terus abng juga jagain amel kok" deswita sedang merayu papanya agar menyruh mamanya buat tidak memarahi nya dan abngnya lagi.

"Amel, jangan memanfaatkan kasih sayang papa!!" tegas mamanya.

"Udah lah, mereka juga sudah besar, lagipula tadi bian jaga amel kan?" ucapan papanya membuat deswita memeluk nya.

"Maacii papa" deswita mencium pipi papanya lalu pergi ke kamarnya.

"Makasih paa" ucap bian langsung menyusul deswita (ke kamarnya sendiri).

"Manjain aja terus! Mau jadi apa anak itu! Mau jadi kaya ayahnya?" tanya mama dengan kesal.

"Jangan lah kamu bawa bawa ayah nya, memang mereka sedikit nakal, tapi apa kamu tidak ingat? Deswita maupun bian menyayangi anak kecil, menyayangi aku sebagai papa kandung mereka, dan mereka pintar, bian sekarang bisa mengikuti meeting di kantor, deswita dengan teman temannya berhasil raih piala basket di sekolah nya, dan bisa beladiri, beda sama ayah nya" ucap papa dengan suara lembutnya.

"Tapi mereka tidak bisa dimanjakan terus!"

"Iya kamu benar, lain kali jangan bawa bawa ayah mereka, karna ucapan mu bisa jadi kenyataan" ucap papa mengelus kepala istrinya.

Sedangkan dirumah Elfa.

"Huwaaaaa, gue ga mimpi kan? T-tadi gue dicium gilangg!! Avvv aaaaaaaaaaaaaaaa" teriak Elfa.

"Apasih kak ihh! Tereak tereak ga jelas!" kesal diva yang tidurnya terganggu karna teriakan Elfa.

"Hehehhe.. Gpp kok, eh? Lu ngapain kesini? Sana ahh gue mau tidur" usir Elfa.

"What? Jelas jelas lo tadi udah ganggu gue tidur terus sekarang? Lo malah ngusir gue?" ucap diva namun tidak ada jawaban dari Elfa, dia pun pergi dengan kesal.

"Xixixi, aa gilang ihh gemes deh" Elfa tersenyum senyum mengingat gilang menciumnya tadi.

Keesokan harinya.

"Amell, bangun udah jam 6!! Kamu masuk sekolah jam 7!!" teriak mamanya dari luar kamar.

Deswita tidak merasa terganggu dengan teriakan itu karna dirinya benar benar ngantuk, jujur tadi malam dia begadang sampai tengah malam gara gara liat film fav nya.

"Mah udah ih! Telinga bian mau pecah tiap pagi denger teriakan mamah!" ucap bian dengan memegang kunci cadangan.

"Biar bian aja mah, dia ga akan bangun kalau mamah yang bangunin" ucap bian, dan mamanya pergi ke dapur (entahlah anaknya itu membangunkan adiknya dengan cara apa?).

"Des" panggil bian setelah membuka pintu kamar deswita.

"Des, mau mandi sendiri ato gue mandiin?" ucap bian lalu mengernyit heran.

Eh? Deswita bahkan tidak bergerak mendengar itu, bian menarik selimut yang menutupinya dan.. Astagahh!!

"Iya des iya! Gue emang abng lo tapi gue masih normal hikss" ucap bian menjauh matanya dari deswita, setelah membuka selimutnya yang pertama dia lihat, deswita tidur dengan tanktop hitam nya.

CattyFlowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang