PART 1

18 3 0
                                    

Nemu cerita dimana?
*
*
*
Mohon maaf bila ada kata-kata yang
tidak baku, hehehe
*
*
*
Harap di maklumi karna saya masih
Belajar untuk hal ini!
*
*
*
SELAMAT MEMBACA





Pagi ini lelaki jangkung mengucek matanya yang baru saja ia buka, matanya menuju jam yang berada di meja lampu tidur,

Ia menganga tak percaya, jika jam yang ia lihat sudah menunjukan jam 06:15, jelas ia kaget! Karna ini kali pertamanya bangun siang,

Lelaki jangkung itu bergegas menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa,

Dirinya mandi tidak membutuhkan banyak waktu hanya 15 menit saja dia sudah keluar,

Oke jam sudah menunjukkan jam 06:30 dan gerbang akan di tutup pada jam 7 lewat 15 menit, ia masih merasa lega karna masih ada 45 menit lagi untuk pergi ke sekolah,

"Arphan keboooo, bangun......." Ia lelaki jangkung itu bernama Arphan, yang kepanjangannya Arphan Phunsawat Andrean,

"Ia bentar lagi Arphan turun...." Teriakan nya tak kalah dari sang ibunda

Arphan membuka knop pintu dan langsung menuruni tangga menuju ruang makan,

"Kasian, anak bunda kesiangan" ucap Lily sembari cegengesan,

"Bukan nya bangunin, malah diantepin" Arphan memajukan bibirnya satu senti, dia berlaga bak sedang ngambek,

"Ihhhh jijik liatnya," Andre yang selaku ayah nya Arphan tertawa lepas melihat putra sulungnya

"Ga peduli"

*****

Arphan menaiki motor kesayangannya dengan sedikit rasa kesal, iya! Dia kesal karna yang terjadi di ruang makan tadi.

"Ih anjir, ngapain juga gue nganggep omongan om-om" yang di sebut om adalah ayah nya sendiri. Emang gaada ahklak si Arphan.

Arphan melajukan motornya dengan kecepatan sedang, ia juga takut kalo bawa motor dan ujung ujungnya nyungsep kan ga lucu.

Sittttttt

Decitan motor terdengar nyaring, Arphan turun dari motornya dan melanjutkan perjalanan menuju kelas,

"Wey, dengar-dengar katanya bakalan ada murid baru ya?" Arphan tak sengaja mendengarkan pembicaraan siswi bersama teman nya,

"Gak tau tuh! Kalo bener semoga aja murid nya cowo, terus ga dingin, kaya anak kelas sebelah" ucap nya sembari menunjukan kelas yang akan di masuki Arphan,

Ya benar maksud siswi tersebut adalah Arphan, Arphan di sekolah memang sudah dijuluki es batu bermuka tembok, berbeda dengan di rumah yang manjanya minta ampun.

*****

"Phan, tumbenan lu berangkat lumayan siang" dia Indra salah satu dari circle ya Arphan.

"Iya nih, tadi gue bangunnya agak siang" jawab Arphan kalem.

"Lo udah tau belom? Kalo bakalan ada anak baru di sekolah kita, dan katanya bakalan masuk kelas sini!" Indra berbicara tanpa rem,

Arphan hanya mengangkat bahunya acuh, "gak tau, dan gak mau tau" ucap Arphan dengan nada dingin,

Sebenarnya ia penasaran dengan perkataan Indra namun ia harus menjaga image nya yang terbilang muka tembok.

Kriiiiiiing kriiiiiiiiiing

Bunyi bel yang tandanya pelajaran bakal dimulai,

Pak Agus datang dengan membawa buku paket dan yang lain sebagainya,

"Selamat pagi anak anak!" Serunya dengan semangat

"PAGIIII" Jawab mereka dengan kompak

"Oke seperti biasa, silahkan keluarkan buku LKS kalian dan buka halam 43" pak Agus adalah guru matematika dan sekaligus guru BK, jadi kalo ada yang nakal ya langsung sabet aja,

Ditengah-tengah penjelasan, seseorang mengetuk pintu kelas dengan cukup keras,

Tok tok tok

"Assalamualaikum ya ahli kubur"

****"

Gimana ceritanya?

Lanjut gak?

Jangan lupa komen ya:)
🌻♥️

Arphan Phunsawat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang