***
JANGAN LUPA BINTANGNYA,
GIMANA CERITANYA? ASIK?
ATAU MALAH SEBALIKNYA?GPP SI NNYA AJA:V
Oke, ini part yang ke-5
bantu dukung aja🫂spam komen "🌷"
biar makin semangat!!!*
****
Setelah keluar dari ruangan yang menurut Cynthia mengerikan, Cynthia dan Arphan dikasih hukuman untuk mencabuti rumput yang berada di sekitaran taman yang luasnya kaya jidat pak Agus. Mwehe, canda.
"Ayo Phan, biar cpet selesai." Cynthia menarik ujung lengan baju yang di pakai Arphan.
Arphan melirik jemari tangan Cynthia yang masih setia pada lengan bajunya. Lalu, dia menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'apa?.
"ish, lu mah gak asik ah."
"kita, kenal?" tanya Arphan sembari menaikkan sebelah alisnya lagi.
cuma dua kata aja bisa langsung membuat Cynthia heran ples maksudnya apa? bukankah mereka memang kenal.
"PUCEK" ucap Cynthia sembari menaikkan jari tengahnya. Cynthia melangkah dari tempatnya berdiri dan meninggalkan Arphan yang masih diam.
Arphan mengusap dadanya 'busettt, lama-lama kayaknya gwe bakalan darting.'
uthor: tapi, bukankah si Arphan sendiri yang udah bikin Cynthia kesal setengah mati??.
***
Cynthia, masih anteng dengan edisi pencabutan rumput alias hukumannya. Padahal kalo menurutnya, bukankah dia hanya melakukan kesalahan sekecil kutu? lalu mengapa hukumannya kayak udah bikin vas pecah? 'ini emang gak seberapa. tapi, GUNANYA TUKANG KEBUN ATAU BERES-BERES LINGKUNGAN SEKOLAH BUAT APA??' herman. itulah yang saat ini ada di pik---
"bukannya terus nyabutin rumput, malah bengong. Kalo kesambet, gwe si g bisa nolong"
ucapan yang ada di pikiran Cynthia mendadak terpotong saat ia mendengar suara yang begitu menjengkelkan di telinganya.
"mau gwe kerasukan ke, kesambet jin Tomang ke, urusannya bukan sama Lo." jawabnya dengan nada malas
Arphan berdiri dari jongkoknya dan mulai melangkahkan kakinya menuju keran yang ada di sekitaran taman, Cynthia yang melihat itupun mengikuti langkah Arphan yang sedang mencuci tangannya karna banyak tanah yang ikut menempel pada jari-jari tangannya.
"ayo!" Arphan mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Cynthia yang masih mencuci tangannya karna tanah-tanah itu sangat susah untuk di bersihkan
"kalo lu ninggalin gwe, piks lu gak solid." ucapnya dramatis
"sepuluh detik belum juga, gwe tinggalin Lo."
"satu"
"dua"
"tiga"
Cynthia yang mendengar Arphan akan meninggalkannya sendirian membuatnya bergidik ngeri. Woy bukan apa-apa, masalahnya ini taman jarang ada orang yang datang, karna apa? karna katanya taman ini angker, apalagi deket pohon mangga yang di bawahnya terdapat kursi, yang konon kabarnya sudah biasa di isi sama penunggu-penunggu taman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arphan Phunsawat
Short Story"jangan ngebantah! atau lo tau akibatnya" "kalo gwe maunya ngebantah, gimana?" tanya Cynthia balik dengan nada yang menjengkelkan "baiklah gadis nakal, aku akan segera menghukum dirimu" jawab Arphan sembari mengikis jaraknya dengan Cynthia. BAGAIMA...