PART 6

1 0 0
                                    

*HAPPY READING*

[setelah selesai dari UKS]

*di kelas

Chyntia sedang duduk manis di bangku yang paling belakang. Chyntia sesudah pulang dari UKS, ia tidak melihat keberadaannya Arphan, kemana perginya dia?

Tak lama dari itu, pintu kelas terbuka dan memperlihatkan Arphan yang membawa sebungkus nasi goreng plus dengan sebotol air mineral.

"Nih" Arphan memberikan sebungkus nasi goreng itu kepada Chyntia.

"Wih, buat gue? Makasih. Lo tau aja orang lagi laper gimana" Chyntia langsung membawa nasi goreng pemberian dari Arphan, ia juga sudah lapar karna belum makan sedari pagi.

Pas lagi makan nasi gorengnya gak tau laper apa doyan Chyntia makannya kek anak gelandangan yang ngak makan 3 hari. Mana makannya kek lahap banget lagi.

"Lo laper apa doyan? Sampe gue aja gak di tawarin? Apa emang lo gamau berbagi sama gue?" Tanya Arphan

"Kawlo nwanya itwu satu satwu" jawabnya sambil ngunyah. Selesai ditelan makanan yang tadi ia kunyah barulah "Lo mau? Nih sini gue suapin. aaaaaaa" Chyntia sudah akan memberikan sesuap nasi goreng itu kepada Arphan.

'mana mungkin dia mau sama sendok belasan gue, hhihhi'

Namun yang ia ucapkan barusan dalam hatinya berbanding terbalik dengan apa yang dilakukan oleh Arphan, Arphan menerima suapan itu dengan baik. Chyntia memelototkan matanya dengan mulut yang sedikit terbuka.

"Kenapa Lo liat gwe kaya gitu?" Tanya Arphan sesudah menelan nasi goreng yang diberikan oleh Chyntia

"Lo... Lo gak jijik?" Tanyanya dengan wajah yang heran menatap Arphan

"Emang kenapa?"

"Itu kan, sendok yang Lo pake bekas gue, Phan"

"Udah ah, cuma perkara sendok aja Lo cengo in. Udah lanjut aja makannya, gue mau ke toilet dulu" setelah mengucapkan itu Arphan melangkahkan kakinya menuju keluar kelas.

"Bener juga kata si Arphan, ngapain gue pikirin. Lanjut makan lagiiiiiii" akhirnya Chyntia melanjutkan makannya yang sempat tertunda.

[pulang sekolah]

"Akhirnya pulang juga" Chyntia membereskan buku-bukunya yang masih berada di atas meja

Setelah selesai ia pergi meninggalkan kelas dan langsung menuju halte yang ada di dekat sekolah, ia akan menunggu jemputan dari kakaknya.

Kakaknya, hanya berbeda 2 tahun dengannya. Itulah sebabnya dia gak terlalu kaku, kakak yang selalu dia panggil bang, kak ataupun kakak. Itu juga kalo lagi akur, kalo lagi adu mulut ya panggilannya juga beda lagi.

Chyntia menggerutu kesal karna kakaknya itu tak kunjung terlihat juga. "Ish, si bangke lama amat" ucapnya kesal.

uthor: nah kan, ini kalo kesel panggilannya bisa ganti lagi sesuka hati

Akhirnya setelah beberapa menit Chyntia menunggu, kakaknya datang dengan motor Scoopy yang ia bawa

"Tumben pake motor ini? Moge lo kemana kak?" Tanya Chyntia yang heran karna jarang-jarang kakaknya mau pake motor milik sang Ibu

"Males, baru di cuci. Ntar kalo yang gue bonceng itu Lo, harus dicuci lagi 7x terus salah satunya harus pake tanah" ucap Kenzie sembari memberikan helm kepada adiknya.

"Heh, setan Lo. Emang gue najis, apa!? Pake harus di cuci 7x, lagi. Gue aduin emak ntar pulang" Chyntia menggeplak helm yang di pake oleh kakaknya itu.

"Baperan Lo, ayo cepet naik" ucapnya sembari terkekeh

"Iya. Ayo bang, sesuai aplikasi ya"

"Emang gue tukang ojek?"

Di akhir percakapan akhirnya merekapun tertawa bersama-sama.

Setelah kepergiannya motor yang dikendarai oleh Chyntia, ternyata ada seorang lelaki yang melihat interaksi Chyntia dengan kakaknya sedari tadi. Tangannya mengepal, matanya terlihat seperti tidak suka.

"Ternyata itu Adek Lo ya?" Ucapnya dengan tangan yang masih mengepal

"Ternyata Lo udah ada disini. Gue, belum rela dengan apa yang Lo hancurin kemarin. Berarti sekarang saatnya gue yang bakal hancurin Lo juga. Ups, ralat bukan Lo, tapi adek Lo" setelah mengucapkan itu dia tersenyum sinis di balik helm full face yang ia kenakan.

"Sampai jumpa di hari dimana Lo ngerasain apa yang gue rasain" setelah mengucapkan kata itu ia pergi meninggalkan pekarangan sekolah, dan melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

*****

Chyntia sudah sampai di rumah minimalis milik orang tuanya, dia turun dari motor yang dikendarai oleh kakaknya, membuka helm yang sempat digunakannya "busetttttt, rambut gue kayak singa" Chyntia membenahi rambutnya yang awut-awutan itu.

"Rambut kayak singa?" Ucap kakaknya sembari menyisir rambutnya kebelakang menggunakan jari-jari tangannya

"Kayak gue dong, always guanteng. Hahahahah" Kenzie menjawab dengan narsisnya.

"Halah, giliran ada cewek yang suka, Lo malah so cool. Hih, najes" setelah mengatakan itu, Chyntia pergi meninggalkan kakaknya lalu menaiki tangga dan masuk kedalam kamarnya

"Satu lagi, MUKA LO KE PANTAT KUDA" Chyntia berteriak dan langsung menutup pintu kamarnya dengan kencang

"Sialan Lo" umpat Kenzie sembari diakhiri dengan kekehan.



*****


Wow, ada yang tau dia siapa?
Dan apa maksud dari perkataannya yang terakhir?
Apakah mereka saling kenal?

Part ini hanya sampe 600 kata aja,
Maaf gatau apalagi yang mau ditulis.
Kalo kalian ada ide boleh lah berbagi xixi

Sampai jumpa lagi di part selanjutnya
🌷💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arphan Phunsawat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang