Kesedihan yang begitu panjang membuatku semakin tak percaya akan adanya kebahagiaan yang datang padaku. Untuk tersenyum saja aku tidak tahu bagaimana caranya. Sempat berpikir bahwa sungguh tidak adil ketika orang-orang masih bisa tersenyum, tertawa dan bahkan berbahagia di saat aku mengalami kesakitan dan kesedihan yang membuatku bernafas saja susah. Sakit. Amat-amat sakit. Hanya ada hitam dan putih, bahkan abu pun tak ada.
Aku benar-benar tak bisa merasakan apapun, kecuali kesedihan. Biasanya aku selalu senang dan menikmati lagu lagu kesukaanku ketika aku putarkan lagunya, tetapi kini aku tak bisa menikmati sama sekali. Hanya ada ketukan musik yang tak bisa membuatku menjadi hidup.
Why i'm always sad? Is that too much? I wanna be happy. When will i be happy?
KAMU SEDANG MEMBACA
WHY DO I CRY?
Non-FictionPerlahan-lahan aku kembali ke tempat gelap yang sedari dulu aku berjuang keras untuk keluar. Bolehkah aku mengangis lagi? Mendengarkan lagu sedih lagi? Menyendiri dan tidur lagi tanpa ingin merasakan nikmatnya rasa-rasa terbaru dari ind*mie goreng...