Putih

4 0 0
                                    


Putih adalah warna yang menarik bukan? Terlihat begitu bersih, kosong, dan juga rapih. Warna putih tidak dapat diciptakan melalui pigmen warna apapun, tapi dalam konteks lain warna putih dapat diciptakan dari beberapa spektrum cahaya. Warna putih mempunyai ketertarikan khusus, apakah itu? yaa benar mereka menunggu untuk diisi. Terlihat begitu bersih, akan ada sesuatu yang mengotori, terlihat kosong? Seiring berjalannya waktu akan ada yang mengisi warna itu, semakin rapih putih tersebut, semakin terlihat satu hal yang membuat itu berantakan.

"Bayu Jhonson Tristya" Terdengar begitu jelas melalui sepaker lapangan


Aku menempatkan diriku di barisan gugus 5 berada dibelakang 4 orang lain yang tidak aku kenal. Sembari menunggu seluruh nama siswa dipanggil aku hanya melamun dan mencoba untuk tidur berdiri. Anime yang aku tonton kemarin malam ternyata terasa biasa saja, tapi mengapa anime ini begitu populer aku sendiri tidak paham. Tidur berdiri adalah hal yang ingin aku lakukan untuk saat ini.

"Cuy, lu kalo sakit langsung ke uks aja" Ucap seorang siswa dibelakang.
"Ehh...gua gapapa kok cuma ngantuk aja tadi kaga sengaja tidur berdiri" Dengan setengah sadar aku menjawabnya.
"Lu abis ngapain emang kayaknya ngantuk banget?" Ucap siswa tersebut dengan nada yang cukup akrab
"Gua cuma nonton film ga jelas aja kemarin malem" Masih setengah sadar aku menjawab
"Ehh...cuy lu namanya siapa?" Ucap siswa disamping siswa dibelakangku tadi
"Nama gua tegar, Lu siapa?"
"Gua rama"

Terdengar begitu ribut suasana lapangan, siswa satu dengan siswa lainnya yang saling menyapa, suara speaker yang terus memanggil nama-nama siswa untuk menempatkan mereka ke gugusnya masing-masing, dan suara gerinda serta palu yang terdengar dari rumah sebelah sekolahanku. Aku tidak begitu paham mengapa mereka bisa bersosialisasi secepat itu? mungkin aku harus memperhatikan mereka agar aku dapat melakukannya juga. Hal tersebut sangat ingin aku lakukan, tetapi tetap saja hal yang paling aku ingin lakukan adalah tidur.

"Terakhir dari saya, selamat datang di SMAN 7 Kota Bekasi" Ucap seorang guru ditengah podium di iringi dengan tepuk tangan seluruh siswa
"Selanjutnya silahkan ikuti arah dari kaka kelas yang sudah ada di samping barisan gugus kalian, sekian dari saya Wasalamualaikum wr wb."
"Waalaikumsalam wr wb." ucap seluruh siswa yang ada disana
"Baik, sekarang ikut saya ke ruang kelas kali" Ucap kaka kelas yang ada di samping barisanku

Kami menuju ruang kelas tersebut dengan barisan yang sudah berpencar. Terdapat siswa yang langsung akrab dengan kaka gugus, siswa yang langsung berkumpul dengan teman smp sebelumnya, siswa yang tidak tahu harus melakukan apa, sepertinya kelompok kecilsudah mulai terbentuk disini. Aku ikut kelompok yang mana? tentu saja kelompok siswa yang tidak tahu harus melakukan apa, lagipula sepanjang apel tadi aku hanya tidur. Ruang kelas kami tidak jauh dari lapangan kami apel letaknya bersebelahan dengan lapangan voli dan laboratorium biologi, hanya sebuah kelas kecil dengan meja kayu yang terlihat sudah cukup lama.

"Baik, kita sudah sampai diruang kelas gugus 5. Silahkan masuk dan duduk dimana saja yang kalian mau" Ucap kaka gugus kami
"iyaa kak" dengan nada pelan seluruh siswa gugus 5 menjawab
"Assalamualaikum wr wb. Sebelumnya perkenalkan saya Dimas kaka gugus dari gugus kalian" ucap kaka gugus laki-laki yang terus berbicara dari awal
"Saya Pandu" Seorang kaka gugus laki-laki dengan tubuh pendek
"Saya Tasya" Seorang kaka gugus perempuan yang suaranya terdengar begitu ceria
"Saya absen nama kalian satu-satu yaa...sambil saya absen saya akan menempatkan kalian secara berpasangan, dan kursi tersebut adalah kursi yang akan kalian gunakan sampai akhir acara masa orientasi kalian" Ucap kak Dimas dengan tawa kecil
"Ehhh kok gitu sih kak" Ucap sebagian siswa dengan terkejut

Namaku dipanggil dan aku di tempatkan dengan seorang perempuan bernama nurul. Kesan pertama yang kulihat nurul adalah seorang perempuan pendek dengan tubuh yang cukup gemuk terutama dalam beberapa bagian. Sistem yang cukup aneh untuk diterapkan dalam mos kali ini, maksudku mengapa harus berpasangan? bagaimana jika ada siswa yang berasal dari pesantren bukankah itu suatu hal yang cukup canggung?

"Halo bayu, gua nurul" Ucap nurul sambil menarik kursi
"Iyaa" Ucapku dengan nada datar
"Lu kenapa kok kaya lemes banget? aneh yaa kenapa harus duduk berpasangan gitu dikira acara take me out" Ucap nurul dengan nada ceria untuk mencairkan suasana
"Kaga kok, gua cuma ngantuk aja" Ucapku
"Yaaa emang agak aneh sih, cuma yaa ikutin aja deh ga ada yang protes juga" Ucapku dengan senyum kecil
"Btw, lu dari SMP mana?"
"Gua dari SMP 9 Bekasi, kalo lu?" Ucap nurul
"Gua SMP 12"

Percakapan singkat yang terdengar seperti basa-basi saja untuk menghilangkan ke canggungan antara kita berdua. Kak Dimas pun mulai menjelaskan tentang acara orientasi harini, mengadakan beberapa game yang terpaksa kami ikuti, dan menjelaskan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk cara orientasi besok hari. Hal yang sudah kutunggu dari awal acara ini akhirnya muncul.

"DUAAAAKKK!!" Suara pintu yang dibanting dengan keras
"Kami akan menjelaskan peraturan untuk acara orientasi kali ini!" Ucap kaka kelas laki-laki dengan suara dan wajah yang sok galak
"Satu, kaka kelas selalu benar" Ucap kaka kelas di sebelahnya
"Dua, jika kaka kelas salah kembali ke peraturan nomer 1" Ucap kaka kelas sebelahnya lagi
"Tiga, dilarang membawa kendaraan bermotor ke lingkungan sekolah"
"Empat, gunakan seragam yang telah ditentukan tidak boleh kurang atau lebih"
"Sudah sekian, jika kalian melanggar kalian akan tau konsekuensinya"

Kaka kelas itu pun keluar dan siswa gugus 5 terlihat namak terkejut dengan kejadian itu, ada pula yang menahan tertawa sepertiku. Maksudku, hal seperti ini pasti ada di acara orientasi manapun, dan ini merupakan hal yang cukup menyenangkan untuk diriku yang hanya biasa menjalani hari depan komputer saja. Lagipula, mengapa mereka sangat ingin dihormati seperti itu? yaa intinya ini sesuatu yang menyenangkan untuku.

"Bay, gua tau lu ketawa gara-gara apa" Kata nurul sambil menahan tertawa
"Iyaa kan lucu aja gitu masih ada yang kaya gitu jaman sekarang" Ucapku sambil tertawa kecil
"Yaa mungkin menurut mereka itu masih perlu dilakukan untuk senioritas atau apalah" Kata nurul
"Btw, rumah lu di daerah mana?" Kata nurul mencoba mencari topik lain
"Gua di daerah kab. bogor tapi lebih deket kebekasi gitu gajelas pokoknya" Ucapku dengan jawaban templet yang sering kugunakan
"Gua tebak, pasti daerah bojongkulur" Ucap nurul dengan percaya diri
"Orang yang menjawab itu biasanya daerah situ juga" Ucapku sambil tersenyum
"Yoii, betuul hahahah" Ucap nurul yang merasakan hal sama.

Bel pulang berbunyi aku pun kembali pulang dan bermain dengan teman daerah dekat rumahku

"Gimana bay mos hari pertama?" Ucap kevin teman SMP ku
"Yaa gitu gajelas sama kaya lu paling" Ucapku dengan nada mengejek
"Yaa lagian segala ada kaka kelas marah-marah sok galak dah, cuma yaa ntar juga dia malu sendiri nanti" kata kevin
"Benaar~" Ucapku dengan nada khas yang sering kugunakan
"Ehh han, gua nitip teh sisri dong lu mau beli minum" Ucapku ke rehan yang hendak pergi
"Anjir laa, yaudah sini duitnya" Ucap rehan dengan pasrah

Rehan pergi dengan motor supra bapak kebanggaannya. Tidak lama terdengar suara motor matic dari rumah dekat lapangan biasa ku bermain. Bapak faisal keluar berasama istrinya sepertinya hendak beli makanan untuk nanti malam.

"Bayu! kesini sebentar ada nasi uduk nih" Ucap pak faisal dengan suara keras
"Laah, emang ga dimakan pak nasi uduknya?" Ucap ku dengan suara keras dan bingung
"Udah tadi cuma kebanyakan, nih kamu kasih kevin sama rehan aja nanti" Ucap pak faisal
"Iyaa pak, makasih ya pak kebetulan rehan lagi beli minum"

Rehan kembali dengan teh sisri favoritku, tidak lain dan tidak bukan teh sisri gula batu. Sembari menyantap nasi uduk dan minuman kami mengobrol tentang hari pertama mos di sekolah kami masing-masing yang terasa tidak begitu penting. Keusilan rehan pun seperti biasanya tetap terjadi, dengan santai di tumpahkan sedikit teh sisri blackurant miliknya dan extrajoss kevin ke nasi uduk milikku.

"Bay, aneh ga rasa nasi uduk lu" Ucap rehan dengan tertawa
"Iyaa ada rasa blackurant sama extrajossnya kan, ada-ada aja" Ucapku dengan santai

Aku tetap menyantap nasi uduk miliku seperti biasa dan kembali kerumah untuk menyiapkan brang yang harus dibawa besok. Lagu Lisa artis j-pop kudengarkan sembari menyiapkan barang untuk besok. Kulanjutkan tidur sambil menunggu hari esok yang cukup menyenangkan dengan kaka kelas yang ingin di hormati itu.

Esok hari pun aku bangun dan terkena diare selama 3 hari.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Manusia Dual SimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang