{Season 2} - 26

149 7 1
                                    

hai apa kabar?

udah lama gak update cerita hehe...

Maaf ya ...

Selamat membaca

Bola mata Jares hampir saja keluar ketika ia mendengar marga ayah tirinya disebut oleh perempuan di depannya yang menarik perhatiannya.

Sementara Glency sendiri tersenyum sinis melihat keterkejutan dari lelaki kaku kayak kanebo kering. "Kenapa? gerah ya?" tanyanya ketus.

"Jangan lo pikir lo bisa jadi penerus keluarga gue ya,  Glencyara Eddie itu yang akan jadi nama pewaris utama gak akan pernah terganti sekalipun termasuk lo yang cuman anak pelakor yang udah ngehancurin hubungan rumah tangga keluarga gue, sialan!" sambung Glency dengan menekan dada bisang lelaki itu.

Jares kesal ketika adik tirinya menyebut dirinya anak haram. "Hey, Apa salah dengan ibuku? jangan kau menghinanya. Ibuku saling mencintai dengan ayah tiriku!"

"Ah... benarkah seperti itu?" mulut Glency dimonyong monyong bentuk huruf U sedikit sambil memutari mata ke sebelah kanan hingga ke kiri.

Glency melangkah kan kakinya menuju tepat di hadapan lelaki kaku ini. Segera ia membuka ponselnya lalu mencari sebuah bukti dan ia perlihatkan semua kegiatan vulgar ibunya yang bekerja di sebuah club ternama. Jares menonton hal itu berubah geram.

"Apa sebenarnya maumu? tolong jangan sakitin ibuku." mohon Jares.

Perempuan itu sendiri tengah menyalakan rokok lalu kepul asapnya menyebar hingga Jares itu sempat terbatuk.

Glency sadar seharusnya Jares, anak kaku itu yang tidaklah menanggung semua akibat yang diperbuat oleh bundanya tetapi emosi tidak bisa dikendalikan sehingga ia harus menghancurkan sang ibunda Jares termasuk anaknya.

Sepertinya Glency harus mengubah rencana. Untuk kali ini ia akan meloloskan kebebasan Jares.

"Baiklah gue gabakal nyakitin ibu lo...-" Oke ucapan Glency terpotong karena Jares langsung memeluk gadis itu dengan erat.

"Terima kasih, dek. Aku benar benar minta maaf atas nama ibuku yang telah merebut juga menghancurkan keluargamu," ujar Jares tersedu hingga mengeluarkan air mata. Sementara Glency yang didekap tidak membalas atau menolak pelukan dari lelaki kaku. Hanya bisa diam tetapi dalam hatinya ingin sekali menonjok wajah sok lugu ini.

Beberapa menit mereka pelukan membuat Glency jengah dengan tindakan anak tiri itu. Hingga ia harus melepaskan pelukan ini. "Lepasin tangan lo dari gue? dan lo mikir aja gue bebasin ibu lo gitu aja, jangan ngarep. Gue bakal tetap sakitin ibu lo kalau lo enggak mau ikutin syarat gue,"

"Oh... ya satu lagi, kita bukan abang adek jadi jangan sebut gue adek dari mulut lo, gue gak sudi punya abang kayak elo. Dan gue anggap gue gapunya abang karena yang gue tahu gue anak tunggal satu-satunya."

Anak tunggal ni boss senggol dong!

"Tunggu perintah dari gue. Gue pergi." Setelah itu Glency pergi meninggalkan lelaki kanebo kering yang tengah terdiam mendengar perkataan calon adiknya.

***

"Git, kok gue ngerasa Glency bakalan balik tapi dalam bentuk transmigrasi lagi." bulu kuduk Uki merinding.

Mereka bertiga, Uki, Gita juga Amoza sedang mengisi luang waktu di ruang tamu.

"Hm... ya gue yakin dia bakal balik, gak mungkin dia udah ke neraka sementara masalahnya di dunia belum selesai. Lo mau dia jadi arwah penasaran?"

Gita sendiri tengah mengukir kukunya yang cantik. Namun tiba tiba dada nya terasa sakit begitu juga dengan Uki.

Amoza yang sedang menonton televisi menoleh ke ara dua gadis itu yang mulai meringis kesakitan. Segera ia mendekati keduanya.

"Hey, lo berdua kenapa?" tanya Amoza khawatir.

Gita masih sempat menjawab pertanyaan adik kelasnya. "SHHH, Gak tau tiba tiba dada gue sakit. Anjir."

"Gu...gue ya--yakin kita bakalan kembali semula deh."

"AAARGHHHHHHHH" teriak mereka bersamaan setelah itu mereka tidak sadarkan diri.

Amoza sendiri lantas menghubungi ambulan untuk di bawa ke rumah sakit. Tidak berapa lama petugas rumah sakit datang membawa keduanya ke dalam mobil, Amoza pun mengikuti mereka.

Sambil menunggu kedua gadis yang tak sadarkan diri, Amoza segera menelpon dua orang yang dianggap temannya.

"Kak, bisa ke rumah sakit?"

"..."

"kak Uki sama kak Gita tidak sadarkan diri, tiba tiba kena serangan jantung."

"..."

"Baik, kak."

next?!

SunLightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang