0.3. Tahu Bulat dan Main Kasti

8 1 0
                                    

  Semua orang dikumpulkan di sini karena mendengar kepala sekolah eh salah, mantan kepala sekolah yang sekarang menjadi pemilik kost Jujur Kasian. Masamichi Yaga, namanya.

Udah tahu kan, hehe.

   Selama mendengar dongeng dari Pak Masamichi Yaga. Aku dan Nobara berbicara banyak hal di kumpulan barisan. Lebih tepatnya upacara di malam hari sedangkan kami berdua malah keasikan ngobrol. Nobara bilang Pak Masamichi selalu mengadakan upacara malam setiap dua minggu sekali buat menjaga agar kosannya tidak hancur. Sama seperti sekolahnya.

Itulah akibatnya kekuatan mereka semua disegel. Ini membuatku tidak habis pikir, kenapa kekuatan mereka semua di segel?

Kalau semua kekuatan mereka disegel dan jadi manusia biasa? Itu artinya Raja Sukuna tetap dong di dalam tubuhnya Yujii, batinku rada panik.

"Jadi aku tidak bisa bertemu sama Sukuna kalau kekuatan iblis mereka ikutan di segel." kataku membuat Nobara terkejut.

"Eeeh. Kau ingin bertemu Sukuna? {Name}?" tanya Nobara memastikan padaku kalau aku ingin bertemu sama Sukuna.

"Hooh. Memangnya kenapa? Ada yang salah?" tanya ku padanya.

Nobara memegang dagunya berpikir lalu berceletuk, berkata,"Sukuna sudah pergi dari Kost Jujur Kasian."

"EEEE! KENAPA BISA BEGITU?!" Pekik-ku membuat semua orang tertuju ke arahku dan Pak Mashimici menatapku tajam.

Aku yang dipandang banyak orang seketika malu banget mana tatapan mereka ada yang membunuh. Hati ini terus menerus berkata sabar dan tenang. Mashimici angkat bicara dari podium kecil,"{Name} silahkan maju!" titahnya.

"A-aku!" ucapku sambil menunjuk diri sendiri.

"Iya, kamu. Nunggu apalagi! Naik ke sini!" titahnya membuat ku tak bersemangat. Jalan ke podium langkah malas.

  Salah aku sendiri juga memekik dengan suara keras banget jadi semuanya menoleh ke arahku termasuk pemilik kost. Nasib ku selalu aja apes. Atau aku memang apes karena menolak perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuaku. Bisnis tetap bisnis. Namun, kalau urusan cinta itu susah banget.

"Ini namanya {name}. Dia adalah penghuni baru di sini. Saya harap kalian membantunya untuk mencari kedua orang tuanya." ucapnya memperkenalkan diriku tetapi tidak ku maafkan kalimat akhirnya yang terdengar aku orang paling menyedihkan.

  Aku bukan anak hilang melainkan anak tak dianggap. "Dan jangan bikin {name} gila atas kelakuan gesrek kalian. Terutama kamu, Gojo. Ini tanggung jawab mu!" ucapnya menoleh ke Gojo yang berdiri sambil merapikan rambutnya.

"Eh? Aku selalu kena aja." kata Gojo menyimpan cermin kecil di saku.

Nanami yang ada di samping Gojo, angkat bicara. "Karena kamu paling gesrek di sini. Wajar saja, kau selalu aja kena." ucapnya dingin dan datar.

Aku bisa melihat jelas aura papa gula ada di Nanami semua. Papa idaman, kalau papaku kayak Nanami. Aku pasti akan bangga banget punya papa peduli dan sangat susah mengakui kalau ia sayang sama anak gadisnya.

Hahaa.

"Eeeh, jahatnya. Kau bilang begitu. Tugas kita berdua sama loh, mengawasi anak-anak." kata Gojo melirik ke Nanami dari balik kainnya.

"{Name}!" Panggil Masamichi.

"Iya, Pak Masamichi." jawabku sedikit gugup berhadapan pemilik kost Jujur Kasian ini. Aura menyeramkan masih ada di tubuhnya.

"Besok, kamu temui gadis mungil." kata Pak Masamichi membuatku bertanya-tanya tidak mengerti.

"Gadis mungil siapa ya?" tanyaku balik.

Kost Juka {Jujur Kasian X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang