0.2. Kepentok

11 2 2
                                    

"Halo Kak!" sapa anak kecil tiba-tiba membuatku terlonjak kaget dan dahiku kepentok sama kayu kasur.

Ctak!

"Auh!" ringis ku memegangi dahiku yang berdarah.

  Yuta langsung membawa kotak P3K buat mengobati lukaku. Rasanya sakit banget, melirik ke tempat yang tadi nggak sengaja kepentok, kayunya ada retakan dikit. Seketika aku terdiam dan membuat dahiku ini berdarah.

  Gadis kecil, eh nggak kecil-kecil amat lah sekitar umur 11 sampai 12 tahunan hanya menatap ku muka khawatir. Yuta duduk di sebelahku dan mengambil kapas serta pembersih luka.

"Ya ampun {Name}, kamu kok bisa sih  natap dahan kayunya kasur sampai berdarah." kata Yuta.

"Kok aku yang di salahkan sih. Harusnya yang kamu salahkan itu Rika bukan aku, Yuta." kataku mau menangis.

'Sial! Sifat cengeng ku mau keluar artinya aku nyaman dekat sama Yuta.'—batinku ngedumel.

"Huaaa, sakit Yuta!" protes ku sambil menangis membuat Yuta kaget padahal ia sama sekali belum membersihkan lukaku. Udah aku protes duluan.

Tatapannya yang sendu terlihat sangat bersalah padahal ia tidak salah apa-apa sama aku. "Maafkan aku." ucapnya dan berusaha membersihkan darah yang ada di dahiku.

"Menangis lah yang kencang biar kamu merasa puas {Name}." ucapnya sok bijak sambil berusaha untuk mengobati luka kecil di dahiku selalu aja tangannya ku tepis karena sakit.

"Percuma saja, nangis doang. Tapi lukanya masih ada dan terasa sakit!" omelku membuat Yuta terkejut dan sedikit ada merah merona di pipinya.

  Aku tidak menyangka kalau Yuta mudah banget bucin dan mulut ini ada-ada saja berucap. Ya, habis gimana mau lagi aku ini jomblo dan banyak sekali kata-kata mutiara yang terpendam dalam hati.

"Bagaimana lukanya mau sembuh dan nggak sakit? {Name} dari tadi menepis tanganku terus." kata Yuta membuatku terdiam dan melihat benar. Aku daritadi menepis tangan Yuta mulu kalau gini terus kapan selesainya.

  Rika yang sedari tadi diam seperti obat nyamuk hanya melihat kemesraan antara aku dan Yuta. Wajahnya polos dan khawatir. Namun, di dalam pandanganku Rika ini tidak polos-polos amat dan aku yakin dia udah mati ketabrak mobil.

  Jika Rika nggak ketabrak mobil mungkin remajanya cantik dan seksi. Entahlah, ini cuman sudut pandanganku saja sih dan yang pasti masih cantik kan diri sendiri. Alright, bukan.

  Plester udah nempel di dahiku dan ditimpuk oleh Yuta niatnya plester bergambar Hello Kitty itu nempel di dahiku dan gak copot. Akibat, timpukan maut Yuta ke dahiku yang baru saja dia obati. Beneran deh, jauh lebih sakit ini daripada di putusin sama cowok buaya atau di bunuh sama husbu mu sendiri.

"SAKIT BABY!" teriakku kemudian aku menangis histeris detik itu juga. Sehingga kost Jujur Kasian ini dirasa kena gempa.

  Yuta tersenyum tanpa ada rasa dosa sedikit pun. Apa jangan-jangan ini balas dendam darinya? Oh sungguh tega kamu mas.

"Maafkan aku {Name} membuatmu kepentok kayu." kata Rika meminta maaf sama aku. Melipat kedua tangan, jual mahal dikit lah egoku agak besar kali ini.

"Kata maaf saja, nggak cukup. Rika Chan." kataku sama dia.

"Lalu aku harus apa?" tanya Rika balik. Seriusan polos banget, batinku.

"Bolehkan aku berkencan Harem disini termasuk Yuta? Dan janji kamu nggak akan marah sama aku kalau aku bertingkah manis ke Yuta!" kataku to the poin ke Rika membuat anak kecil itu terkejut bukan main.

  Sebenarnya aku sudah tau, kalau dari tadi itu Rika cemburu melihat Yuta mengobati lukaku. Tapi apa boleh buat! Ini juga salahnya Ratu Iblis yang muncul secara tiba-tiba dikira KKN aja. Kan aku jadi kepentok kayu sampai kayunya retak dan dahiku berdarah.

Eh? Doctors Strange Multiverse.

  Wajah Rika berubah marah menatap tajam ke arahku dan aku tidak peduli. Demi mencapai cita-cita mengharem sama anime ku suka, harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Toh, kesempatan nggak datang dua kali.

   Yuta angkat bicara mencoba berbicara baik-baik dengan Rika. "Biarin saja, Rika. Kau jangan marah atas permintaan {Name}. Lagipula kan kita sudah bertunangan sejak kecil." kata Yuta begitu santai dan aku shock dong.

Anjir, cinta monyet atau cinta sejati nih!

"Dan aku juga sudah janji. Bakal menyusul mu di sana." kata Yuta memegang kedua tangan Rika chan.

Aku kali ini jadi sarangheo eh sarang nyamuk, ralat, iblis diantara mereka berdua. Mereka berdua saling bertatap muka lama banget dan pada akhirnya aku mencairkan suasana mengunakan sindiran.

"Yang seharusnya jadi iblis itu Rika. Bukan aku! Jujur nggak ada yang kasihan sama aku gitu." pada akhirnya aku pengen di perhatikan.

"Kayaknya bakal ada banyak emot batu." lanjutku kesal.

***

   Malam pun sudah tiba dan aku kami seluruh penghuni Kost Jujur Kasian di suruh berkumpul di depan rumah pemilik kost. Ya, jujur aja sih, tempat kost ini itu gede banget dan juga ada tuh gedung sekolah yang bakal membuat bulu kuduk berdiri semua.

Tapi herannya, rata-rata penghuni kosan ini tidak ada yang mengeluarkan kekuatan sama sekali. Dan terlihat terlalu soft juga menyebalkan. Aku berjalan berdua beriringan sama Yuta menuju tempat berkumpul. Hari ini itu, apes ku. Setelah di usir orang tua, ketemu pria aneh yang membawa ku ke sini dan terakhir kepentok kayu kasur hingga berdarah, walau aku mendapatkan keinginanku.

Baso Pak Deh number 1.

  Aku tidak bisa melupakannya kejadian di warung Pak Deh yaitu iseng ke Yuta, hahaha. Nggak punya akhlak aku sama husbu baru, ya, kan. Karena kesempatan tidak datang dua kali.

    Sampai tujuan, aku melihat begitu banyak anak Jujutsu Kaisen eh Jujur Kasian berkumpul di sini. Berasa mau tawuran di kota Tokyo nih. Aku yang berdiri diam sambil berusaha melihat ke depan. Lalu ada seseorang yang menepuk bahuku keras banget, seriusan rasanya nih tulang "remuk" sebelah.

"Nobara!" pekik-ku saat menoleh ternyata Nobara yang menepuk bahuku keras banget.

"Hello penghuni baru! Namamu {Name} kan?" sapanya ramah dan bertanya padaku kalau namaku adalah {Name}.

Belum 24 jam uw, aku udah dikenal banyak orang. Sebegitu The Most Wanted nya diriku ini, batinku melayang ke udara bebas.

Aku mengangguk pelan kalau namaku {Full Name} yang cantek tentunya. "Benar, namaku {Name} senang bisa bertemu denganmu." kataku.

"Yuta. Aku culik bentar ya, {Name} nanti aku balikin ke kamu. Udah jadian kan? Soalnya satu kamar." kata Nobara yang terlalu terang-terangan oi. Aku hanya diam aja sih, dan berpikir aku bakal bertemu sama Raja Iblis setelah bertemu Ratu Iblis.

Aku benar kan?

"Iya, gak apa-apa. Tidak perlu dibalikin juga nggak apa-apa. Aku sana Rika Chan." ucap Yuta enteng banget cuy. Aku kaget dong.

Apakah ini yang dinamakan sakit gak berdarah? Ini urusan hati masalahnya.

"Okay laksanakan! Kalau perlu, aku pelet {name}." kata Nobara tersenyum smirk padaku.

'OMG! Ternyata isinya orang-orang aneh persis sama Gojo Sensei' batinku mencoba bersabar.

-JK-

Bersambung...

{A/N}

Silahkan vote and komennya ya. Maaf kalau ceritanya gaje. Ya, emang gaje sih. Tapi tenang, insyaallah aku akan kasih sweet sweet..mengharem sama mereka. Heheh. And see you.

Kost Juka {Jujur Kasian X Reader}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang