Halaman Kamus Besar Bahasa Indonesia terbuka asal di hadapan. Yap, hasil pinjaman dari perpustakaan pada jam istirahat. Sedari tadi, mulut Hara sibuk menggerogoti apel seraya tetap fokus meneliti deret kosa kata yang tertulis dengan font sekecil semut.
Ketika suasana kelas terasa begitu sepi, tiba-tiba...
"Bakso tusuk titipan Ndoro dataaang!"
Ah, suara cempreng itu! Dan sang empunya suara hanya cengar-cengir tanpa tujuan. Ia tebak, pasti Helen sudah puas makan semangkuk siomay panas di kantin sehingga raut wajahnya mendadak overdosis ceria. Dasar betina! Semudah itu makanan favorit membolak-balik mood kalian, haha. Benar begitu kan?
"Thanks ya," Hara meraih plastik bakso tusuk yang Helen sodorkan.
Helen menilik buku besar yang sedang ia baca, lalu terbahak kecil setengah meledek, "Ya ampun, sastrawan ya lo? Bacaannya KBBI, haha."
Hara hanya memutar bola mata malas menanggapi candaan Helen. Satu persatu anak kelas mulai memasuki ruangan, barangkali jam istirahat tak lama lagi habis. Entahlah, Hara bahkan tak melirik jam dinding sama sekali demi terus mengeja deret kata.
Gedubrak!
"AUUWW, nyeuri siah!"
Seseorang yang teriakan kesakitannya lebih mirip dengan lolongan serigala itu terduduk memegang lutut. Kini semua mata tertuju padanya, Rogil (bukan Ragil) si ketua kelas yang selalu punya gosipan update. Ketika sekolah daring saja ia rutin membagikan berbagai topik terbaru: mulai dari list siswi cantik kelas sebelah yang masih jomblo, kunci jawaban soal, guru Matematika yang berduka karena kucing peliharaannya tertabrak motor, dan masih banyak lagi!
"Ini teh gak ada yang mau nolongin gua?" Mata Rogil memancarkan lirikan ganas yang dibuat-buat.
Dengan cekatan, salah satu siswa yang melongo di dekatnya pun mengulurkan tangan untuk menarik Rogil bangkit dari posisi jatuh.
Rogil menepuk-nepuk bagian pantatnya yang terkena debu lantai. Ia menarik napas panjang, melangkah pasti ke depan papan tulis. Seisi kelas mendadak diam, seolah paham bahwa Rogil akan menyampaikan berita terbaru. Karena ikut tertarik, Hara pun menutup KBBI dan mengalihkan atensi kepada Rogil si ketua kelas.
"Ehem, ehem! Guys, ada hot news!" Pekik Rogil, "Jadi tadi kan gua lewat halaman belakang, terus gua ngeliat ada tragedi ribut-ribut tuh, pelakunya cowok-cewek gitu."
"Ribut apa Gil? KDRT?" salah satu dari kami bertanya. Yang lainnya hanya sibuk berbisik-bisik menerka.
"Hih bukaaan etaaa!" Ia menggelengkan kepala, "Lanjut yaa. Ternyata ada dua cewek yang lagi nguping tuh, mereka bilang ke gua kalau cowok yang lagi ribut itu most wanted banget di kelas mereka. Dan ternyata, di halaman belakang itu, dia lagi mutusin pacarnya yang baru ditembak lewat zoom dua Minggu lalu!"
Seisi kelas tertawa kecil mendengar kekonyolan itu. Yaelah berasa banget vibes pandeminya. Nembak orang lewat zoom pas lagi sekolah online.
"Gua akhirnya ngamatin si cowok kan. Seberapa cakep sih, sampe disebut most wanted," Rogil memperagakan saat ia memicingkan matanya ketika sedang mengamati si cowok, "Eeeeh, beneran cakep banget anying! Intinya sebelas dua belas sama Taehyung BTS!"
Perkataan Rogil barusan menuai sorakan tak terima dari para K-Popers yang bergerombol di ujung kelas.
"Huuuu, cakepan juga mas V keless,"
Mereka bersikeras bahwa suami khayalan mereka jauh lebih tampan dibandingkan cowok yang diceritakan Rogil. Rogil pun meringis ampun ketika mendapat serbuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klandestin
Teen FictionApi dan air, logikanya akan saling mengalahkan. Air dan minyak, pada umumnya tidak akan menyatu dalam genangan. Hara dan Alean, mereka ibarat elemen-elemen itu: bertolak belakang, namun anehnya saling bertautan.