Part 11

49 10 1
                                    

Welcome di lapak gue🌈

Happy Reading and Enjoy!!!❤️

***

"Rey lo gak kangen gue apa?" Tanya seorang gadis yang kini di depan lelaki yang memakai kaos hitam berbalut jaket coklat kebanggaan geng motornya itu, di kiri atas jaket terdapat lambang logo geng Aster.

Sebenarnya lambang ini mencakup makna di dalamnya, cuman hanya beberapa yang tau artinya, termasuk gadis di depannya kini, ya siapa lagi kalau bukan Seira tukang cari perhatian ke lelaki yang hanya memanfaatkan harta orang lain saja.

"Gak." Satu kata yang diucapkan sarkas oleh Rey, rupanya tak mampu mengubah hati Seira yang bagai batu dan obsesinya terhadap sesuatu, jika hal itu tak didapatkannya pasti Seira mencari segala cara untuk mendapatkan hal itu.

"Rey, gue minta maaf atas kejadian waktu itu." Seira mendongak menatap lawan bicaranya, —Rey. Lelaki itu menatap perempuan yang sekarang hanya berjarak sekitar 5 cm dari hadapannya. Kali ini ia dengan beraninya memeluk Rey tanpa rasa bersalah. Lalu ia melepas paksa dekapan tersebut.

Rey tertawa hambar sebelum mengatakan "Baru sekarang lo nyadar?" Lalu Rey memasukkan tangannya di saku celana jeans. "lu udah selingkuh dua kali Sei, di saat gue ada lo malah deket sama yang sekelas eh tapi jadiannya sama Alvino. Sekarang gue mana bisa percaya sama lo lagi?" lanjutnya menatap Seira penuh kekecewaan.

"Rey, gue gak bakalan melakukan hal itu kalau gak terpaksa, gue bisa jelasin ke lo sekarang, gu-"

"orang kayak lo gak pantes dikasih kesempatan dua kali" Potong Rey dengan tatapan jengah.

"Rey, dengerin gue dulu, waktu itu gue gatau apa yang terjadi." Alibinya kali ini membuat Rey tambah ingin segera pergi dari sini.

"Gue muak liat lo lama-lama." Hendak saja Rey ingin melepaskan pelukan Seira, tetapi gadis ini masih kekeh tak melepaskannya

"Rey, gue pingin kita sama sama lagi." Seakan gadis di depannya ini tak mendengarkan apa yang Rey katakan dan sekarang gadis itu memeluk Rey, membuatnya tak suka diperlakukan begini

Kebetulan juga ada sebuah mobil yang rasanya tak asing di matanya lewat di depan mereka. Reynald yang sekilas menyadari pemilik mobilnya itu, tak berlangsung lama ia harus secepatnya mengurus pertemuannya dengan Seira malam ini.

"Gue udah gak butuh penjelasan lo Sei,", "semuanya udah jelas dari awal," Kata Rey sambil melepaskan pelukan mereka, ia rasa Seira sudah kelewatan bukan mencintai tapi terobsesi.

"atau lo gak ingin kehilangan Alya? Jauh di dalam lubuk hati, pasti lo menginginkan sesuatu dari dia kan?" kalimat yang diutarakan Seira mampu membuatnya sedikit tersulut emosi, meskipun harus Reynald tahan.

"jaga omongan lo, gue gak seburuk yang lo dan Alya kira,"

***

Keheningan makan malam kali ini begitu terasa, walaupun percakapan antara kakak perempuan dan laki lakinya itu mengenai bisnis mereka yang ada di Amerika di kantor pribadi milik Angel.

Gavin pun memutuskan ke kamar atas milik Alya yang agaknya gadis itu belum tidur.

"Al lo kenapa?" Tanya kak Gavin yang sedaritadi melihat wajah adiknya tampak tak mood malam ini.

"Gapapa kak." Jawab Alya sembari melahap lauk yang rasanya hambar, ntah mood Alya yang kacau atau dia sedang sakit, dia pun tak tau perasaan sebenarnya kali ini.

"Lo kenapa sih dek?" Tanya Kak Gavin sekali lagi yang menghampiri adiknya sedang berada di balkon lantai dua kamar Alya sekarang.

"Gak mood aja hari ini." Jawabnya singkat namun pada akhirnya jujur waktu Gavin mendesaknya untuk mengungkapkan perasaannya malam ini.

Alya Mission [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang