0.3 ketapel keramat

68 12 0
                                    

𝚁𝚎𝚌𝚘𝚖𝚖𝚎𝚗𝚍𝚎𝚍 𝚜𝚘𝚗𝚐:
𝙵𝚒𝚛𝚎𝚠𝚘𝚛𝚔𝚜 𝚋𝚢 𝙰𝚝𝚎𝚎𝚣–

[0.3 ketapel keramat]

Jeno, Hyunjin, Yeji, Shuhua, dan Heejin berlari ngos-ngosan kabur dari kejaran Pak Jaehyun. Dalam hati mereka memaki Pak Jaehyun dan orang yang telah memberitahukan keberadaan mereka.

Lelah berlari, mereka berlima memutuskan untuk berhenti sejenak di pagar dinding sebelah kiri sekolah yang mana berlawanan dengan lokasi warbeh.

Heejin melongok ke belakang mengecek situasi sekitar, siapa tau ada Pak Jaehyun yang tiba-tiba muncul seperti kunti di belakang mereka. Nafasnya menderu cepat, ia lelah berlari.

“Minta mati kalik ya yang cepu ke Pak Jaehyun?!” sengaknya mengundang atensi keempat sahabatnya.

“Anjing! Berdosa banget ya yang cepu sampe bikin gue lari-lari dari kejaran Pak Jaehyun. Gila! Sinting tuh yang cepu!” imbuh Shuhua berapi-api.

Yeji mengangguk. “Memang sialan. Awas aja kalo ketangkep, ughh jadiin pepes mantep!” sahutnya. “Untung tadi ada Haechan yang nyuruh kita lari. Kalo enggak udah pasti kita bakalan dihukum sama tuh guru ngeselin!” lanjutnya.

“Kayaknya Pak Jaehyun masih jalan ke warbeh deh, keburu dia balik mendingan kita masuk ke kelas.” ajak Hyunjin yang disambut anggukan setuju.

Mereka berlima melompati pagar satu persatu. Dimulai dari perempuan lebih dulu. Yeji, Heejin dan terakhir Shuhua sukses melompati pagar. Selama yang perempuan lompat, Jeno dan Hyunjin berbalik badan tak mau menyaksikan aurora para gadis. Setelah Shuhua mendarat selamat, barulah Jeno dan Hyunjin menyusul.

Mereka berlima jalan mengendap-endap melewati belakang kelas murid-murid lainnya. Kegiatan belajar mengajar masih dilaksanakan karena jam dinding baru menunjukkan angka sebelas siang. Kebetulan tadi kelas Haechan dkk habis olahraga.

Wait! Ini kalo masuk kelas bahaya! Pelajaran Sosiologi, gurunya bestiean sama Pak Jaehyun!” sentak Yeji memberhentikan langkah mereka berlima.

“Terus gimana? Coba chat si Ireng! Dia ada dimana sekarang?” usul Heejin setengah berbisik.

Mereka berlima memilih berhenti di belakang kelas 12 IPA 4, duduk bersebelahan tanpa menimbulkan kebisingan sedikitpun. Jeno, Hyunjin, Shuhua dan Heejin duduk anteng, sedangkan Yeji sibuk dengan gawainya.

“Katanya dia lagi di pos satpam sama Pak Cahyo, mumpung kelas-kelas lagi sepi terus Pak Jaehyun lagi di warbeh mendingan cepet kita kesana. Nanti abis istirahat kedua kita masuk kelas.” ujar Yeji, menyimpan ponselnya kembali ke dalam saku celana.

Mereka berlima setuju bersembunyi di pos satpam. Masih dengan langkah kaki yang mengendap-endap takut ketahuan, akhirnya mereka sampai di pos satpam gerbang depan yang lumayan luas, cocok untuk dijadikan tempat persembunyian.

Heejin masuk ke dalam pos lebih dulu disusul yang lainnya. Tak bisa membendung rasa bahagia, Heejin berteriak kegirangan. Langsung dibekap oleh Shuhua yang berada di sampingnya.

“Shh, jangan keras-keras nanti ketahuan.” ujarnya memperingati Heejin.

Heejin tersenyum kaku. Saat Hyunjin menarik tangannya agar duduk di lantai pun ia pasrah. Posisi mereka berenam duduk lesehan diurut dari sebelah kiri ke kanan ada Haechan, Hyunjin, Heejin, Yeji, Shuhua, dan Jeno. Mereka duduk bersandar pada dinding pos satpam, dengan Pak Cahyo yang berjaga-jaga takut ada Pak Jaehyun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PAK JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang