BAGIAN 09 |

5 4 11
                                    

Jangan lupa spam komentar dan benerin kalau ada typo yaaa.

Happy Reading...

"Lagian lo kenapa sih Glan, timpuk Leon pake bola segala?" tanya Zayki melirik sekilas pada Aglan.

"Udah gitu bolos pulang ke rumah lagi" sambung Alder.

Kelima cowok itu sedang berada di kamarnya Aglan. Sepulang sekolah Rayen, Leon, Alder dan Zayki mampir ke rumah Aglan. Pasalnya setelah perkelahian itu, Aglan menghilang entah kemana. Dan yang membuat mereka bangga adalah cowok itu tidak masuk kelas hingga bel pulang berbunyi.

Cowok itu patut diacungi jempol bukan?

"Pasti ada yang nggak beres nih" tebak Lion. Perkataan Lion membuat Alder dan Zayki menatap curiga pada Aglan.

"Cemburu. Lo cemburu kan, Leon jalan sama Liany?" teriak Zayki membuat semuanya menoleh curiga pada Aglan.

Aglan menatap datar pada keempat cowok itu.

"Lo gila?" ketus Aglan.

"Halah ngaku aja lo bos" sambung Alder.

"Terjebak cinta segitiga" kompor Zayki.

"Sheera lo kemanain?" tanya Lion membuat Alder dan Zayki bersorak seperti orang kerasukan.

"Lo kalau jadi cowok jangan serakah dong, Glan. Semuanya pada lo ambil. Bagilah satu" tutur Zayki.

"Bacot" ketus Aglan.

"Rayen" panggil Alder.

"Sehari aja gue minta lo ngomong. Nggak banyak. Lima kata aja gue udah senang" sambung Alder dramatis. Sedangkan Rayen, cowok itu tidak memperdulikan perkataan Alder yang super unfaedah itu. Cowok itu fokus dengan ponselnya.

"Ternyata ada orang yang sehari nggak ngomong, ya" ucap Lion.

"Adalah. Tuh temen lo" tunjuk Zayki ke arah Rayen.

"Nggak kerasa bentar lagi lulus SMA" kata Alder serius.

"Nggak kebayang kita sibuk sama hidup masing-masing. Nggak ada waktu buat ngumpul-ngumpul kayak sekarang" sambung Zayki menerawang jauh.

"Habis ini lo pada lanjutin dimana?" tanya Lion.

"Yang pastinya gue mau kita-kita bareng terus" Zayki menundukkan kepalanya. Cowok itu cukup sensitif jika pembahasannya seperti ini.

"Lo nangis Zay?" tanya Alder namun tidak mendapat respon dari Zayki.

Alder melirik Lion dan kedua cowok itu tertawa terbahak-bahak.

"Malah nangis tuh anak" kata Alder.

"Udah Zay jangan nangis segala. Janji deh gue bakal bareng sama lo terus" tutur Lion dengan raut wajah serius.

"Gue pulang" pamit Rayen. Cowok itu bangkit dari duduknya dan mengambil kunci motor dan jaketnya yang berada di atas kasur milik Aglan.

"Yaudah ayo balik " ajak Alder lalu keempat cowok itu pergi dari kamar Aglan.

"Tante kita pulang dulu" pamit Zayki.

"Hati-hati" ujar Bunda Aglan yang tengah menonton TV di ruang keluarga.

Aglan menatap dirinya didepan cermin. Sekarang pukul 07.10. Cowok itu sedang bersiap-siap untuk pergi ke acara teman ayahnya. Sebenarnya cowok itu tidak terlalu menyukai acara-acara seperti ini. Tapi karena tidak bisa menolak ajakan ayahnya, Aglan pun menyetujuinya. Apalagi Aglan adalah anak tunggal. Sudah dipastikan Aglan akan menjadi penerus bisnis keluarganya.

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang